DUA BELAS

534 45 4
                                    

Sasuke berjalan menyusuri hutan timur Konoha. Entah kenapa, kakinya berkehendak ingin berjalan menuju pedalaman hutan. Sunyi sepi. Hanya cahaya rembulan dan suara burung hantu yang menemaninya.

Hingga telinganya mendengar suara shuriken di depan. Ia melihatnya, menatap Sarada tengah berlatih sendirian sambil menangis. Bahkan air mata itu berwarna merah, that's blood.

"Nande? NANDE!?" Teriak Sarada. Napasnya bergemuruh.

Cringg

Itu suara shuriken terakhirnya. Gadis itu terduduk di atas rerumputan hijau yang bergoyang kesana kemari karena adanya angin yang berhembus.

Sasuke menatapnya khawatir. Sudah dua hari putrinya tidak pulang ke rumah. Sakura memintanya untuk membujuk anak itu kembali karena Sakura takut Sarada akan depresi lagi seperti dulu.

"Kau seenaknya datang lalu pergi lagi. Kenapa kau tak memikirkan perasaanku?" Lirih Sarada menatap tanah dibawahnya.

"Kumohon, pikirkan perasaanku sedikit, Boruto." Kalimat yang terucap dari bibir gadis itu seolah memberitahu Sasuke. Bahwa Sarada ingin berada di samping Boruto.

"Aku lelah. Aku ingin istirahat tapi tidak bisa!" Ujarnya. "Karena aku merindukanmu."

"Sangat merindukanmu."

Tangisan Sarada terdengar pilu. Ia tidak berteriak ketika menangis. Dia hanya berusaha menahannya untuk tidak berteriak karena kesakitan hatinya saat ini. Sarada menangis tanpa suara sambil memegang dadanya.

Sasuke membalikkan tubuhnya. Memilih meninggalkan Sarada sendirian disana. Ia ingin memberikan ruang lebih untuk Sarada. Entah itu cukup atau tidak, kurang atau tidak, apapun untuk Sarada, akan ia berikan. Yang terbaik.

Flashback On

"Sasuke-san." Panggil Boruto.

Sasuke yang berdiri di atas patung Hokage tengah menatap desanya dari atas sana. Boruto menatap punggung gurunya yang berdiri tegap di hadapannya.

"Kau akan pergi?" Tanya Sasuke datar.

Boruto meneguk ludahnya. "Iya."

"Sekarang?"

"Tentu saja. Aku tak bisa berlama-lama." Balas Boruto lantang. Ia mengepalkan tangannya.

Sasuke membalikkan tubuhnya. "Tinggallah disini untuk beberapa hari, Boruto. Berkumpul dengan teman-teman mu dan habiskan waktu bersama keluargamu." Ujar Sasuke menjelaskan. Walaupun penuturan Sasuke datar tapi sebenarnya, ia sangat peduli pada Boruto.

Boruto mengerutkan keningnya. "Untuk apa? Aku sibuk."

Sasuke menghela napas. "Baiklah. Terserah kau saja."

Boruto mengangguk samar. "Terima kasih. Aku per--"

"Sarada menunggumu di depan gerbang," potong Sasuke cepat. Ia menatap tajam Boruto.

Boruto menatap pintu gerbang keluar. "Apa yang harus aku lakukan?"

Sasuke mengerutkan keningnya. "Kenapa kau bertanya padaku?"

Boruto mendecih. "Aku hanya bertanya." Balasnya cuek. Ia mengalihkan pandangannya.

"Berhati-hatilah. Laporkan apa yang kau temukan dan kembalilah kesini." Ucap Sasuke seraya menepuk kepala Boruto.

Boruto menatap tajam. "Aku takkan kembali, elangku yang akan menyampaikan kemari." Balasnya dingin. Lalu meninggalkan Sasuke sendirian di tempatnya.

This's Our Story : Why Don't You Miss Me? || UZUMAKI BORUTO & UCHIHA SARADAWhere stories live. Discover now