Awalnya, 20-20 dibuat untuk mengikuti challenge dari letsfixlitclub yang dimulai bulan November 2021-Januari 2022 lalu, tapi karena satu-dua hal, cerita ini tidak bisa selesai tepat waktu 🙏. Tapi (lagi), walaupun challenge sudah berakhir, aku akan tetap nyoba buat nerusin cerita ini, kok~
Makasih banyak buat mentor-mentor kece dan teman-teman keren di LFLC (yang enggak bisa kusebutin satu-satu, tapi karya-karya kerennya masuk ke reading list “lffl yo” dan “lflc yo”—silakan baca karya mereka) karena udah baik banget bantuin aku menghadapi masalah hidup (eh) dan masalah seputar kepenulisan. Eaaa. ❤️
Thanks a lot buat Kak invictuswings yang udah merekomendasikan untuk bikin catatan kaki, hehe. Semoga bisa memudahkan pembaca kalau ada bahasa atau istilah asing ✌️ thanks juga buat Kak aiafeeya yang dengan senang hati selalu bantu jawab pertanyaanku soal PUEBI. 🌼
Cerita ini juga dibuat sebagai apresiasi kepada tim nasional bulu tangkis kita yang keren banget, terutama di TUC 2020 kemarin. Semoga tahun ini bisa juara lagi dan pulang dengan sehat wal afiat!
20-20 terinspirasi dari perjuangan para atlet bulu tangkis, film “King” yang disutradarai Ari Sihasale, dan buku “New Age” karya Andryan Suhardi. Referensi lainnya berasal dari beberapa jurnal, video pertandingan, artikel online, blog Mbak Wid, dan narasumber lainnya.
Cerita ini hanya fiksi yang diharapkan bisa memberi dampak positif bagi para pembaca. Jika ada kekeliruan, silakan sampaikan kritik dan sarannyaa. Jangan ragu juga buat ngobrol dan kasih dukungan yang banyak buat cerita ini, ya. Kalau kamu suka, boleh juga rekomendasikan cerita ini ke teman Wattpad lainnya 😉✨
Terima kasih ❤️ dan selamat bertemu dengan mereka:
© origyumi
YOU ARE READING
20-20
General FictionMimpi Meli Wijaya untuk membawa pulang Piala Uber harus pupus karena cedera lutut yang cukup parah di babak final. Bukan hanya harus absen dari banyak turnamen bulu tangkis, nasibnya di tim nasional bisa saja terancam. Trauma akan kejadian menyakitk...