chapter 14

84 17 15
                                    

"Ayahmu adalah koruptor"

Sepatah kata yang keluar dari mulut pria bernama Levi Ackerman langsung menghilangkan rasa lega dalam hati Historia. Sekujur tubuhnya bergetar hebat, manik mata besar berwarna biru seperti boneka itu menitikkan air mata yang kemudian jatuh mengenai pahanya.

"A-a-apa katamu?"

"Aku bilang.. Ayahmu adalah koruptor" ulang Levi.

Historia memegangi kepalanya menggunakan sebelah tangan. Ia tidak salah dengar, kata-kata itu tereja dengan jelas dan masuk kedalam indera penderangannya.

"Tidak mungkin! Ayahku bukan orang yang seperti itu! A-ayahku.. Dia adalah.."

"Apa?" Levi menajamkan tatapannya kepada Historia, "ayahmu apa?"

Levi kemudian berjalan kembali menuju ke tempatnya semula, berdiri di sebelah Hange. Namun tatapannya tak sekalipun beralih dari gadis pirang yang duduk di atas sofa.

"Aku mengatakan ini hanya sekedar untuk memberitahumu saja, bahwa ayahmu tidak se-suci yang kau lihat. Dulu ketika ayahku masih hidup dan aku masih kecil, Rod dan ayahku sepakat untuk bekerja sama membangun perusahaan. Ayahku sudah menggelontorkan dana yang tidak sedikit agar bisa membangun perusahaan tersebut, namun ayahmu dengan seenaknya malah mengkorupsi uang itu. Dia membelanjakannya untuk hal-hal yang tidak ada gunanya. Akibatnya, ayah mengalami kerugian karena tidak bisa membeli bahan baku untuk perusahaan berlian miliknya"

"Ke-kenapa?" tanya Historia terisak.

"Itu karena uangnya sudah dipakai untuk membangun perusahaan bersama ayahmu tapi dia malah mengkorupsinya, bodoh! Dasar otak udang!"

Tangis Historia pecah. Setelah mendapat fakta mengejutkan tentang ayahnya, kini ia dibentak juga dimaki. Sejatinya, karena Historia hidup dalam keluarga sultan yang mempunyai segalanya, sedari kecil Historia selalu dimanja dan tak pernah sekalipun dibentak.

"Aku yakin kau juga pasti masih mengingatnya.." Levi melanjutkan, "sekitar dua minggu lalu, berjejer mobil-mobil hitam di halaman depan rumahmu. Mereka sangat antusias ingin bertemu dengan Rod. Oke, sekarang aku tanya.. Apa yang dikatakan Rod padamu waktu itu? Mengenai mobil-mobil tersebut?"

Masih terisak, Historia menjawab "a-ayah..ayah bilang.. Kalau itu adalah teman-temannya dari luar negeri"

Levi tersenyum mengejek "Salah. Itu salah"

"A-apa?"

"Itu bukan teman ayahmu dari luar negeri, tapi itu wartawan, bodoh! Mereka mendatangi rumahmu untuk meminta keterangan karena Rod korupsi lagi. Kali ini tidak bersangkutan denganku, tetapi dengan pengusaha bidang teknologi bernama William Berret. Kasusnya hampir sama, William dan Rod berencana membangung perusahaan bersama namun ayahmu lagi-lagi mengkorupsi dananya"

"Ti-tidak mungkin.."

"Aku sangat berharap Rod ditangkap polisi saat itu juga dan mendekam dalam penjara. Namun aku tidak mengerti kenapa dia bisa lolos begitu saja"

Historia masih terisak.

"Barang-barang mewah beserta rumah megah kalian, pasti dari hasil korupsi ayahmu"

"Hentikan!! Aku tidak ingin mendengarnya!" Historia menutup kedua telinga.

"Wajar saja jika bocah lugu sepertimu tidak tahu, ayahmu pasti selalu berusaha tuk terlihat baik-baik saja meski dengan cara berpura-pura. Tapi tetap saja, siapapun orangnya, aku sangat jijik kepada koruptor laknat seperti ayahmu. Apalagi dia pernah terlibat dengan ayahku yang kemudian berdampak langsung kepadaku juga keluargaku. Jika bukan karena Kenny yang berusaha memperbaiki keadaan, aku tidak akan bisa seperti ini gara-gara kelakuan bajingan Rod! DASAR TIKUS BERDASI YANG GEMAR BERENANG DI SUNGAI KOTOR!!"

𝗔𝗡𝗔𝗥𝗖𝗛𝗬 (Slow Up)Where stories live. Discover now