chapter 15

82 15 14
                                    

Malam ini adalah segala malam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Malam ini adalah segala malam..

Kita semua akan terlahir kembali..

Berkorbanlah demi kesejahteraan umat manusia..

Terpujilah para Founding Father kita..

***

"Eren?"

Samuel merinding merasakan kebencian yang begitu besar pada diri Eren. Juga amarah yang bergejolak. Pria itu tak berkutik sama sekali ditempatnya. Ia hanya mematung. Masih mencoba memahami apa yang terjadi, apakah benar lelaki bertopeng kelinci itu adalah bocah yang Samuel kunjungi rumahnya delapan tahun lalu, pada malam The Purge.

Tak ingin menghiraukan acara heran-heranan Samuel, Eren berjongkok di depannya agar bisa mensejajarkan tubuhnya dengan pria tua yang terduduk di lantai itu. Dengan kaki yang masih tertimbun reruntuhan.

"Hallo, bapak tua, bagaimana kabarmu? Kenapa kau belum mati? Sampah sepertimu bisa panjang umur juga ya.."

Mendengar tutur kata Eren, Samuel mengernyit geram, "Singkirkan wajah kotormu dariku! Melihatnya saja aku sudah ingin muntah"

Eren mendengus pelan dengan arti mengejek, "Kau ingin muntah melihatku? Silahkan. Karena aku juga sama, ingin sekali aku memuntahkan semuanya tepat di wajah busukmu. Namun aku punya sesuatu yang lebih menarik ketimbang muntah. Hmm...." Eren berdiri kemudian meletakkan kakinya di pucuk kepala Samuel, "bagaimana kalau aku bermain-main denganmu sebentar?"

Secepat kilat Samuel langsung menyingkirkan kaki Eren sekuat tenaga dari kepalanya yang membuat pemuda emerald itu terjatuh ke lantai.

"BANGSAT!!!"

Merasa tertantang, Eren bangkit kembali lalu menginjak kaki Samuel yang satunya dengan cukup keras sampai mengeluarkan bunyi 'krak' yang nyaring.

"AARRGHHHH!!!"

"AYAH!!"

Eren menarik kerah baju Semuel penuh amarah sambil berkata, "sudah kuduga kau memang bajingan! Oke, kalau kau tidak ingin bermain-main bagaimana kalau kita langsung saja?!"

Eren menekan kakinya pada kaki Samuel menyebabkan pria baya itu menutup mata rapat-rapat karena rasa sakit luar biasa yang disebabkan Eren.

"Orang radikal sepertimu lebih baik pergi ke neraka! Kau pikir kelakuan busukmu bisa membuat negara ini kembali stabil?! Ahh.. Aku salah, kau tidak pernah berpikir menggunakan otak, tetapi dengkul. Otakmu sudah bertukar tempat dengan dengkulmu. Atau jangan-jangan otakmu hanyalah sebagai pajangan dalam kepalamu saja? Neraka pun tak sudi menerima sampah sepertimu. Lebih berharga sampah dibanding dengan dirimu!"

𝗔𝗡𝗔𝗥𝗖𝗛𝗬 (Slow Up)Where stories live. Discover now