chapter 20

96 12 34
                                    

"Levi, apa kau tidak merasa aneh?" Hange berseru kepada sahabatnya yang berada di depannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Levi, apa kau tidak merasa aneh?" Hange berseru kepada sahabatnya yang berada di depannya. Tanpa Levi jawab pun sepertinya Hange tahu kalau Levi juga merasakan hal sama.

Levi, Kenny, dan Hange menyisir hingga ke setiap sudut rumah. Mereka bertiga memeriksa semuanya sampai tak ada yang terlewatkan. Dapur, gudang, ruang tamu, kamar mandi, termasuk lantai dua dan tiga, semua tak luput dari periksaan mereka.

Sampai mereka lupa dengan Petra dan yang lainnya di ruang tengah.

"Levi, Kenny, kita sudah terlalu lama. Kita harus kembali" ucap Hange khawatir.

"Ya, kau benar" jawab Kenny, "Sekarang kita kembali ke bawah. Aku khawatir pada semuanya. Kau juga harus mengkhawatirkan istrimu, Levi"

Levi menolehkan sedikit kepalanya kepada Kenny "oke"

Mereka bertiga buru-buru menuruni tangga dari lantai tiga menuju lantai utama. Selama di tangga iris maroon Hange terus memperhatikan punggung tegap Levi dari belakang, pria itu terlihat seperti sangat ketakutan. Langkah kakinya tak karuan. Hange mengerti, suami mana yang tak khawatir dengan kondisi hamil istrinya di malam The Purge. Sadar akan hal tersebut, entah kenapa Hange jadi ikut merasa bertanggung jawab atas keselamatan Petra. Bagaimana pun juga Petra adalah istri dari sahabatnya, Levi. Sedangkan Hange sudah menganggap Petra sebagai adiknya sendiri.

Levi sangat khawatir setengah mati. Saking khawatirnya pria itu hampir terpeleset dari tangga.

"Tch"

"Tenanglah, jangan terburu-buru begitu. Kau bisa jatuh lalu mati" Kenny memegangi tangan Levi yang akan jatuh itu.

"Diam kau Kenny, aku sangat mengkhawatirkan mereka khususnya Petra dan Ibu. Sial, kenapa bisa-bisanya aku lupa dengan mereka" Levi menggerutu setengah kesal.

"Makadari itu cepatlah" Hange menuruni tangga mendahului Levi. Disusul oleh Levi yang berlari kecil dibelakangnya.

Mereka telah sampai di lantai dua. Disana tak ada yang aneh ataupun janggal, semuanya baik-baik saja. Keadaan pun sepertinya masih terkontrol. Setidaknya Kenny dan Hange masih bisa bernafas lega, meskipun tidak bagi pria Ackerman bernama Levi. Pria kelam tersebut berulang kali menghembuskan nafas kasar sebagai pelampiasan rasa khawatir nya.

Tanpa aba-aba lagi mereka langsung menuruni tangga terakhir untuk menuju lantai bawah tempat semuanya berada.

"Mungkin sebaiknya aku tambahkan lift dirumahku" kata Levi.

"Kau benar, Lev" jawab Hange, "ngomong-ngomong.. Aku ingin mengajak kalian liburan suatu hari nanti" Hange sedikit memperlambat tempo langkahnya.

"Kapan dan kemana?" tanya Levi.

"Aku ingin liburan ke Jungfraujoch di Swiss. Bukannya itu adalah spot wisata impian Petra? Selain itu Swiss juga indah. Kita bisa mengunjungi Gunung Matterhorn dan naik kereta gantung"

𝗔𝗡𝗔𝗥𝗖𝗛𝗬 (Slow Up)Where stories live. Discover now