ISLAND 06

16 5 0
                                    

"Ya

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Ya. Kami melihat ada telur raksasa lalu kau bangun dan telur itu menghilang," sahut Zeroun sambil menatap tajam ke arah laki-laki itu.

Seketika Erland membelalakkan mata. Ia melihat ke kiri dan kanan. Matanya bergerak liar dan penuh ketakutan ke segala arah. Ia tidak tahu kelemahannya akan muncul di Bumi. Erland segera menyibak selimut dan melompat turun dari ranjang. Ia meminta Sealine dan Zeroun untuk menjauh dari dirinya.

Laki-laki itu ingin memastikan alasan kedatangan kelemahannya itu. Ia mengeluarkan buku tebalnya dan membuka halaman demi halaman. Erland tidak bisa membiarkannya. Bisa saja kelemahannya itu yang membuat dirinya tidak aman dan melukai Sealine, satu-satunya seorang gadis di sini.

"Apa mungkin ada musuh yang tiba-tiba datang di sini?" tanya Erland di dalam hatinya.

Setelah menemukan halaman yang menunjukkan gambar seorang anak yang dikelilingi telur raksasa dan aura hitam. Erland menutup mulutnya tidak percaya. Setelah membaca catatan di bawah gambar, Erland menatap nanar ke arah Zeroun. Ia semakin yakin Sealine dan Zeroun adalah dua manusia dari Bumi yang datang untuk menggabungkan seluruh stoples ajaib di Blue Island demi menghalangi kepunahan pulau itu.

"Kalian ada yang merasa aneh dengan diri kalian tidak?" tanya Erland sambil menunjuk satu per satu.

"Sea! Sudah bangunin Zen?"

Teriakan dari lantai satu membuat Sealine meringis malu, Zeroun dan Erland saling tatap.

"Ada, tapi nanti aku katakan. Sekarang kau mandi dan kita sarapan, setelah itu ke sekolah, Zen. Dan kau Erland, jangan keluar dari ruanganku sampai kita berdua pulang sekolah," kata Sealine lalu menarik lengan Zeroun keluar dari ruangan. Sementara Erland hanya menatap kepergian dua manusia itu dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

˚*・༓☾ ☽༓・*˚

Selama di sekolah, banyak keanehan yang terjadi kepada Sealine dan Zeroun. Salah satunya pada saat ini mereka berdua menjadi pusat perhatian di setiap koridor. Sealine tidak tahu hal apa yang membuat dirinya ikut serta menjadi perhatian, padahal biasanya hanya Zeroun yang diperhatikan dan dikagumi. Namun, kini dirinya juga ikut serta.

"Zen, kenapa mereka memperhatikan aku?" bisik Sealine bertanya.

"Mungkin karena kau cantik," jawab Zeroun percaya diri. Ia sudah terbiasa menjadi pusat perhatian.

"Tapi ini tatapannya beda," bisik Sealine sambil menggenggam erat jemari Zeroun.

Sealine menarik tangan Zeroun untuk segera beranjak dari koridor. Ia membawa Zeroun ke taman belakang sekolah yang tidak ada siswa di sana.

"Kenapa, hm?"

"Tatapannya itu kayak aneh. Memangnya aku ada yang aneh ya?" tanya Sealine sambil meraba-raba wajahnya.

Blue Island「 END 」Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora