ISLAND 11

10 5 0
                                    

Sealine dan Zeroun langsung ke pusat pembelanjaan di perbatasan dua wilayah dan sudah membeli baju kuno yang sesuai dengan selera mereka berdua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sealine dan Zeroun langsung ke pusat pembelanjaan di perbatasan dua wilayah dan sudah membeli baju kuno yang sesuai dengan selera mereka berdua. Mereka tinggal di dunia ini tanpa bantuan Erland, walau sedikit kesusahan berbincang dengan orang-orang di sini yang selalu bertanya kepada mereka, seperti "Apakah kalian pendatang baru?"

Sealine membalasnya dengan anggukan santai. Mereka berdua melangkah menuju istana yang megah. Belum pernah terpikirkan oleh Sealine maupun Zeroun untuk datang ke istana megah itu karena ingin bertemu Tuan Putri, meminta bantuannya untuk menyelamatkan Erland sesegera mungkin.

Setelah bertemu dengan Tuan Putri dan sedikit ada perdebatan. Raksia akhirnya langsung memberikan ramuan yang dibuat oleh tabib kerajaan untuk mengumpulkan kembali kekuatan dan tenaga Erland.

Kini dua hari telah berlalu, keadaan Erland perlahan membaik dan laki-laki itu sudah bisa menjahili mereka berdua kembali.

"Terima kasih," ujar Erland tulus dengan senyuman lebarnya. "Ayo, kita harus segera mempersiapkan diri untuk datang ke pesta kerajaan. Beruntungnya ada dua pakaian mewah yang cocok untuk kalian berdua."

Erland mengacak-acak lemari pakaiannya dan melemparkan baju yang tidak diperlukannya ke atas kasur, hingga menemukan tiga pasang pakaian yang telah dilipat rapi.

Laki-laki berambut merah itu pun memberikan satu pasang pakaian itu masing-masing kepada Sealine dan Zeroun.

Satu lagi pakaian yang lampisan di dalam berwarna merah dan dibalut oleh jubah berwarna putih untuk Erland. Laki-laki itu tidak terlihat seperti raykat jelata pada umumnya, dia terlihat seperti pangeran yang tampan.

Sealine pun menoleh ke arah pintu di mana Zeroun sudah siap dengan pakaiannya yang tak kalah tampan dari Erland. Ia tak henti mengagumi dua laki-laki itu.

Zeroun pun berdecak sebal melihat tatapan kagum Sealine untuknya terbagi ke Erland, ia tidak suka itu. Zeroun melangkah mendekat, menghalangi pandangan Sealine pada Erland dengan tubuh tegapnya. Ia memegang bahu Sealine dan menatap mata biru langit itu dengan lembut. "Aku cemburu," akunya yang membuat Sealine terkekeh geli.

Sealine menarik tengkuk Erland mendekat dan berbisik, "I'm always fall in love with you, tapi ketampanan Erland tak bisa aku abaikan, Zen. Anggap aja aku cuci mata melihat cowok ganteng."

"Kumohon. Jangan lihat dia, lihat aku saja, Sea." Zeroun kembali berdecak sebal. Ia menekuk bibirnya ke bawah sembari tetap menghalang pandangan Sealine pada Erland yang sibuk merapikan rambut merahnya.

Sealine akhirnya mengangguk patuh. Ia melirik lipatan baju yang masih berada di dalam genggamannya. Hanya dirinya yang belum mengganti pakaian. Gadis itu pun menyuruh Erland dan Zeroun keluar kamar dulu sementara dirinya berkemas-kemas.

Blue Island「 END 」Where stories live. Discover now