ISLAND 20

14 4 0
                                    

Setelah melalui tiga hari di bumi, Sealine, Zeroun, Erland, dan Keith pun kembali ke Blue Island menggunakan portal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah melalui tiga hari di bumi, Sealine, Zeroun, Erland, dan Keith pun kembali ke Blue Island menggunakan portal. Mereka semua sudah mendapatkan semua hal yang diperlukan. Mulai dari kisah asli masa lalu Blue Island hingga menangkap stoples ash grey yang selalu kabur dari Zeroun dan Erland.

"Bagaimana kita barbeque lagi?" ajak Erland yang langsung ditolak oleh Reas.

"Kita tak punya banyak waktu."

"Aku tak bertanya kepada orang yang meninggalkan anaknya sendirian tanpa arahan," sindir Erland yang membuat Reas menjitak dahi Erland dan membuat laki-laki itu melayang-layang di udara.

"Ampun!" seru Erland. Laki-laki berambut merah itu tak kuasa menahan rasa mual yang ingin dikeluarkan karena Reas membuatnya melayang dengan acak.

"Masih kurang," ujar Reas dengan nada dingin.

"Ampun, Reas," mohon Erland lagi sambil menutup erat mulutnya ketika merasa isi perutnya ingin keluar.

"Masih kurang."

Sementara itu di tengah hutan, Sealine dan Zeroun telah sibuk berjalan berdua, mereka ingin menghabiskan waktu bersama karena selama di Bumi, Zeroun terlalu sibuk menjaga stoples ash grey yang selalu kabur. Beruntung saat melihat Sealine, stoples itu kembali ke tempat. Namun, kejahilan stoples itu tak pernah berhenti dan berakhir pada Sealine.

"Aku capek, Sea," adu Zeroun sambil merangkul erat gadis berambut biru itu.

"Kita istirahat di sana aja, yuk?" ajak Sealine sambil menunjuk ke arah sebuah pohon yang rindang.

"Oke," balas Zeroun mengikuti ke mana saja keinginan Sealine.

Mereka berdua pun duduk berdampingan di atas rerumputan yang tak terlalu tinggi.

"Nggak terasa tinggal satu stoples lagi," ujar Zeroun disela menikmati elusan Sealine di rambutnya.

Sealine berdeham pelan. Tiba-tiba ia membayangkan proses per proses yang mereka lalui hingga saat ini. Banyak masalah yang menghampiri, bahkan hampir merenggut nyawa gadis berambut biru itu.

"By the way, Max ternyata sering mampir ke rumah, ya," ujar Sealine mengingat pada hari kedua di bumi, Max datang dengan kehebohannya.

"Benar. Dia terlihat semakin dekat dengan ayahmu," balas Zeroun dengan nada yang tak enak di dengar. Laki-laki berambut abu-abu itu sebenarnya tak suka dengan kedekatan Max dan Fesththa, seharusnya dirinya yang dekat dengan calon mertuanya.

"Kenapa kau terdengar tak suka?" goda Sealine yang tahu alasan ketidaksukaan Zeroun melihat kedekatan ayahnya dengan Max.

"Nothing," jawab Zeroun acuh tak acuh.

Namun, tiba-tiba terdengar teriakan Raksia yang keras membuat Sealine dan Zeroun langsung berdiri dan saling tatap. Teriakan Raksia terdengar lama.

"Ada apa?" tanya Sealine yang dibalas gelengan oleh Zeroun.

Blue Island「 END 」Where stories live. Discover now