Chapter Fifteen - The New Evidence

65 12 0
                                    

Pada pagi hari, seperti biasanya Off meminta seorang untuk membawakan tablet cup sekali pakai yang disegel dengan plastik, berisi obat dan vitamin untuk Gene untuk diserahkan ke tim cathering di dapur.

Gun kebetulan mendapatkan jadwal bekerja di dapur pada hari itu, ia sedang mencuci sayur – sayuran yang baru di petik dari kebun dan mengangkutnya ke dapur untuk diolah menjadi makanan.

Saat hendak membuang sisa sayuran yang busuk, ia tidak sengaja melihat seseorang yang selalu ia hindari di penjara, yaitu sipir junior yang pernah membuatnya trauma dan menderita akibat jamur.

Gun melompat kaget dan segera bersembunyi sebelum orang itu melihatnya sambil mengintip. Ia melihat orang itu tampak mencurigakan sedang membuang sesuatu ke tong sampah.

Setelah itu, ia mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan berjalan menuju ke dapur, menyerahkan obat Gene pada tim cathering yang bertugas menyiapkan dan mendistribusikan makanan untuk para napi dan sipir yang bertugas.

Setelah orang itu pergi, Gun yang penasaran langsung mengintip ke dalam tong sampah dan menemukan sesuatu yang mencurigakan yaitu tablet cup yang dirusak dengan cara dirobek dan diremas, serta beberapa butir tablet di antara sampah organik.

Gun langsung mengenali tablet – tablet tersebut adalah obat dan vitamin untuk Gene, ia pun bertanya – tanya kenapa orang itu membuangnya. Gun pun berinisiatif mengumpulkan cup serta tablet tersebut, lalu memasukkannya ke saku celananya sebelum seseorang melihatnya.

Sambil melanjutkan pekerjaannya, Gun memutar otak memikirkan cara untuk membawakan bukti yang ia temukan untuk Off tanpa dicurigai. Mengingat, mereka dilarang membawa benda apapun ke blok sel dan akan diraziah sebelum meninggalkan workshop.

Gun pun mengamati sekeliling, melihat para pekerja sibuk melakukan tugas masing – masing, dan terakhir matanya tertuju pada seorang pekerja yang sedang kesulitan mengupas kentang. Gun pun mendapatkan ide, namun ia ragu untuk melakukannya.

Setelah berpikir lama, ia pun memutuskan untuk menghampiri pekerja itu dan menawarkan untuk membantunya, namun pekerja itu menatapnya curiga sejenak dan tidak menghubrisnya.

"Jika caramu mengupas kentang seperti itu, hari ini kita tidak akan bisa makan kentang!" protes Gun sambil menunjuk kentang yang hanya tinggal separoh setelah dikupas.

Namun pekerja itu tampak acuh tak acuh dan terus mengupas kentang dengan ketebalan mencapai 3 mm.

"Meskipun sejak kecil aku tidak pernah belajar memegang pisau, tetapi aku melakukannya lebih baik darimu!" tukas Gun gusar.

Selanjutnya, tanpa aba – aba, ia segera merebut pisau dari tangan pekerja tersebut, namun pekerja tersebut tampak menyadari niat Gun, ia menolak melepaskan pisaunya dan menariknya kuat.

Alhasil beberapa jari tangan kanan Gun pun tersayat pisau dan darahnya menetes masuk ke dalam air rendaman kentang.

Gun pun syok dan membeku seketika, beberapa saat kemudian ia langsung berteriak histeris sambil mencengkram tangannya yang berdarah. Seluruh matapun tertuju padanya, dan pekerja yang sedang memegang pisau relfek menjatuhkan pisaunya ke air karena kaget.

Para penjaga pun segera menghampiri mereka dan mempelajari apa yang terjadi. Gun pun menjelaskan apa yang terjadi dengan jujur dan meminta maaf.

Meskipun begitu, ia tetap dikenakan sangsi karena menyerobot pekerjaan orang lain tanpa ijin, namun sebelum itu ia diminta segera ke klinik untuk mengobati lukanya.

-------------------------------------------------------------------------------

Di Klinik...

Off sedang membalut jari Gun yang terluka sambil mendengarkan ceritanya, dan membeku seketika dengan ekspresi tidak percaya.

Bahasa Indonesia - I Saw Him, from Behind the Bar - ENDWhere stories live. Discover now