The Last Chapter - New Prisoner

146 17 10
                                    

Setelah Off meninggalkan lokasi, tidak lama suara sirene mobil polisi terdengar dari kejauhan. James yang sedang mengeluarkan recorder dari gelang dan hendak menghapus isinya, tiba - tiba mematung di tempat dan bertanya – tanya apakah Off mengkhianatii kesepakatan mereka dan melaporkan dirinya ke polisi.

Saat melihat sebuah mobil polisi berhenti di halaman, tanpa berpikir panjang, James langsung buru - buru memasukkan recorder ke dalam kantongnya dan melarikan diri ke arah gedung sekolah. Melihat itu, para petugas segera turun dari mobil sambil mengacungkan pistol dan mengejarnya.

[Flashback]

Saat di rumah duka...

Setelah memberikan penghormatan terakhir pada Khan, Off mengirim pesan dan mengajak James bertemu di gedung sekolah lama tanpa menunggu sesi terakhir pemakaman.

Beberapa polisi tampak mengawal di sekitar rumah duka hingga acara berakhir dan ditutup dengan penyerahan uang kompensasi untuk keluarga yang ditinggalkan.

Setelah memastikan James meninggalkan rumah duka, ia lalu menyerahkan sebuah flashdisk yang berisi pesan terakhir dari almarhum Khan untuk keluarga kepada pengurus pemakaman, untuk di putar di akhir acara.

Hingga sampai pada sesi pemutaran video, seluruh rumah duka dibuat gempar oleh rekaman suara percakapan antara Khan dan James pada saat terjadinya pembunuhan. Polisipun segera bergerak dan menelusuri GPS untuk melacak lokasi mobil James hingga ke gedung sekolah lama.

[End of Flashback]

Khan memanjat tembok dan bersembunyi di dalam gedung sekolah yang saat itu kosong karena liburan akhir semester. Sebagian polisi berjaga di beberapa titik bagian luar sekolah dan sebagian menyusul James ke dalam.

James mencoba membuka satu per satu ruang kelas dan fasilitas sekolah, dan berharap salah satunya tidak di kunci. Hingga tiba di sebuah ruangan yang berisi kursi dan meja rusak, terletak di sebelah ruang penyimpanan peralatan olahraga.

James bergegas masuk dan bersembunyi sambil sesekali menahan nafas, agar tidak menimbulkan suara. Tidak lama, ia akhirnya mendengar suara langkah kaki di luar ruangan dan khawatir para petugas itu akan menemukannya.

Seperti perkiraannya, terdengar suara pintu yang dibuka dan suara orang yang sedang berbisik diikuti meja dan kursi yang dipindahkan.

Sepuluh menit kemudian...

Para petugas pun kembali merapikan meja dan kursi ke tempat semula, menutup pintu dan meninggalkan tempat itu. James akhirnya menghembuskan nafas lega dan mengintip untuk memastikan situasinya benar – benar aman, barulah akhirnya ia memberanikan diri keluar dari tempat persembunyiannya yaitu di atas plafon atap yang bolong.

Sialnya posisi meja tempat ia memanjat ke atas telah dipindahkan, James tampak panik dan berusaha memutar otak memikirkan cara untuk turun. Setelah berpikir cukup lama, ia akhirnya memberanikan diri untuk bergelantungan di sisi plafon dan melompat.

Dan sialnya lagi, plafon tempat ia berpegangan patah, alhasil tubuhnya jatuh dan punggungnya menghantam kaki kursi yang diletakkan terbalik. James meringis kesakitan dan berusaha bangun sambil menahan sakit. Ia berjalan terseok – seok keluar dari ruangan sambil mengendap – endap untuk menghindari polisi yang masih berpatroli.

Pada saat ia berhasil mencapai tempat keluar rahasia yang biasanya dipakai oleh para siswa untuk bolos, tiba – tiba seekor anjing polisi berlari ke arahnya, James pun panik dan segera berlari tanpa arah tujuan, namun karena punggungnya terluka, anjing polisi pun berhasil mengejar dan melumpuhkannya.

James terjatuh dan mencoba melawan, akibatnya anjing polisi pun berubah menjadi agresif dan menyerangnya tanpa ampun. Beruntung seorang polisi segera tiba di lokasi dan menyelamatkan nyawanya dari gigitan hewan buas tersebut.

Bahasa Indonesia - I Saw Him, from Behind the Bar - ENDWhere stories live. Discover now