17

10 0 4
                                    

Setelah Alex berseteru dengan kucing Munchkin itu, Veni kemudian pindah ke tempat kucing lain. Ia melihat dan memegang kucing yang ada di sana. Maklum saja orang penggila kucing seperti Veni akan sangat girang berada di tempat seperti ini. Hampir semua berbagai jenis kucing ada di sana. Mulai dari yang termurah sampai mahal, bahkan ada juga kucing kampung yang memiliki corak unik.

Veni begitu asyik dengan kucing-kucing yang ada di sana, hal itu membuat Alex sedikit teralihkan. Ia kini bisa berjalan-jalan sebentar, mencari pemandangan dan perhatian pada perempuan. Mumpung menjadi kucing, kini ia ingin merealisasikan keinginanya sewaktu jadi manusia.

Alex menelaah kembali perkataan kucing Munchkin yang entah siapa namanya itu.

"Di dunia kucing. Yang paling imut lah yang akan dilindungi dan mendapat perhatian."

Benar juga kata kucing cebol itu. Yang paling gemas lah yang akan dimanja. Kalau begitu, mari kita lihat sang pro akan menunjukan skill-nya," kata Alex.

Mula-mula ia akan mendekati wanita yang cantik, bukan hanya cantik wajahnya, tetapi juga badanya. Ia mendekati wanita itu lalu ia akan beguling di depannya.

Skill ini juga ia pelajari dari video kucing yang sering ia tonton dulu. Video yang berhasil menarik jutaan penonton dari seluruh dunia.

Ini pasti akan berhasil, ujarnya membatin.

Setelah sekali gerakan, ia mengeluarkan jurus andalannya. Alex membulatkan mata dengan sempurna, ia juga membuat mukanya selucu mungkin. Tidak sampai di situ, dalam posisi tidur, ia menjilat perutnya sendiri.

Ini hal pertama yang Alex lakukan selama menjadi kucing. Baru pertama kali ini Alex menjilat tubuhnya sendiri. Rasanya seperti ia menggaruk sesuatu yang berbulu tebal.

Agak aneh, tetapi sensasi yang ia dapatkan di permukaan kulitnya seperti disisir dengan sisir yang sangat rapat.

Hal yang dilakukan tidak sia-sia, manusia yang ada di depannya seketika menoleh kemudian jongkok untuk membelai tubuh Alex.

"Hey! Kau dari mana? Lucu sekali tingkah mu," ujar wanita itu, ia berambut sebahu dengan kulit putih dan mata sedikit sipit.

Tinggal sentuhan terakhir, batin Alex. Kemudian ia mengeong lirih.

"Eehhh ...," kata wanita itu manja. "Kau lucu banget. Sini aku gendong, aku mau peluk."

Mission complete.

Alex tertawa dalam hatinya. Semudah itu untuk memanipulas seseorang. Alex berpikir bahwa ada kesempatan bagi kaum kucing untuk menguasai dunia jika manusia seperti ini.

"Kau bukan kucing komunitas sini, ya?" Wanita itu bicara. Namun, Alex diam saja, fokus mengusap-usapkan kepalanya tubuh wanita itu.

Tiba-tiba ada seekor kucing berwarna abu-abu polos dengan tatapan sinis bicara kepada Alex dan membuayarkan semua khayalan Alex.

"Aku baru kali pertama melihatmu. Siapa kau?" meong kucing itu tidak ramah.

Alex sama sekali tidak menggubris apa yang di ucapkan kucing abu-abu itu.

"Hey! Moyi, sejak kapan kamu ada di situ?" tanya wanita itu pada kucing abu-abu di bawahnya. Kelihatannya wanita ini pemilik kucing abu-abu polos itu.

Alex melirik kucing itu, ia melayangkan tatapan yang sama.

"Mau apa kau?"

Kucing bernama Moyi itu, mendekat lalu mengulurkan tangan ke atas. Ia seperti bayi yang ingin digendong.

"Unch, unch, unch. Kamu cemburu, ya, aku gendong kucing lain," ujar wanita itu.

Kucing abu-abu itu mengangguk seraya tatapannya yang membulat.

Do You Wanna Be A Cat?Where stories live. Discover now