7. Dosa Termanis

2.4K 117 124
                                    

'BRAK'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'BRAK'

Selepas pintu mobil tertutup, Ethan tak menyianyiakan waktu dengan mengangkat tubuh ringan Juwita keatas pangkuannya. Juwita nyaris saja memekik jika tidak cepat membekap mulutnya sendiri. Ethan menekan tombol seat adjuster agar jok mobil mundur dan membuat Juwi tidak terjepit diantara stir dan lebih nyaman dipangkuannya.

Ethan tak sanggup jika harus menahan hasratnya lebih lama lagi jika harus pulang lebih dulu kerumah mereka, bahkan selama pertemuan dihotel beberapa saat yang lalu. Ia tak fokus mendengarkan apa yang dikatakan oleh Pak Agung sang nasabah.

Begitu juga dengan Juwi, ia duduk dengan gusar dikursinya karena Ethan terus menerus mengelus pahanya dari bawah meja. Beruntung saja desahan tidak lolos dari bibirnya saat Ethan melakukan itu.

"Juwita..." dibelainya wajah ayu itu dengan penuh kelembutan, menangkupnya dengan telapak tangannya yang besar lalu melabuhkan sebuah kecupan dipipi kirinya.

"Aroma kamu manis kaya cotton candy, aku suka" ucapnya serupa bisikan, membuat sang empu terkikik karena hembusan nafas Ethan yang menyapu cuping telinga nya.

"Kita masih diparkiran, kamu ga takut digrebek security?" Ethan terkekeh geli, membayangkan orang lain memergoki dirinya dan Juwita sedang bercinta entah mengapa membuat sesuatu dalam dirinya merasa tergelitik.
Ethan mengangkat bahu, seolah mengatakan bahwa ia tak peduli akan hal itu.

Ethan meraih tengkuk Juwita, memagut bibir berpoles lipstick berwarna maroon itu dengan lembut seperti pertama kali ia melakukannya. Membuai Juwita dengan permainan lidahnya yang lihai. Menjamah tiap rongga mulutnya semakin dalam dan dalam, mengajak Juwita saling bertukar saliva dengannya.

Tangan Juwita otomatis mengalung dileher Ethan, merambat naik menuju rambutnya yang lebat namun terasa lembut saat ia genggam. Menjambaknya pelan saat lidah panas Ethan mulai merambati rahang menuju lehernya.

"Mmmmhh...."

Lenguhan Juwita terlepas begitu saja saat Ethan mulai mengelus pinggulnya dari balik baju yang ia kenakan. Rangkulan tangannya pada leher Ethan mengerat, sekujur tubuhnya meremang akibat perlakuan lelaki itu. Juwita menyukai bagaimana pria itu menyentuh tiap inci kulitnya.

Tangan Ethan sibuk membuka blazer krem milik Juwita, tak lupa menarik serta tank top berwarna senada yang menyisakan brassiere hitam berenda yang membuat iman Ethan kian goyah, kembali memberi kecupan pada bahu hingga turun menuju belahan payudara nya yang padat. Payudara itu terlihat sesak seperti meminta untuk dibebaskan.

"Aku ga tau kalo selama ini kamu nyimpan harta karun dibalik baju longgarmu" gumam Ethan sembari menatap takjub buah dada milik Juwita. Sedang sang empu hanya bisa tersipu dengan rona merah yang menghiasi pipinya.

"Can i ?" Tangan Ethan sudah bertengger dipermukaan pengait brassier milik Juwita, namun ia masih tahu diri dengan meminta izin wanita itu untuk membukanya. Walaupun dirinya sudah berkabut nafsu,  Ethan tak ingin Juwi menganggapnya semena-mena atas dirinya.

SECRET AFFAIR | HEESEUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang