9. Sebuah Permintaan

1.3K 117 78
                                    

Setelah merampungkan susunan acara, para karyawan dipersilahkan untuk melakukan kegiatan bebas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah merampungkan susunan acara, para karyawan dipersilahkan untuk melakukan kegiatan bebas. Sebagian ada yang memilih untuk jalan-jalan, namun ada pula yang memilih untuk tinggal di villa seperti yang dilakukan oleh Juwita. Ia lelah, tenaganya terkuras habis setelah melakukan kegiatan outbond. Jadi ia memilih mengistirahatkan diri sembari membaca sebuah novel dipinggiran kolam renang.

Entah karena Juwita yang terlalu menghayati bacaannya, atau karena suasana hatinya yang bisa dikatakan sedang kurang baik, Juwita mendadak menjadi melankolis. Matanya mendadak berembun saat membaca halaman terakhir dari novel tersebut. Novel yang menceritakan tentang kisah cinta segitiga yang berakhir tragis.

Pada akhirnya Juwita menangis tanpa suara. Membiarkan cairan bening itu membasahi telapak tangan yang menangkup wajahnya. Sedikit banyak cerita dinovel itu bisa dikatakan mirip dengan kisah hidupnya saat ini.

"Ju..."

Juwita mengusap wajahnya yang basah oleh air mata, menundukkan wajah tanpa berani menatap orang yang baru saja memanggilnya. Juwita malu karena ketahuan menangis, apalagi cuma gara-gara sebuah novel.

"Kalo mau nangis, nangis aja Ju, jangan ditahan" Juwita segera bangkit dari kursinya tanpa menanggapi ucapan tersebut, namun sebelum kakinya beranjak, tangannya lebih dulu dicekal.

"Lepasin Hans, nanti ada yang liat" netra sewarna madu itu bergulir kesana kemari, takut-takut jika ada temannya yang melihat potongan adegan drama picisan antara dirinya dan Ethan.

"Kalo gitu kita bicara ditempat lain" tanpa menunggu persetujuan Juwi, Ethan menggandeng lengan wanita itu untuk menjauh dari kolam, Ethan membawa Juwi naik kelantai dua villa tepatnya kekamarnya.

"Sekarang udah ga ada siapa-siapa" Ethan mendorong pelan tubuh Juwi hingga terhimpit pada dinding dibelakangnya. Mengungkung Juwi dengan kedua tangannya, membuat wanita itu kembali sesak karena aroma yang menguar dari tubuh Ethan.

"Hans, jangan gini"

"Kamu juga ga boleh gini sama aku Ju" sela Ethan cepat "kamu ga boleh pergi gitu aja setelah bikin aku jatuh hati sama kamu" Sontak Juwita mengangkat kepalanya, menatap pada netra sehitam jelaga milik Ethan.

"Kita ga bisa kaya gini Hans. Hubungan ini ga akan berhasil, kamu tau sendiri status aku yang udah-"

"Iya, kamu memang udah bersuami, tapi kamu ga bahagia 'kan sama suami kamu?"

"Jangan sok tau deh kamu" elak Juwi, Ethan mendengus seakan meremehkan ucapan Juwita barusan.

"Kamu fikir aku ga perhatiin kamu selama ini?" Juwita bungkam, bingung harus membalas ucapan Ethan seperti apa karena memang apa yang dikatakan lelaki itu adalah sebuah fakta.

"Ju..." Lamunan Juwi terpecahkan oleh seruan lembut Ethan "Kita memang ga terikat hubungan apa-apa, tapi aku jamin bisa bikin kamu bahagia. Kita bisa coba jalani ini diam-diam" Ethan meraih jemari Juwi, menggenggam erat tangan wanita itu. Bujuk rayu Ethan sedikit banyaknya membuat iman Juwi kembali melemah. Hatinya yang memang sudah goyah sedari awal kini makin dibuat bimbang oleh pernyataan Ethan.

SECRET AFFAIR | HEESEUNGWhere stories live. Discover now