58. Shanum

2.2K 284 29
                                    




Haaaaai.... Hiatus is done

Vote, thanks...

❤❤❤❤❤❤






"Kalau gak mau cerita, gak papa" aku motong pembicaraan kita, niat mau balik ke dapur ambil minum buat Jiel.

Aku pikir lebih baik aku gak bertanya soal Gadis itu lagi. Respon Jiel gak bagus soalnya, tapi jujur itu bikin aku makin penasaran siapa dia sebenarnya.

"Namanya Shanum kak... " penjelasan Jiel justru mulai setelah aku berdiri. Mau gak mau aku balik duduk lagi, dengerin penjelasan Adek.

"Shanum sementara akan tinggal di Rumah Kara karena dia sedang ada masalah keluarga"

"Aaaaah. Dia kenalan atau..... ????"

"Pertama Jiel ketemu di Manchester pas Jiel S2...."

"Ooh... Temen Adek kuliah?"

"Bukan,.. " dijawab cepat. "Dia baru lulus SMA taun ini kog" tambahnya.

Kalau dibilang gak kaget, bohong! Tapi aku sebisa mungkin merespon tanpa terlalu banyak nanya. Pengennya biar Jiel aja yang cerita.. Padahal rasanya tu kayak pengen nyodorin list pertanyaanku tentang sosok Shanum ini ke Jiel. Sepenasaran itu Aku sama Shanum.

Tadi El bilang ketemu Shanum pertama kali saat S2 di Manchester kan, itu berarti saat kita udah baikan dan kenapa baru sekarang aku dengar tentang Shanum ini. Aku tau semua temen-temennya, bahkan yang di Inggris.

Setelah jeda yang cukup lama, hanya lanjut lagi dengan kalimat penutup.

"Ya gitu deh pokoknya, Shanum tinggal di Rumah Kara... "

Udah gitu doang? Gak ada penambahan lagi???

Aku harap Jiel gak terlalu membahas soal Shanum karena memang Jiel pikir itu bukan hal yang penting untuk aku tau. Aku berharapnya hanya begitu, walaupun jujur Aku masih merasa ada yang asing.

Terasa sangat jelas, aku melihat Jiel sengaja menyembunyikan sesuatu dari Aku. Dan ini yang pertama kali.

.
.
.

Aku makin sering keluar kota, beberapa proyek harus Aku tinjau langsung. Dalam satu minggu ada aja Aku perginya, entah sehari atau dua hari. Papi kan sedang di Indo, jadi aku banyak pergi sama Papi. Jiel gak ikut kalau sudah ada Papi. Sebisa mungkin aku gak mempertemukan mereka berdua. Gak baik buat Adek aja.

Lagipula akhir akhir ini Adek sering sakit, fisiknya lemah banget. Sering migran, demam, muntah-muntah sampai lemes. Sudah kupanggil dokter berkali-kali tapi jawabannya gak ada yang pasti. Antara kecapean, kurang istirahat, harus jaga pola makan. Hanya begitu...

Tiap aku pergi keluar kota, harus kupastikan ada orang yang nginep di Apart. Entah temennya yang nginep di Apart atau aku yang nitipin Jiel ke rumah kak Rachel atau Mami. Dia harus ada yang nemenin, kalau gak gitu aku gak tega.

Dan sekarang aku buru-buru setelah Landing dari Lombok, mau ke Rumah Kara. Jiel ada disana. Harusnya aku tiga hari di Lombok, tapi aku persingkat jadi dua hari aja demi secepatnya ketemu Jiel.

Kasian bayi manisku, aku ninggalin dia pas dia gak enak badan dan itu bikin aku gak tenang, gak bisa fokus ke kerjaan.

El sih bilang udah baikan, tadi aku udah sempet chat dia, dia bilang dia sedang di Rumah Kara dan sudah sehat.

Mampir sebentar untuk beliin anak anak snack, aku bergegas ke Rumah Kara. Jiel gak tau kalau hari ini aku udah pulang, sengaja aku mau bikin surprise.

KENANDRA ✅Where stories live. Discover now