62. Kehilangan Andra

2.4K 311 83
                                    






"Kakak udah pulang???? Jiel telponin hape kakak Mati. Kak Gadis bilang kakak gak dikantor dari siang, jadi Jiel tadi gak nyusulin ke kantor"

Aku gak ada niat nyautin.

"Lampunya, kog gak dinyalain??"

Memang gelap semua, hari udah mulai petang, Jamnya Jiel pulang dari Rumah Kara. Biasanya aku yang nyusulin dia dan pulang bareng tapi karena kesibukanku, kebiasaannya ganti, harus janjian dulu.

"Kakak minum? Tumben? Kakak oke? ada masalah ya??" Tanyanya lembut sambil mengusap rambutku. Tangan yang sama, yang dibuat mengusap bibir Shanum tadi.

Miris!!

Pandanganku kearahnya, sekilas aja karena aku masih sibuk menyembunyikan sesak hatiku. Yang sudah pasti jelas, aku gak akan bisa bersikap kasar sama Jiel.

Hatiku terlalu bertekuk lutut tentang itu.

"Mas Andra, adek nanya lho.... Are you okey?" Kali ini sambil nyenderin dagunya dibahuku. Manja khas Jiel.

"Mandi gih, nanti kita bicara" hanya itu yang bisa aku ucapin dan itu bikin dia tertegun. Mungkin dia mulai merasakan aku yang agak berbeda.

Dia gak ada pilihan lain kecuali pergi mandi selagi aku juga bangun dari dudukku, nyiapin makanan buat dia. Kita masih punya stok bakso frozen. Itu kesukaan dia.

Gak lama, jauh lebih cepat dari waktu biasanya Jiel mandi, dia udah siap dan nyamperin aku di meja makan.

Mau ketawa, apa dia berniat menggodaku??? Dia sekarang pakai kaos oversize warna lemon dengan celana pendek yang hampir tak keliatan karena tertutup kaosnya.

Apa dia pikir kemarahanku bisa diredakan dengan tubuhnya? Gampang yaaa...

"Makan dulu... " dan dia nurut, tanpa bertanya. Jiel yang keliatan canggung, sedikit takut. Jelas karena ulahku yang tak ramah sama dia.

"Udah kenyang Kak... " bakso di mangkoknya gak dihabiskan, aku paham dia sudah gak selera makan. Aku pun sama.

"Kakak mau bicara apa?" Tanyanya lagi...

Oh God, aku sangat mencintainya! lebih dari hidupku sendiri. Tapi bagaimana kalau ternyata dia dengan tega mencurangiku??? Haruskah aku diam dan pura-pura gak tau apa-apa? Pura-pura bodoh aja?

Aku pindah ke sofa, ambil Ipad. Jiel ngikuti aku, duduk tapi gak berani berdekatan.

"Liat ini dek, adek cek dulu... " aku kasihin Ipad ke tangannya.

Pelan dia cek, swipe foto tapi pandangannya sesekali ke arahku. Sudah pasti dia ingin bertanya.

"Ini foto dan biodata siapa kak?"

"Calon istri kakak" jawabku cepat tanpa nunggu ganti detik.

Demi semesta, aku gak tega liat mendung di wajahnya sekarang. Pandangannya langsung acuh dari wajahku. Aku yakin dia sedang menahan sesak di dadanya sekarang.

El, kalau kamu mencintai kakak, kenapa kamu tega lakuin itu ke kakak sayang????.

"Kata Adek gak papa asal bukan Yasmin atau kak Rachel kan? Itu semua anak dari kolega Papi, Papi yang milihin" jelasku.

Jiel masih menunduk, aku yakin dia sedang berusaha sebaik mungkin untuk menguasai dirinya sendiri.

"Kakak suka yang mana?"

Pertanyaan bodoh macam apa itu? YANG KAKAK SUKA YA JAZZIEL LAH!!!!

"Lho, kakak mana aja gak masalah. Adek aja yang milih. Kalau adek suka, kakak juga suka"

KENANDRA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang