43. Masker

2.8K 404 37
                                    

Vote nya dulu cantiiik 🌸🌸
Eh, Yg ganteng jg ada ga sih?
Ada? Absen boleh??

-------------------------------------------------------------

Inget kah siapa yang mengelola pabrik Tehnya Jiel??

Iya bener, Kakaknya Yasmin.

Jadi, kalaupun tadi kita nolak buat ngajakin Yasmin, tentu saja Yasmin bisa jalan sendiri dengan alasan mau ketemu kakaknya.

Bisa! Kan dia ada motor, ada bensin dan tentu saja dia hafal jalannya, ditambah sifat tidak tau malunya itu... Pasti dia ngedumel mulu kalau gak diajak.

Untungnya, alasan kakiku sakit masih relate biar aku yang boncengan sama Jiel. Kalau gak gitu, kita berdua mana tega ngebiarin Yasmin bawa motor sendiri.

Jadilah si Yasmin ikut dan jadi penunjuk jalan ke arah pabrik. Dianya bilang mau balik kerumah bentar buat ambil jaket.

"Pakai maskernya dulu kak!" Si Adek nyodorin masker ke aku.

"Harus ya?" Sebuah pertanyaan yang wajar karena aku liat dia gak ada pakai masker segala.

"Pakai aja ya, disana pasti banyak debu"

"Yaudah pakainya setelah sampai aja"

"Sekarang aja!"

"Tu Adek gak ada pakai"

"Jiel udah tahan"

"Tahan debu? Kog bisa??"

Pertanyaanku tu wajar lho, kenapa aku disuruh maskeran sedangkan dia enggak? Itu ajaaa...
Tapi komuk Jiel udah nunjukin betapa jengahnya dia ketika Aku ngeyel. 🤐

"Iyaaaaaa, kakak pakai nih" akhirnya aku nurut

"Inget ya, jangan dibuka walaupun cuma sebentar!"

"........ " kog gitu ya? 🤔 tapi aku tahan buat gak protes.

"Sampai disana jangan dibuka juga, pakai terus maskernya. Kalau engap ganti aja sama yang baru. Okey?" Jiel masukin beberapa masker cadangan di saku jaketku.

Aku masih harus mode nurut, gak ada salahnya kan pakai masker. Mungkin demi kebaikanku juga.

Entahlah, selama kita disini, brasa aku yang Uke. Heran.

Jiel udah pakai helm, udah mau naik tapi berhenti sebentar. Dianya dengan serius bilang gini:

"Nanti sampai sana jangan nyapa orang-orang, jangan kasih salam, jangan bicara sama siapapun apalagi sampai kenalan. Pokoknya Diem aja! Bisa?"

Aku diem... Bingung.

"Bisa gak? Aturan ni soalnya... "

"Bisa!" jawabku yakin tanpa banyak nanya lagi. Disuruh gitu doang masa gak mampu, toh biasanya Aku juga gitu.

"Oke, kita berangkat yaaaa.... "

Aku manggut-manggut padahal banyak pertanyaan. Apa orang-orang di pabrik adalah sekte yang gak suka bertegur sapa? gak ramah kah?? Atau mungkin berasal dari suku mana gitu yang beda kebiasaan sama kita.

Misal ni, kalau senyum dikira orang gila, kalau nyapa dikira mau nyulik...
Yang kayak gitu mungkin aja kan..

Dah deh, ikutin kata adek aja. Serem kalau beneran kayak gitu mah.

*padahal aslinya disini tu jiel g biarin wajah Andra keliatan biar gak jadi pergunjingan pegawai pabrik yang kebanyakan para ciwik-ciwik. Posesif gitu dia sama pacarnya... Tapi biasalah Andranya gak peka. Malah Andra Ovt ugal-ugalan banget sampe ke persukuan segala...

KENANDRA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang