26. juragan part2

3.5K 460 15
                                    





Janji gak kecewa... Masih no keUwwuan 🦉



..........

Aku sama Jiel udah sampai rumah. Abis cuci tangan, cuci kaki, si Bayik lanjut ngemil kacang sama keripik di sofa depan TV. Nonton superman return.

Aku? Ngambil laptop ke atas trus balik nyusulin Jiel. Jadi kita berdua lagi duduk bareng di sofa.

Laptop aku taruh diatas bantal, dipangkuanku, aku duduk bersila. Ada yang harus aku cek memang. Cuti gak selalu tentang berhenti kerja secara sementara.

"Cckk, kerja mulu ih. Katanya cuti..."

Nah kan, baru juga aku batin. Protes juga si bayik.

"Iyaaaa, dikit doang ini lhooo"

"Kalau udah niat cuti, taruh aja. Tim nya kakak udah sesolid itu. Bisaaaaa"

Hmmmm entengnya ngomong gitu.... Agaknya dia gak pernah ngrasain diuber-uber suruh cek ini itu.

"Gimana ya El, soalnya kakak harus kerja gini. Apalah diriku bukan seseorang yang bisa doing nothing tanpa mikirin keuangan"

"Hah?"

Aku nutup Laptopku, meletakkan di meja.

"Pacarmu ini hanyalah orang yang digaji sama perusahaan Papinya. Bedalah sama orang didepanku yang konon katanya juragan. Duduk makan keripik doang, udah nyumber duitnya dari segala arah"

"Paan sih kak"

Jiel ngelempar aku sama kripik.

"Gak mau cerita sama kakak?"

"Apa yang mau diceritain?"

Dih, apa yang mau diceritain katanya...
Seabrek yang belum aku tau dari mulutnya sendiri...

"Tentang juragan tanah yang manis ini. Pemilik kebun Teh dan pabriknya" aku nyolong nyubit pipinya yang bergerak, mengunyah camilannya.

Jiel membeku sebentar, gak langsung liat kearahku.

"Pantesan ya yang dibarat disinggung BUMN, ternyata disini perseorangan"

Jiel meletakkan toples keripiknya, trus dia memutar badannya kearahku.

"Punya Mama" jawabnya singkat....

"Enggak, kakak gak percaya..."

"Ya memang punya Mama, sekarang punya Jiel" sambungnya...

"Punya Mama gak seluas itu, tidak termasuk pabriknya juga"

Dia liat kearahku, beberapa detik seolah mau membaca wajahku.

"Kog tau sih?" tanyanya

"Kakak diceritain semuanya sama Pak Lurah"

"Diiih, kepo!"

Aku menariknya dalam pelukanku, dalam sekian detik udah berubah posisi. Dia dipangkuanku sekarang, menghadap kearahku.

Aku mainin anak rambutnya, dianya melihat ke lain arah, g ke arah mata atau wajahku.

"Bisa kita ngobrolin ini??" tanyaku sok deep.

"Tentang?" langsung pandangannya ke mataku.

"Rencana Adek kedepan, kakak pengen tau.. Kakak mau terlibat. Boleh?? "

Jiel memutar matanya. Bukan karena jengah, tapi lebih ke mikir.

"Gak ada rencana gimana-gimana, masih sesuai pikiran awal Jiel. ini belum setaun Jiel doing nothing lho, setelah itu baru kita bahas. Ya?"

KENANDRA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang