2

1.9K 172 20
                                    

Haechan menatap nanar bekal makanan nya ,yg kini sudah berserakan di tanah .

Padahal haechan sudah sangat lapar , karena  tadi pagi dia tidak sempat untuk sarapan .

Tidak ada yg membantu nya , bahkan murid murid yg ada di sana hanya melihat nya sambil tertawa .

Gadis itu kemudian berjongkok,lalu memungut makanan nya yg sudah kotor itu dengan tangan nya ,lalu memasukkan nya ke dalam kotak bekal .

"Yangyang ,lihat tuh saudara Lo "

"Dia bukan saudara gue , dia cuma anak yg di punggut sama bokap gue "

Haechan mendongak,dia menatap sendu ke arah Yangyang yg berdiri tak jauh dari tempat nya .

Tak cuma sekali , gadis itu sudah  berkata berkali kali seperti itu tentang diri nya .

Sakit hati ,tentu saja , tapi haechan tidak bisa mengelak nya karena apa yg di katakan oleh yangyang semuanya adalah benar , jadi hal yg dia lakukan hanyalah sabar dan ikhlas .

"Dasar anak pungut , makanan kotor gitu aja di ambil " kata seorang anak laki laki dengan nada mengejek nya .

Dialah orang yg dengan sengaja menambarak haechan hingga membuat makanan gadis itu jatuh .

"Biasa lah Mark , dia mana mungkin punya uang buat beli ,makanya dia pungut aja tuh makanan nya ,hahahaha "

Haechan hanya menunduk , sementara Mark dan teman nya ,Lukas tertawa terpingkal pingkal .

Gadis itu mengusap dengan cepat setetes cairan bening yg  keluar dari mata nya , kemudian pergi dari sana dengan langkah sedikit berlari.

.
.
.










Haechan memakan nasi yg sudah jatuh tadi ,dengan air mata yg mengalir deras di pipi nya .

Padahal hanya ini makanan yg dia punya , gadis itu tidak memiliki uang ,karena tadi pagi dia terlalu tergesa gesa untuk berangkat sang berakhir uang nya tertinggal di rumah.

Gadis itu sedang berada di taman yg berada di belakang sekolah , hanya ada satu sampai dua murid di sana ,karena tempat itu memang sangat jarang di datangi oleh murid murid yg ada di sekolah ini .

Tak

Sebuah buku tulis mendarat samping nya , haechan melihat seorang murid laki laki menatap ke arah nya dengan tatapan datar .

"Kerjain tugas matematika gue " setelah mengatakan itu ,murid laki laki itu pergi dari sana sembari memutar mutar bola basket dengan jari nya .

Haechan menghela nafas panjang , kemudian mengambil buku tulis itu .

Tangan gadis itu dengan cekatan mengerjakan soal soal yg ada di buku tersebut  .

Haechan memang murid paling cerdas dan berprestasi di kelas nya , gadis itu selalu menyandang juara pertama.

Tapi kecerdasan gadis itu ,selalu di manfaatkan oleh murid murid yg satu kelas dengan nya .

Haechan tidak bisa membantah mereka , pernah dia membantah dan gadis itu berakhir masuk ke rumah sakit , akibat luka serius pada kepala nya .

Dia tidak berani mengadu pada papa nya ,taeil , haechan sudah banyak merepotkan ayah angkat nya itu ,jadi dia lebih memilih memendam nya sendiri .

Ting Ting Ting

Suara bel tanda masuk berbunyi, dan tepat saat itu juga tugas yg tengah haechan kerjakan selesai .

Gadis itu kemudian buru buru bangkit ,lalu  berjalan cepat menuju ke kelas nya .

.
.
.









"Jeno ,ini buku kamu " ucap haechan pada murid laki laki, yg tadi meminta diri nya mengerjakan tugas milik nya .

Jeno mengambil buku nya yg ada di tangan haechan dengan kasar , kemudian memeriksa nya .

tak lama setelah itu ,Mata tajam nya menatap ke arah haechan yg tengah berjalan ke arah tempat duduk nya yg berada paling depan .

"Heh cupu ! "

Haechan menolehkan kepalanya ke arah Jeno , dia tau karena murid murid di kelas ini selalu memanggil nya seperti itu .

"Kalau Lo ngerjain nya salah ,awas aja Lo ,lihat apa yg bakal gue lakuin" ancam nya .

Haechan memilih ujung rok nya dengan kepala tertunduk , dia takut dengan ancaman laki laki itu .

Jeno sama sekali tidak pernah main main dengan ancaman nya , kalau dia mengatakan akan seperti ini ,maka dia pasti akan benar benar melakukan nya .

.
.
.









Brak

Haechan buru buru membantu  seorang gadis yg tak sengaja menjatuhkan alat alat lukisnya .

"Nih "

Gadis menatap kuas kuas yg ada di tangan haechan, kemudian dengan sedikit ragu ,tangan nya mengambil kuas kuas tersebut dari tangan haechan.

"Ma..makasih ya kak "kata nya dengan nada ragu .

"Sama sama " haechan tersenyum, kemudian melanjutkan langkah nya ke arah parkiran untuk mengambil sepeda nya.

Sementara gadis yg telah di bantu oleh Haechan,masih terdiam di tempatnya ,sambil menatap ke arah kakak kelas nya itu dengan tatapan yg sulit di artikan .

"Asahi ! ,Kau ini darimana saja ! ,Kakak dari tadi mencari mu ! "

"Maaf kak Yoshi ,tadi sahi ke ruang seni dulu , buat ngambil barang barang lukis sahi "

"Ah ,yasudah ayo kita pulang  ,sini biar kakak bantu bawakan "







.
.
.













Haechan mengayuh sepeda nya dengan santai, gadis  manis itu sesekali bersenandung kecil merasakan angin segar yg membelai
Wajah nya

Dia sudah biasa berangkat dan pulang sekolah dengan bersepeda seperti ini .

Sebenarnya di keluarga nya sudah ada supir yg siap mengantarkan dia dan yangyang, saudara angkat nya untuk ke sekolah dengan mobil .

Tapi gadis itu lebih memilih pergi ke sekolah menggunakan sepeda nya , karena rasa trauma nya .

Kejadian tujuh tahun lalu masih membekas di ingatan nya, oleh karena itu , haechan selalu gemetar dan ketakutan saat berada di dalam mobil .

"WOY ,CUPU ! "

Haechan tersentak kaget ,gadis itu kemudian melihat ke arah sumber suara, di mana Mark ,Jeno dan juga Lucas tengah berada di belakang nya dengan motor sport mereka .

Gadis itu mempercepat mengayuh  sepeda nya , dia takut kalau tiga laki laki itu akan melakukan hal yg tidak tidak pada nya .

Bruk

"AKH"

Haechan memegang kaki nya yg terasa perih , lutut nya berdarah .

Gadis itu jatuh dari sepeda nya ,karena Lukas dengan sengaja menyenggol sepeda nya dengan motor milik nya .

"Hiks...hiks...sakit " haechan berusaha bangun dari tempat nya .

Gadis itu berjalan tertatih tatih , kemudian membangunkan sepeda nya yg sudah jatuh .

Air mata nya semakin mengalir dengan deras saat melihat ban sepeda nya bocor .

"Hiks...Mae...hiks..sakit..hiks"haechan menatap ke arah lutut nya yg masih mengeluarkan darah .

Sementara Lucas dan Mark nampan tertawa melihat hal itu ,lalu Jeno ,laki laki itu menatap ke arah haechan dengan raut wajah datar nya .

"Kak Mark ,Apa ini nggak keterlaluan"Kata nya ,yg membuat
Mark menoleh ke arah adik nya itu .

"Udahlah nggak pp ,lagian tuh anak masih bisa jalan kan "balas Mark dengan santai sambil menatap ke arah haechan yg kini berjalan tertatih tatih , dengan tangan nya yg menuntun sepeda nya.


TBC

 IT'S OKAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang