7

1.2K 120 0
                                    

"Kak Mark " haechan meneguk ludah nya kasar saat melihat tatapan Mark kepada nya sekarang ini.

"Jangan bicara macam macam, atau lo terima akibatnya " ucap Mark dengan nada dingin.

Haechan mengangukkan kepala nya ragu ,gadis itu kembali menundukkan kepala karena mata nya kembali bersitatap dengan mata dingin milik Mark .

Melihat hal yg baru saja terjadi ,apalagi saat melihat belati milik Yoshi, haechan yakin sekali kalau Mark dan gang nya pasti tengah merencanakan aksi tawuran lagi .

"Ssstt" gadis itu kembali meringis saat Mark semakin mencengkram erat tangan nya .

"Kenapa? Sakit?"Mark tersenyum mengejek ke arah haechan.

"Lepasin kak, sakit "

"Lo akan ngalamin hal yg lebih dari pada ini kalau Lo berani ngadu soal kejadian barusan, ngerti Lo "

"Sakit kak "

"NGERTI NGGAK! "Bentak Mark ,yg mana membuat haechan tersentak kaget , kemudian mengangguk lemah.

"Ngerti kak..hiks"

Melihat haechan yg menangis,Mark melepaskan cengkraman tangan nya lalu pergi begitu saja dari sana, meninggalkan haechan yg sendirian tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.

.
.
.












"Kenapa lama sekali di toilet nya, sayang "taeil menatap khawatir pada putri nya tersebut.

Haechan menatap ragu ke arah Mark , terlihat laki laki itu melihat nya dengan tatapan mengancam, gadis itu dengan cepat langsung mengalihkan pandangannya kembali ke arah taeil , kemudian tersenyum lembut pada sang ayah .

"Tadi orangnya sedikit banyak pa ,jadi haechan harus nunggu "kata nya dengan nada ragu ragu .

"Ohh ,yaudah kalau begitu sekarang ada yg ingin haechan beli lagi "

"Haechan nggak mau apa apa lagi pa , haechan mau langsung pulang aja "balas gadis itu Dengan cepat .

"Baiklah kalau begitu, jae kau ingin pulang sekarang "taeil menatap jaehyun yg tengah sibuk dengan ponselnya.

"Sebentar lagi kak ,ada satu barang lagi yg harus aku beli "

"Ok, kalau begitu aku duluan ya "

"Iya kak hati hati, haechan cantik ,semoga kita bisa bertemu lagi ya "jaehyun memeluk haechan kemudian mencium kening gadis itu lama .

"Hati hati ya cantik "

"Iya paman ,sampai jumpa lagi " haechan tersenyum kemudian melambaikan tangan nya kepada jaehyun sebelum pergi dari sana ,yg tentu saja juga di balas balik oleh sahabat dari ayah nya itu .

Mark yg melihat hal itu mendengus kasar, sesekali remaja beralis camar itu menggerutu dengan apa yg di perbuat ayah nya kepada haechan.

.
.
.









Yangyang menatap kesal ayah nya yg sudah pulang dari arah tangga,
tangan nya terkepal saat melihat tangan haechan yg penuh dengan barang barang belanjaan.

Sementara taeil ,ayahnya itu tengah memegang boneka kesayangan milik gadis itu .

"Yangyang" gadis itu mendongakkan kepalanya, terlihat ibunya tengah tersenyum kepada nya sembari mengelus elus punggung nya .

"Hey , kalian berdua kenapa cuma berdiri saja sana doyoung 
,Yangyang sayang ,ayo sini turun"

Yangyang melihat ke arah doyoung , terlihat ibunya itu mengangguk kepala nya kemudian menarik tangan putri nya itu lembut untuk ikut bersama nya .

"Yangyang ,ini untuk mu "

Yangyang yg sudah duduk di sofa menatap ke arah paper bag yg ada di tangan haechan, kemudian menatap gadis itu dengan wajah datar .

"Nggak usah , gue nggak butuh " kata nya dengan nada ketus .

"Yangyang, tidak boleh seperti itu" tegur taeil pada putri nya tersebut.

Mendegar teguran dari sang ayah , membuat Yangyang semakin kesal ,gadis mendengus kasar kemudian mengambil kasar paper bag yg ada di tangan haechan.

"Mama ,ini "haechan kembali memberikan satu paper bag yg kali ini untuk doyoung.

"Terima kasih "doyoung menerima paper bag itu dengan senyum yg di paksakan.

Taeil tersenyum kemudian mengusap lembut rambut coklat haechan, putri nya yg satu ini memang sangat baik .

Padahal anak itu tau kalau doyoung dan Yangyang tidak menyukai keberadaan nya di rumah ini ,tapi saat tadi mereka berada di mal,
gadis itu masih sempat sempatnya merengek pada taeil untuk membelikan kedua orang itu gaun .

"Papa "

Atensi taeil beralih kepada putri satu nya , Yangyang memanggil nya ,gadis itu masih memasang tampang kesal nya .

"Iya ,ada apa sayang" taeil berkata lembut sambil tersenyum pada putri nya itu .

"Malam nanti aku mau makan di luar"kata nya dengan wajah datar .

"Tentu saja boleh , bagaimana Hae..

"Dia tidak boleh ikut! " Potong Yangyang dengan cepat sebelum taeil menyelesaikan ucapannya.

"Yangyang...

"Pokoknya dia tidak boleh ikut! ,Papa seharian ini hanya menghabiskan waktu dengan nya saja, dan nanti malam pokoknya Yangyang mau hanya kita bertiga" setelah mengatakan hal tersebut,gadis itu langsung berlari cepat pergi dari sana menaiki tangga menuju ke arah kamar nya yg ada di atas .

Taeil yg melihat hal itu hanya bisa menghela nafas panjang sembari memijat keningnya lelah .

TBC


 IT'S OKAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang