17

1K 101 0
                                    

Ceklek

Yangyang  menutup pintu depan pelan ,lalu berjalan secara mengendap ngendap menaikkan tangga menuju kamarnya yg ada di lantai atas  .

Gadis itu hampir kehilangan keseimbangan nya di saat menginjak pertengahan anak tangga ,beruntung  dia bisa menyeimbangkan tubuh nya ,kalau tidak dia pasti terjatuh dan entah hal buruk yg akan terjadi pada nya .

Gadis itu menghela nafas nya lega saat sudah berada di kamar nya ,namun hal itu tak berlangsung lama ketika dia membalikkan badan nya, doyoung sudah duduk di tepi kasur nya sembari menatap nya dengan tatapan serius .

"Eh ada mama " yangyang menggaruk tengkuknya yg tidak gatal sambil tertawa cengengesan,untuk mengatasi rasa takut yg saat ini tengah melanda dirinya .

Doyoung masih tetap dengan ekspresi seriusnya lalu kemudian berdiri dari tempat duduk nya,lalu berjalan ke tempat anak gadis nya tersebut.

Pakaian yg di pakai nya saat pesta pun masih melekat di tubuh indah wanita itu .

"Darimana?"tanya doyoung yg datar dan tajam .

Yangyang meneguk ludah nya susah payah ,saat ini ibunya bener benar menyeramkan.

"Tadi itu...anu..ma...itu, anu ma"kata yangyang dengan gagap sekaligus gugup .

"Jangan berbelit-belit,yangyang!" Bentak doyoung dengan nada tinggi, membuat yangyang tersentak kaget di buatnya .

Tak berapa lama mata gadis itu mulai berkaca-kaca, doyoung hanya bisa memijat pelipisnya, rasa pusing nya mulai datang lagi .

"Yangyang, tolong jangan membuat mama pusing karena tingkah mu! dan apa apaan dengan pakaian yg kau kenakan itu! ,kau masih kecil ,mama tidak mau hal buruk terjadi padamu!"
Pecah sudah amarah wanita itu.

"Maaf mama ,hiks "yangyang menunduk takut dengan air mata yg mengalir di pipi nya .

"Kalau papa mu tau kau begini, entah apa yg akan terjadi! " Doyoung mengacak rambut nya frustasi.

Melihat hal itu membuat yangyang semakin menangis dengan kencang ,dia tidak bisa di bentak .

Walaupun sedang marah ,tapi ketika melihat putri kesayangannya menangis ,tentu saja doyoung tidak tahan melihat nya .

Wanita itu dengan cepat membawa yangyang masuk ke dalam pelukannya sembari mengusap usap rambut gadis itu .

"Maafin yangyang ,mama hiks! Maaf Hiks!" Katanya dengan lirik di antara Isak tangis nya .

"Iya sayang ,sudah jangan menangis lagi, maafin mama ya udah bentak kamu "

Yangyang yg masih menangis hanya bisa mengangukkan kepala di pelukan doyoung .

"Yasudah ,sekarang yangyang tidur ya, besok sekolah kan" doyoung menghapus air mata yangyang dengan buku jari nya dengan usapan lembut .

"Iya mama...hiks"

Doyoung menuntun tubuh anak gadis itu itu ke kasur ,lalu menyelimuti nya tak lupa juga dia memberikan ciuman kasih sayang di kening nya .

"Selamat malam sayangnya mama ,
Mimpi yg indah "doyoung mengusap lembut puncak kepala putri nya itu .

"Hmm, mama juga "balas yangyang sambil tersenyum.

Doyoung mengangguk sebelum keluar dari kamar tersebut.

.
.
.

























Doyoung berjalan dengan gontai kemudian duduk di kasur nya ,lalu melepas high heels nya .

Tubuhnya benar benar lelah ,di tambah kepala nya yg semakin pusing .

Saat doyoung ingin berjalan mengambil baju piyama nya di lemari ,matanya tidak sengaja melihat sesuatu di meja rias nya .

"Coklat? Kenapa coklat ini bisa ada di sini? Siapa yg meletakkan nya "gumam wanita itu .

Doyoung menatap coklat yg ada di tangan nya dengan alis terangkat, bingung .

Wanita itu melihat sebuah gulungan kecil yg di ikatkan pada coklat tersebut, dengan cepat di buka nya kertas kecil berwarna merah muda itu .

-maaf ,mama.






Membaca kata dan tulisan tersebut, doyoung tentu saja langsung mengetahui ini dari siapa .

Wanita itu menghela nafas nya panjang, kemudian meletakkan kotak beserta kertas kecil tersebut ke dalam laci rias milik nya .

"Hahh , kepala ku jadi tambah pusing sekarang "kata nya dengan nada lelah kemudian berjalan ke arah kamar mandi .



.
.
.













Haechan bergerak gusar di kasur nya ,
Pikiran nya terus menerus terarah pada coklat yg  tadi di belinya di jalan lalu di letakkan diam diam di kamar sang ibu ,untuk meminta maaf dengan apa yg sudah di perbuat nya saat di pesta keluarga Jung .

"Apa mama sudah lihat coklat nya ya?" Haechan menatap langit langit kamar nya dengan perasaan tak karuan .

Gadis itu benar benar gelisah, pikiran gadis itu tidak tenang .

"Semoga mama tidak jadi marah?
Haechan tidak mau di hukum lagi" kata nya dengan suara sendu .

Perlahan air mata nya mengalir namun langsung di hapus dengan cepat oleh gadis itu .

"Mae, Daddy, kak Dery,
Haechan rindu kalian"

kata kata itu terus mengalir di bibirnya ,sampai dalam beberapa menit kegelapan berhasil menguasai nya .













TBC

 IT'S OKAYWhere stories live. Discover now