18

1K 109 0
                                    

"kenapa masih berdiri di sana, mau makan tidak! " Bentak doyoung saat melihat haechan yg hanya berdiri di sisi tangga sambil menundukkan kepalanya.

"I...iya mama " balasnya dengan lirih , kemudian berjalan pelan menuju ke arah meja makan .

Gadis itu mengambil duduk sedikit jauh dari ibu dan juga saudara nya .

Terlihat yangyang yg tengah makan dengan di suapi oleh doyoung  menatap sinis ke arah haechan.

Iri, satu kata yg pasti untuk menggambarkan perasaan nya saat ini .

Semenjak dia tinggal di rumah ini ,kasih sayang itu tidak pernah ia dapatkan dari ibunya .

Padahal dalam hati kecilnya, haechan sangat ingin sekali mendapatkan kasih sayang itu dari doyoung yg notabene nya bukan ibu kandungnya.

Dia ingin mendapat nya , walaupun hanya sedikit ,dan kalau itu bisa terwujud hanya di dalam mimpinya saat tidur pun dia akan sangat bahagia .

"Kenapa diam! Ayo makan! "

Haechan terkesiap ,dia semakin meremas rok sekolah nya saat doyoung kembali membentak nya .

"Tau ,bukannya untung udah di bolehin makan malah ngelamun " tambah yangyang agar suasana menjadi semakin panas .

"Maaf ,mama" hanya itu yg keluar dari dalam bibir nya .

"Ah sudah cukup! aku bosan mendengar maaf mu itu, sekarang makan sarapan mu! "Doyoung memutar matanya dengan malas , menanggapi perkataan dari gadis kecil itu .

Haechan mengangukkan kepala nya lemah , kemudian mulai mengambil dua lembar roti tawar kemudian memakan nya .

.
.
.



























"Tugas matematika yg ibu suruh kemarin, sekarang juga letakkan di meja ibu " perintah Sandara pada murid murid nya .

Suasana kelas mendadak menjadi ribut ,ada yg mencari buku ,ada yg juga yg berlari untuk mengantar bukunya ke meja Bu Sandara.

"Bukunya ada yg kurang , siapa yg belum?" Sandara menatap anak anak murid di kelas itu satu persatu.

Tak berapa lama dia melihat ada yg mengacungkan tangan nya.

"Haechan? "Katanya dengan wajah tak percaya .

Baru kali ini gadis itu tidak mengumpulkan tugas nya ,dan tentu saja itu membuat Sandara sedikit kaget.

Bukan apa apa , haechan itu termasuk anak murid yg disiplin dan tidak telat untuk mengerjakan tugas .apalagi anak itu di kenal berprestasi.

"Kenapa haechan? Apa alasannya?"

"Saya sudah mengerjakan nya Bu guru, tadi saya juga ingat sudah meletakkan nya di ransel ,tapi setelah saya mau ambil ,bukunya udah hilang" kata nya menjelaskan dengan wajah takut nya .

"Halah! emang siapa yg mau ngambil buku Lo, kurang kerjaan banget! Bu dara dia cuma nggak mau di hukum aja Bu ,pasti bukunya ketinggalan tuh"

Itu suara yangyang , haechan menatap wajah saudaranya itu dengan tatapan tidak percaya.

"Iya Bu dara ,paling juga itu alasannya aja "

"Bener Bu ,jangan percaya sama si cupu!"

Haechan meremas kuat roknya saat suara murid murid lain mulai memanasi suasana di kelas itu .

Mereka memang senang membuat dan melihat haechan berada dalam masalah .

"Sudah cukup! Kalian semua diam! Dan haechan, ibu minta maaf .tapi hari ini kamu harus keluar dari mata pelajaran ibu karena kamu tidak mengerjakan tugas."

"I..iya, Bu dara "ucap haechan dengan suara serak ,gadis itu berusaha menahan air mata nya yg siap keluar kapan saja dari pelupuk mata nya yg indah .

"Dan satu lagi hukuman untuk kamu , ibu minta bersihkan halaman belakang sekolah, apa kamu mengerti"Bu dara menatap haechan dengan raut wajah serius nya .

"I..ya, iya Bu dara .kalau begitu saya permisi" haechan berkata dengan sopan kemudian keluar dari kelas tersebut.

Dia mendegar suara sorakan anak anak lain dari dalam kelas yg tentu saja tertuju ke arah nya .

Haechan menghapus air mata nya dengan cepat kemudian mempercepat langkah nya menuju ke arah belakang sekolah .

.
.
.


















"Aww!" Haechan meringis saat kepala nya terkena lemparan kaleng .

Gadis itu dengan cepat memungut  kaleng bekas minuman itu kemudian mengedarkan pandangannya ke segala arah .

Matanya menangkap sosok remaja laki laki yg kini tengah berdiri mematung menatap ke arahnya dengan wajah kaget nya .

"Astaga! Sorry gue nggak sengaja! "

Haechan mengabaikan laki laki itu yg kini berjalan cepat ke arah nya ,gadis itu lebih memilih membuang kaleng yg ada di tangan ke dalam tong sampah.

"Hei! jangan diam aja ,gue minta maaf , nggak sengaja beneran "

Haechan menatap laki laki itu dengan jengah ,bibirnya mengerucut ke bawah tanda bahwa dia tengah kesal .

"Aku udah maafin ,sekarang pergi!"

"Iya iya ,astaga galak banget sih ,cantik cantik masa gitu "

Haechan hanya memutar mata nya malas mendengar perkataan laki laki itu .

"Yaudah deh gue pergi kalau gitu ,oh iya btw kenalin, nama gue Eric"

Merasa di abaikan Eric kembali menarik tangan nya sambil menggaruk tengkuknya yg tidak gatal .

"Nggak mau kenalan ternyata ,dah
Cantik ,semoga kita bisa ketemu lagi"

Setelah mengatakan itu ,laki laki bernama Eric itu pergi dari sana , sementara haechan nampak tidak peduli dengan kepergian nya .

TBC





 IT'S OKAYWhere stories live. Discover now