23

1.2K 111 5
                                    

Bibi Shin menatap khawatir pada haechan yg terus merancau dengan mata tertutup.

Setelah di pukuli oleh doyoung ,gadis manis itu terserang demam ,tubuh nya menggigil hebat .

Setelah di kompres ,Berkali kali tangan wanita paruh baya itu menyentuh dahi milik gadis itu ,berharap Demam nya segera turun .

Namun semua itu seperti nya sia sia ,demam haechan semakin tinggi dan itu membuat nya di landa rasa takut dan cemas .

"Hiks! "

"Haechan sayang , ssstt tenanglah , bibi ada di sini "

Tangan nya mengusap lembut puncak kepala gadis itu , berusaha menenangkan nya .

Perlahan lahan gadis itu mulai tenang kembali ,membuat bibi Shin sedikit lega melihat nya .

Mata nya melirik sesekali pada luka luka ada di di tangan haechan, wanita itu bisa merasakan kesakitan yg di alami gadis kecil itu.

Dia sudah mengoleskan salep pada luka luka baru yg ada di tubuh haechan, terutama pada bagian punggung.

Doyoung memang tidak punya rasa belas kasih sedikitpun dengan haechan .

Apa Sebegitu bencinya wanita itu pada haechan hingga tega melakukan semua ini pada gadis malang ini .

"Hiks.. sakit"

Bibi Shin mulai di landa panik kembali saat haechan yg tadi nya tenang kini mulai kembali menangis.

Tanpa aba aba lagi ,wanita itu langsung mengendong tubuh gadis mungil itu untuk segera membawa nya pergi ke dokter .

.
.
.











"Mau bawa kemana anak itu!"

Bibi Shin otomatis menghentikan langkahnya ,mata nya melihat doyoung yg kini tengah duduk di sofa sembari menatap nya dengan wajah datar.

"Maaf nyonya , tapi saya harus segera membawa haechan ke rumah sakit .
Demam nya tinggi sekali ,saya takut terjadi apa apa dengan nya "jelas bibi Shin , dengan raut wajahnya penuh kekhawatiran.

"Untuk apa membawa anak itu ke rumah sakit , tidak usah! Bawa anak itu kembali ke kamar! "Perintah doyoung dengan suara tinggi .

"Tidak nyonya ,saya akan tetap membawa nya "tolak wanita paruh baya itu masih dengan nada sopan .

"KAU!...

"saya tidak peduli apa yg akan nyonya lakukan pada saya , sekalipun kalau nyonya mau memecat saya.
silahkan, saya tidak masalah sama sekali dengan hal itu"

Setelah mengatakan itu bibi Shin kembali melanjutkan langkah nya yg sempat tertunda .

Tidak di pedulikan nya teriakan di sertai umpatan yg di teriakan doyoung yg mengarah pada nya .

Yg ada di pikiran nya saat ini hanyalah haechan, dia harus segera membawa gadis itu ke rumah sakit ,dia takut terjadi apa apa dengan gadis yg sudah dia anggap seperti anak kandung nya sendiri .

.
.
.















"Ke rumah sakit pak! "Kata bibi Shin setelah dirinya sudah masuk ke dalam taksi yg di berhentikan nya beberapa saat yg lalu .

Supir taksi itu menganggukkan kemudian melanjutkannya mobil tersebut dengan kecepatan sedang .

"Sabar ya ,sayang "

Bibi Shin mengusap lembut kening haechan yg mengeluarkan keringat , kemudian di peluk nya erat tubuh menggigil nya dengan kasih .

Sekitar 25 menit taksi itu akhirnya sampai di depan halaman rumah sakit.

Segera bibi Shin mengeluarkan uang di saku lalu menyerahkan nya pada supir taksi itu .

"Terima kasih banyak ya pak "

setelah mengucapkan terima kasih ,wanita itu kembali mengendong haechan lalu berlari ke dalam rumah sakit .

"Dokter tolong! "Teriak wanita itu dengan keras .

Seketika Beberapa orang tengah berlalu lalang di sana langsung tertuju pada wanita paruh baya itu .

"Ibu tolong tenang ,sekarang ayo ikut saya " kata seorang suster yg menghampiri wanita paruh baya  tersebut.

Bibi Shin menganggukkan kepala nya, Lalu mengikuti suster tersebut ke sebuah ruangan.

.
.
.










"Ha..halo"

"Doyoung sayang ,kenapa lama sekali mengangkat nya "

Doyoung mengigit bibir saat terdengar suara lembut dari sebrang sana.

"Anu ,itu tadi aku sedang berada di dapur untuk mengambil cemilan ,jadi aku tidak mendengar kalau ponselku berdering "jelas nya dengan nada seakan akan semuanya baik baik saja .

"Oh begitu ,ehm doyoung "

"I..iya"

"Aku merindukan yangyang dan haechan, bisa kau berikan ponsel nya pada mereka berdua ,aku ingin berbicara pada mereka sebentar "

Wajah doyoung seketika berubah pucat pasi mendengar nya saat taeil mengatakan hal tersebut.

"Doyoung ,apa kau masih ada di sana?"

"Ah iya iya ,sayang , bagaimana ya.
Sebenarnya yangyang dan haechan sudah tertidur .jadi aku tidak enak untuk membangunkan mereka berdua "

"Cepat sekali ,biasanya mereka tidak akan tidur jam segitu kan"

"Ya mungkin mereka kelelahan sayang ,tadi aku dengar dari yangyang mereka ada kegiatan di sekolah ,mungkin karena itu "

"Hahh , yasudah kalau begitu aku akan bicara besok saja  dengan mereka , aku tutup dulu ya?"

"Iya sayang , selamat malam "

Tut! Tut! Tut!

Sambungan telpon di putus lebih dulu oleh doyoung ,terlihat wanita itu menghela nafas nya lega .

TBC




 IT'S OKAYOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz