24

1.2K 123 6
                                    

"dia baik baik saja ,besok pagi ibu bisa membawa nya pulang "jelas seorang dokter wanita pada bibi Shin sembari tersenyum hangat pada wanita tersebut.

Bibi Shin yg mendengar hal itu , mengelus dada nya dengan perasaan lega .

"Apa saya bisa menemui nya ,dokter?"

"Tentu saja "

"Terima kasih banyak dokter "

Setelah mengucapkan terima kasih ,bibi Shin dengan cepat Masuk ke dalam ruangan tempat haechan berada saat ini .

Bibi Shin menatap sedih haechan yg tengah terbaring di atas ranjang rumah sakit .

Mata gadis itu masih terpejam dengan wajah yg terlihat pucat .

Wanita paruh baya itu mengelus rambut haechan dengan lembut ,lalu mencium kening gadis itu dengan kasih .

"Semoga kau segera mendapatkan kebahagiaan mu ,sayang "

.
.
.








Ting tong!

Ting tong!

Mark memencet bel rumah keluarga moon , pandangan mata nya sesekali melihat ke arah arlojinya yg berada di tangan kiri nya .

Ceklek!

"Mark, ngapain Lo kesini?"

Yangyang ,orang yg telah membuka pintu menatap Mark dengan tatapan bertanya .

Yangyang melihat penampilan Mark yg sudah rapi dari atas sampai bawah dengan seragam sekolah .

"Gue di skors kalau Lo lupa "

"Maksud Lo?" Mark menyergitkan kening nya sambil menatap gadis itu .

"Lo mau jemput gue kan"

Mendengar perkataan yangyang membuat Mark terkekeh .

"Geer Lo ,siapa juga yg mau jemput
Lo "jawab Mark .

"Apa! Terus Lo kesini mau ngapain?"

"Gue mau jemput haechan biar berangkat sekolah bareng. mana dia? Suruh dia keluar cepat"

Mata yangyang terbelalak kaget mendengar nya ,mulut nya bahkan sedikit terbuka saat kata kata itu terlontar dari mulut laki laki tersebut.

"Tunggu dulu, tadi Lo bilang apa?
Mau jemput haechan! Nggak salah dengar kan gue"

"Berisik Lo , panggil haechan sekarang, udah mau telat nih"
demi apapun mark malas untuk menanggapi yangyang .

Sementara yangyang ,gadis itu masih tidak percaya dengan apa yg terjadi , bagaimana bisa seorang Mark yg biasa membully haechan tiba tiba menjadi berubah menjadi baik .

"Mark..

"Panggil haechan sekarang ,yangyang"

"Haechan nggak ada di rumah"jawab yangyang dengan nada datar nya .

"Apa ,maksudnya!"

"Dia lagi ada di rumah sakit"

Mark seketika terdiam mendengar perkataan yangyang dengan raut wajah tidak dapat di artikan .

"Mark...

"Gue pergi dulu"potong Mark sebelum yangyang menyelesaikan kata kata nya .

Laki laki itu memakai helm nya lalu menghidupkan mesin motor nya dan pergi dari sana .

Yangyang menggaruk kepala nya yg tidak gatal ,gadis bermarga moon itu seketika menyergitkan kening nya kembali .

"Tunggu dulu? Kenapa tuh anak jadi ke arah kanan , perasaan jalan menuju sekolah bukan ke arah sana deh "kata nya dengan ekspresi wajah bingung nya .

.
.
.

















"Terima kasih ya nak , seharusnya tidak usah bawa buah tangan seperti ini, lagipula sore ini haechan juga sudah di bolehkan untuk pulang " kata bibi Shin sambil tersenyum hangat menerima parsel buah dari tangan remaja laki laki yg ada di hadapan nya .

"Jeno?"

Atensi kedua orang itu seketika beralih ke arah sumber suara lemah yg masih terbaring di atas ranjang .

"Haechan, kau sudah bangun ,maaf ya sudah menganggu istirahat mu"bibi Shin mengelus puncak kepala gadis itu lembut .

"Tidak apa apa, bibi "

haechan tersenyum pada bibi Shin , lalu pandangan matanya beralih pada seorang remaja laki laki yg berdiri di belakang wanita itu .

"Bibi tinggal sebentar dulu ya , haechan tidak pp kan kalau harus dengan teman nya dulu "

"I..iya bibi "jawab haechan dengan nada kikuk .

Bibi Shin tersenyum melihat wajah imut haechan, dia mencubit pelan pipi gembul itu sebelum pergi dari sana.

Sepeninggal bibi Shin ,suasana di ruangan itu menjadi canggung .

Haechan memainkan jari jarinya,dia tidak berani melihat Jeno yg dia yakini kini tengah menatap ke arah nya .

"Gimana keadaan Lo?"

"Hah" haechan seketika menatap Jeno dengan wajah polos .

Jeno memutar mata nya melihat ekspresi wajah gadis itu ,di ambil kursi lalu duduk di dekat ranjang tempat gadis manis itu tengah berbaring .

Jantung haechan Semakin berpacu dengan cepat saat tangan Jeno memegang tangan nya yg dingin .

"Nggak usah takut sama gue ,
Gue janji nggak bakalan nyakitin Lo "

"I..iya"

Jeno menghela nafas nya lelah , kemudian mengusap keringat yg keluar dari kening haechan.

"Je.. Jeno"panggil haechan dengan nada pelan.

"Hmm"

"Gimana bisa kamu tahu aku ada di sini?"

"Tadi malam  gue nggak sengaja liat bibi itu bawa Lo terus masuk ke dalam taksi dan yaa ,gue akhirnya ngikutin "jelas Jeno .

Haechan hanya bisa mengangguk angukkan kepala nya mendengar penjelasan Jeno .

"Makasih ya udah mau jenguk aku di sini "

"Sama sama ,cepat sembuh ya "tangan Jeno mengusap pipi haechan lembut .

Dan sekali lagi perlakuan manis itu membuat jantung haechan semakin berdetak kencang .








TBC








 IT'S OKAYWhere stories live. Discover now