3

1.6K 159 31
                                    

Haechan menempelkan plester di lutut nya ,tangan sesekali menghapus air mata yg terus mengalir di pipi Tan nya .

"Haechan"

Gadis itu mendongakkan kepalanya saat mendengar suara lembut tersebut, terlihat taeil tengah menatap nya sambil tersenyum lembut.

"Papa! " Haechan tak dapat menyembunyikan rasa senang di hati nya ,gadis itu dengan cepat menubrukkan tubuh nya ,memeluk pria itu Dengan erat .

"Sayang ,hey , kenapa menangis"taeil mengusap air mata haechan dengan lembut .

"Hiks.. haechan.. senang..hiks..papa..pulang..ke..
Rumah"taeil menatap sendu haechan yg kini sudah menangis tergugu.

Taeil tau ,dia sangat jarang berada di rumah ,pulang nya pun dua Minggu sekali ,tapi mau bagaimana lagi , karena inilah pekerjaan nya .

"Papa juga senang bisa pulang dan ketemu anak papa yg cantik ini "

"Kenapa papa tidak memberi kabar ,kalau hari ini papa akan pulang "

"Ya ,biar Kejutan "

Haechan mengerucutkan bibirnya,hal itu membuat taeil tertawa ,putri nya ini memang sangat imut ,dia kembali membawa tubuh mungil itu ke dalam dekapan nya .

"Hahh , seperti nya putri papa sedang marah ya ,tapi papa ada sesuatu,jadi kalau marah...

"Papa bawa oleh oleh buat haechan ya" mata gadis itu nampak berseri seri ,hal itu membuat taeil terkekeh geli .

"Tentu saja ,tapi kalau haechan marah ,hadiah nya tidak papa berikan "

"Haechan sudah tidak marah lagi kok sama papa "

"Benarkah "

"Hmm "

"Kalau begitu ,ini dulu "taeil menunjuk pipi nya ,yg tentu saja langsung di cium oleh putri nya tersebut.

"Anak pintar ,ayo "

"Ayo pa, Akh! "

Taeil menatap khawatir ke arah haechan, tatapan nya kemudian beralih ke arah kaki gadis itu .

"Haechan, kaki kamu kenapa?"

"Oh ini ,itu pah, ah iya tadi haechan nggak sengaja terjatuh di sepeda ,tapi sekarang udah nggak pp kok "

"Bener nggak pp, apa perlu papa bawa ke dokter "

"Nggak usah papa , kaki haechan udah nggak pp kok ,lagian kan tadi udah di obatin "kata haechan sambil tersenyum ,seakan tidak terjadi apa apa .

taeil yg mendegar penjelasan gadis manis itu hanya bisa mengembuskan nafas panjang.

"Sekarang naik ke punggung papa "

"Ihhh papa, emang nya haechan anak kecil apa ,nggak usah pa ..

"Naik sayang ,papa memaksa "

Dengan ragu ragu gadis itu kemudian mengalungkan kedua tangan nya di leher taeil.

"Ringan sekali putri papa ini ,baiklah , waktu nya meluncur "










.
.
.











Yangyang menatap sinis ke arah haechan yg kini tengah tertawa di gendongan ayah nya .

Anak itu nampak terlihat bahagia ,dan itu membuat Yangyang tidak suka melihat nya .

"Awas saja ,dasar anak pungut "

"Sudah sampai "taeil menurunkan tubuh haechan di sofa ,tangan laki laki itu mengusap usap lembut rambut gadis itu .

Taeil kemudian berjalan ke arah yangyang ,dia lalu memeluk putri nya itu dengan erat sambil memberikan kecupan di seluruh wajah gadis itu .

Taeil tau kalau saat ini yangyang sedang cemburu dengan haechan, taeil bisa lihat dari ekspresi wajah anak gadis nya itu .

"Hey ,putri papa jangan cemberut seperti itu wajah nya ,tunggu ya , papa punya sesuatu" taeil kemudian berlari ke arah luar , untuk menuju mobil nya yg ada di garasi .

Mata doyoung beralih ke arah haechan yg nampak tertunduk dengan memilih kedua jari nya .

"Hey kau ! "

Haechan mendongakkan kepala nya , menatap ke arah ibu nya yg kini tengah menatap nya tajam .

"Awas saja , kalau kau berani mengadu macam macam pada suami ku ya ,lihat apa yg akan aku lakukan" kata doyoung dengan suara pelan namun mengancam .

Sementara haechan, gadis itu hanya memilin dress putih lusuh nya dengan perasaan takut .


TBC

 IT'S OKAYWhere stories live. Discover now