12

1.1K 110 1
                                    

BRUK!

"Heh ,Lo nggak punya mata ya ,kalau jalan itu liat liat "

"Iya kak ,maaf " haechan meminta maaf pada seorang kakak kelas yg tidak sengaja di tabrak nya , hingga membuat alat lukis yg ada di tangan nya jatuh berserakan di lantai .

Haechan dengan cepat segera memunguti alat alat lukis yg berserakan tersebut.

"Apa Lo bilang? Minta maaf, Lo pikir dengan minta maaf jaket gue bakalan bersih lagi hah "kata nya dengan ketus dan menarik lengan haechan kasar ,tidak terima dengan permintaan maaf dari haechan.

Asahi menatap kesal pada kakak kelas tersebut, padahal haechan sudah meminta maaf , bukan nya memaafkan malah memarahi nya dan bersikap kasar seperti itu .

Sementara hyunsuk ,gadis itu nampak memutar bola mata nya malas melihat kejadian itu ,dia sudah biasa menghadapi tingkah dari gadis yg satu kelas dengan nya itu .

"Maaf kak ,aku beneran nggak sengaja, lagipula tadi kakak sibuk sama ponsel...

"Jadi Lo mau nyalahin gue gitu! ,Lo mau bilang kalau gue yg salah bukan Lo, kurang ajar banget lo ya! "

Haechan menutup mata nya saat tangan gadis itu terangkat ingin menampar nya.

Haechan yg tidak merasakan apa apa , perlahan lahan membuka mata nya , wajahnya nampak kaget dengan kini hyunsuk yg memegang tangan gadis itu untuk menghalangi menampar dirinya .

"Stop soobin!, dia udah minta maaf kenapa lo harus main kekerasan, tinggal maafin aja bisa kan" hyunsuk berkata santai sambil menatap datar ke arah gadis bernama soobin itu .

"Hyunsuk! Lo kok jadi belain si cupu ini sih"soobin menatap tak percaya pada hyunsuk yg juga menatap nya .

"Kenapa emang nya? Masalah?"balas gadis itu dengan nada santai .

Mata tajam kedua gadis itu saling beradu , sementara haechan menatap kedua dengan raut wajah khawatir, dia takut kalau kedua kakak kelas nya akan bertengkar hebat setelah ini cuma karena diri nya.

lagi lagi dirinya, haechan jadi merasa bersalah kalau begini .

"Kali ini Lo selamat ya cupu ,tapi lain kali liat aja ,Lo nggak akan selamat dari gue " setelah mengatakan kata kata tajam dan sinis itu ,gadis bernama soobin itu segera meninggalkan tempat itu dengan langkah penuh amarah .

Asahi nampak memandang ke arah hyunsuk dengan dahi menyergitkan, namun gadis itu hanya membalas nya dengan senyuman.

"Kak hyunsuk...

"Nggak usah minta maaf ,kata nya mau ke ruang lukis ,ayo " hyunsuk memotong cepat perkataan haechan,
Yg membuat Asahi memuat bola matanya malas ,kakak kelas nya ini memang suka sekali memotong perkataan orang lain .

"Tapi kak...

"Udah cepat!" Hyunsuk menarik tangan haechan dan Asahi ,tak menghiraukan tatapan para siswa siswi yg dari tadi berada di sana memperhatikan mereka .













"Yangyang ,lihat tuh saudara Lo"

"Renjun! ,Udah gue bilang berapa kali kalau dia itu bukan saudara gue!" Yangyang mendelik ke arah gadis mungil yg berdiri tak jauh dari nya.

"Kenapa sih Lo sensi begitu jawab nya, lagipula yg renjun bilang itu benar kali ,hahhhh ,lama lama gue jadi kasian juga sama haechan, dia itu anak nya baik dan nggak pernah ganggu siapapun, tapi tiap hari harus dapat perlakuan kaya gitu " sambung gadis yg ada di samping nya yg bernama na jaemin .

"Kenapa harus kasian, lagipula dia juga anak pungut kan, jadi dia pantas dapetin semua itu " yangyang segera berjalan meninggalkan kedua sahabat nya setelah mengatakan itu .

Jaemin dan Renjun saling berpandangan satu sama lain , keduanya hanya menggelengkan kepala lemah melihat tingkah laku sahabat mereka tersebut.

.
.
.



























"Wah rame nih"

Haechan yg tengah melukis bersama Asahi seketika langsung menoleh ke arah sumber suara .

Hyunsuk menatap sekilas lima orang remaja laki laki yg tengah berdiri dari arah pintu ruang lukis ,kemudian kembali melihat Vidio di ponsel nya .

"Udah lama gue nggak kesini "

Asahi mengabaikan seorang lelaki yg menggeser kursi agar bisa duduk dekat dengan nya.

Sementara haechan menghentikan lukisan nya, ia menatap takut takut pada tubuh tinggi Mark yg kini tengah berdiri di samping nya ,dia tau laki laki itu juga tengah memperhatikan
Nya dengan tatapan tak biasa .

"Tumben rambut Lo di gerai kaya gini? "

Bulu kuduk haechan meremang seketika saat merasakan bisikan di telinga nya ,apalagi dengan sentuhan tangan Mark pada rambut nya .

Haechan yg merasa tidak nyaman ingin beranjak dari tempat duduknya, Namun Mark seperti nya tidak mengizinkan nya, remaja itu memegang kedua bahu haechan dan menekan nya sedikit kuat ,agar gadis itu tetap di tempatnya dan tidak  kemana mana .

"Lo keliatan beda kalau gini"

Seketika Jantung haechan berpacu dengan cepat saat menyadari wajah Mark yg kini terlalu dekat dengan nya .






TBC

 IT'S OKAYWhere stories live. Discover now