SACRIFICE | KIM SEOKJIN [SELESAI]

16. THANKS, MR. KIM.

Aku ingin menangis. Tetapi aku terus mengingat kata kata semangatmu untuk kehidupanku.

-bbyaechu-

—S A C R I F I C E—

Malam hari telah tiba. Kini, Emellie tengah duduk bersama Seokjin menyantap masakan yang Emellie buat untuk makan malam. Tampak, kadang mereka saling melirik satu sama lain tanpa ada yang mencoba untuk memulai pembicaraan.

"Terimakasih, Tuan." Akhirnya Emellie berbicara, dan itu membuat Seokjin mendongak menatap dirinya.

"Untuk apa?"

Emellie membalas tatapan Seokjin.

"Untuk semuanya. Akan aku balas dan aku bayar semuanya Tuan."

Seokjin meletakkan sumpit nya. Lelaki itu menatap Emellie yang duduk dihadapannya.

"Ini bukan hutang."

"Tapi aku tak berhak mendapatkan ini semua jika ini bukan hutang."

"Kau istriku. Kau tak pernah meminta apapun dariku, ini permintaanku. Jangan pernah berpikir bahwa ini semua adalah hutang." Tegas Seokjin dengan wajah seriusnya menatap Emellie.

Emellie terdiam, membiarkan Seokjin menenangkan pikirannya dan membiarkannya menyantap makanannya lagi.

"Bagaimana keadaan Eomma? Apakah baik-baik saja?" Tanya Emellie setelah beberapa saat mendiamkan Seokjin.

"Keadaannya membaik, dia baru saja menjalani terapi."

Emellie mengangguk-angguk.

"Tuan, jika aku boleh bertanya. Apakah Eomma bisa sembuh tanpa menjalani terapi lagi?"

Seokjin mendongak. "Sejauh ini, aku tidak bisa menyimpulkannya. Mungkin bisa, dengan donor jantung."

Emellie mengangguk-angguk.

"Tumor jantung adalah penyakit yang tak biasa. Aku sangat takut kehilangan Ibuku, cinta pertamaku di dunia ini."

Emellie menatap Seokjin. "Aku tau Tuan."

Seokjin mengangguk-angguk.

Mereka melanjutkan aktivitasnya, menyantap makanannya sampai habis dan seperti biasa, Emellie yang membersihkannya.

     Sekitar 25 menit, Emellie akhirnya selesai membersihkan dapur menjadi sangat bersih seperti biasa. Wanita itu mematikan lampu dapur dan berjalan menuju kamarnya.