SACRIFICE | KIM SEOKJIN [SELESAI]

18. EVERYTIME

Seharusnya aku menyadari, saat aku mengucapkan sumpah itu, di saat itulah aku sudah menemukan tulang rusukku.

-bbyaechu-

—S A C R I F I C E—

    Suara tepuk tangan terdengar bergemuruh di seisi gedung luas itu. Emellie menoleh menatap Seokjin dan tersenyum menandakan bahwa Emellie sudah selesai melakukan apa yang Seokjin inginkan.

"Waktunya sudah tiba. Silahkan untuk menikmati hidangannya."

Seokjin dan Emellie menoleh ke arah Jimin yang berjalan ke panggung.

Jimin dan seluruh anggota 7Tan termasuk adanya Yoongi dan Areum di sana berjalan ke panggung.

"Selamat atas 1 bulannya, hyung." Ucap Jungkook dengan nada mengejek.

Seokjin berdecih dan memukul lengan Jungkook.

Emellie menoleh menatap Yoongi.

"Oppa, terimakasih untuk tadi."

Seokjin menekuk alisnya menatap Emellie dan Yoongi.

"Santai saja."

"Kalian saling mengenal?" Tanya Seokjin menatap Emellie dan Yoongi bergantian.

"Ya, aku yang memakan kue malam itu—,"

Emellie langsung meremas jas yang Yoongi gunakan. Wanita itu tak mau menatap Seokjin, karena ia yakin Seokjin pasti tengah menatapnya dengan tatapan maut saat ini.

"Emellie,"

"A-ah! Areum-ah, apa kau ingin ice cream?
Ku rasa aku menginginkannya." Ucap Emellie tanpa menghiraukan panggilan Seokjin.

"Perang dunia di mulai..." Ejek Taehyung dengan wajah lucunya menatap sekeliling.

"Areum tidak mau, jadi ayo pergi bersamaku."

Emellie pasrah, wanita itu tertarik begitu saja berjalan pergi dari teman temannya.
Tampak Areum melambaikan tangannya dengan wajah sedihnya.

"Se...ma...ngat... Eonnie..!" Bisik Areum namun tetap saja Emellie tak bisa mendengarnya.

"Bodoh." Gerutu Yoongi menatap Areum.

"Kau yang bodoh, kenapa harus mengatakan itu?"

Yoongi terdiam sejenak. "Aku lupa."