[ BAB - 05 ]

41.7K 3.7K 1.1K
                                    

SPAM AGRESHASA SEBELUM BACA👉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SPAM AGRESHASA SEBELUM BACA👉

BAB 05 - SI KERAS KEPALA





Tak henti-hentinya Shasa mengernyitkan wajah sepanjang ia mengobati luka di telapak tangan sang kekasih palsu. Ia melingkarkan kain kasa agar kulit Agres yang mengelupas tertutupi sempurna. Agres yang terluka, ia yang mengeluh perih.

Usai menuntaskan misi, Shasa mendongkak. Tak menyangka sedari tadi Agres fokus mengamati dirinya. Terbukti, dengan netra Agres yang menjadikan Shasa objek. Shasa selalu merasa terkunci saat manik keduanya bertubrukan satu sama lain.

Tentang sebagaimana intens obsidian Agres memandang Shasa hingga pantulan siluet perempuan tersebut direfleksikan pada bola mata hitam pekat Agres. Seluruhnya terekam sempurna.

Bahaya!

Alarm alam bawah sadar Shasa sebagai pihak submisif berdering nyaring mempengeringati setiap jengkal tubuhnya. Peringatan itu otomatis menyalakan perintah 'lari' oleh sistem otak Shasa.

“Udah selesai,” ujar Shasa.

Agres menyeringai tipis, alih-alih berterima kasih. Insting pejantan dirinya tentu menyadari bahwa si 'Rusa' incaran sedang bergetar ketakutan. Sayang, si Rusa mungkin tidak memiliki kemampuan— predator di depannya sekarang, bukan sosok pemangsa melainkan pelindung.

“Sha,” panggil Agres, pelan.

Lengan Agres yang bebas mulai melancarkan aksi, mengulurkan tangan untuk memeluk pinggang ramping Shasa. Dalam sekali gerakan, Agres menggeser posisi Shasa, menghempaskan jarak yang sempat mengganggu.

“Res, jangan macam-macam,” tegur Shasa.

Agres menaikan alis kanan. “Emang gue mau ngapain, Sha?”

Sial.

Agres menggoda Shasa yang sudah mati-matian menahan napas karena dilanda kegugupan luar biasa. Kemana Agres si untouchable man? Agres yang ada kini, si manusia haus skinship. Shasa bisa gila kalau begini.

Shasa berani bersumpah atas namanya; ia lebih baik jadi orang yang mengejar-ngejar. Dibanding harus berbalik dikejar Agres dalam kukungan penjara hubungan palsu.

“Sakit,” ujar Shasa.

Ia berkata jujur, sebab jemari Agres meremat pinggangnya.

“Ah, sorry?”

Bentuk permintaan jenis mana yang memakai tanda tanya begitu? Agres jelas tidak tulus!

“Yaudah, udah gue obatin. Enggak pulang? Heran gue— lo calon dokter tapi langganan banget luka kayak gini.”

“Calon dokter juga manusia,” ujar Agres. “Selain bisa sakit, butuh seseorang yang bisa nyembuhin.”

“Halah,” timpal Shasa.

REDFLAGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang