[ BAB - 07 ]

35.8K 3.2K 1.4K
                                    

SPAM AGRESHASA SEBELUM BACA👉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SPAM AGRESHASA SEBELUM BACA👉

BAB 07 - SI PENGHALANG


Sekujur tubuh Shasa merinding disko. Amit-amit menjadi sosok perempuan spesial di hidup Agres. Parahnya berlaku seumur hidup juga? Amsyong! Shasa memang bucin dengan Agres. Tetapi, bukan berarti ia mau menghabiskan masa tua bersama Agres yang hobby mengatur sana-sini.

Ia bergidik ngeri sembari memasuki area rumah. Berpacaran pura-pura saja— Shasa sudah tidak mampu, ia mengomel sepanjang jalan.

“Sha?”

Shasa menegok ke sumber suara. “Mas!” serunya.

“Lo hampir kepeleset nginjek robot pembersih,” tegur Hangga.

Shasa menunduk, ia menyengir begitu mata perempuan tersebut menangkap robot pembersih di lantai yang nyaris ia injak barusan. Kemudian, Shasa menengadah, menatap Hangga yang hendak menaiki anak tangga ke kamar.

“Mas, gue mau curhat, nih.”

Mangkok berisi indomie rebus yang asapnya masih mengepul di tangan Hangga dalam sejekap pindah ke Shasa. Adiknya lari terbirit-birit serta meraih indomie yang ia masak susah payah. Sebenarnya, memasak indomie sangat mudah. Bagian sulitnya satu; mengumpulkan semangat untuk melawan rasa malas.

“Sha, lo bisa bikin sendiri, lho?”

Kalimat lembut Hangga senada dengan ekspresi frustrasi yang menghiasi wajahnya. Seperti biasa, jurus jitu Shasa menaklukkan Hangga adalah mata berkaca-kaca sambil memasang tampang super memelas.

“Yaudah, bagi dua,” final Hangga.

“Dih!”

Shasa memimpin langkah, ia memasuki kamar Hangga tanpa permisi dari sang empu. Kamar kakak memang leluasa dikuasai adik, kamar adik? Hangga bahkan tidak berani menginjakkan kaki di sana tanpa seizin Shasa.

“Aaa~”

Hangga membuka mulut, ia disodori indomie suapan kedua oleh Shasa. Sebagai calon dokter yang mempelajari berbagai jenis penyakit manusia. Hangga cuma bisa pasrah begitu melihat Shasa yang amat perhatian sampai harus meniup indomie dahulu sebelum menyuapi dirinya agar tidak kepanasan.

Kalau boleh jujur; Hangga ingin murka. Percikan air indomie mengenai seprei cokelat muda yang ia ganti sehari yang lalu. Hadeuh ...

“Mas, lo masih suka cewek itu?”

“Yang mana?”

Pertanyaan yang diajukan Shasa memancing Hangga mengerutkan alis.

Yaelah, lo emang pernah suka cewek lain? Yang itu, gue enggak tau namanya, anjir.”

“Coba itu mulut lo kurangin ngomong kasar. Cewek jadi keliatan buruk kebanyakan ngomong kotor, Sha.”

“Ya, iya, iya, jangan alihin pembahasan, dong, Mas!”

REDFLAGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang