[ BAB - 12 ]

28.9K 3K 1.9K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


SPAM AGRESHASA SEBELUM BACA👉

BAB 12 He's make you feel bad.





Gelak tawa Ruto menyahuti kegalauan saudara kembarnya. Ia tak mampu membendung rasa lucu bercampur kasian akibat Haru sedari tadi sibuk menegak air mineral. Bagaimana tidak tertawa menyaksikan Haru galau tetapi malah hendak melupakan masalah dengan mabuk air mineral.

Keduanya memang playboy, bukan badboy yang menikmati seluruh hingar-bingar kehidupan remaja yang mengerikan. Sebatas berkecimpung di dunia mempermainkan perempuan, tak tidur dengan mereka ataupun menyesap minuman berkadar alkohol tinggi.

“Udahlah, Bang, lo emang udah enggak bisa jadi playboy lagi. Bangsat— bisa-bisanya lo diputusin dua kali sama cewek yang sama?”

Ruto berujar seraya memegang perut yang mulai keram terlalu banyak tertawa. Dua jam lalu, Haru mengajak mereka berempat nongkrong guna berkeluh-kesah perihal dirinya yang diputuskan sepihak oleh Dhesy. Seperti dugaan Ruto, Dhesy sengaja mempermainkan Haru.

“Gue enggak nyangka, sih, masa dia tega mutusin gue di depan temen-temennya. Anjir, gue pengen minggat aja dari bumi.”

“Mars masih kosong, Ru,” kata Agres.

“Ini semua salahnya Shasa!” pekik Haru tak terima.

Hangga merotasikan bola mata. “Lo yang enggak kompeten, Ru. Liat Ruto, dia enggak pernah tuh ngalamin apa yang lo alami.”

“Lagian lo yang tolol— lo udah tau Dhesy kenal sama mantan yang lo sia-siain. Udah jelas tujuan dia nerima ajakan lo pacaran sebatas buat balas dendam?”

Haru mendelik ke Ruto. “Gue enggak tau kenapa, To, bisa sesuka itu sama Dhesy, anjir! Gimana, ya? Dia cantik, baik—”

“Baik dari mana, Monyet?” geram Ruto.

“Udah dibutakan oleh cinta,” pungkas Agres.

“Halah, lo sebelas dua belas, Res,” potong Hangga.

Agres mengendikkan bahu. “Setidaknya, Shasa masih bisa gue milikin.”

“Lo siap-siap diplontosin bapaknya Shasa kalau bikin Shasa nangis,” papar Haru. “Kesel juga gue gegara Dhesy, tapi gue masih pengen ngajak dia pacaran.”

“Idiot lo, Bangsat!” umpat Ruto. “Lo ngerusak image gue, Ru.”

“Enggak ada urusan sama lo, To!”

“Gue mainin cewek, lo dimainin cewek. Berasa lo nerima karma dari gue, Ru. Lo yang noob, ngapain pake perasaan? Lo bilang mau ikutin jejak gue.”

Haru memajukan bibir bawah. “Gue abang lo, To. Hargain dikit napa, sih? Salah gue make perasaan? Gue mau tobat, To! Gue mau tobat! Paham enggak lo? Bajingan kek lo mana paham rasanya cinta, Setan!”

REDFLAGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang