"Lagi masak apa, Yang?" Nando mendatangi Putri yang sedang sibuk memasak nasi goreng di dapur. Ia hanya bertelanjang dada.
Putri kaget karena tiba-tiba saja Nando memeluknya dari belakang, juga menghadiahi Putri sebuah ciuman di leher.
"Yang? Kuyang? Tumben benget kamu manggil gitu?" Putri melepaskan tangan Nando yang melingkar di pinggangnya.
Bukannya melepaskan, Nando malah mempererat pelukannya, sesekali ia juga mengendus leher Putri, suka sekali dengan bau sampho Putri. Bau strowbery, khas cewek wattpad.
"Sana keramas! Udah siang juga. Kamu tadi nggak sholat subuh loh." Putri memarahi Nando karena melalaikan sholatnya.
"Aku lagi halangan, Yang."
"Heh! Bicara sembarangan. Gini imam aku?" Putri melirik sengit ke arah Nando. "Lain kali jangan diulangi lagi."
"Iya, hehe ... janji nanti bakal rajin sholat." Nando mencium pipi Putri.
"Sana! Bau jigong!" Putri menghindar untuk mengambil piring.
Nando mengamati nasi goreng buatan Putri. "Yang, kok nggak ada togenya?"
"Makan aja apa yang ada. Aku belum nanam tauge. Lagi kemarau." Putri menjawab asal sembari memindahkan nasi goreng itu ke piring.
"Itu 'kan sayur kesukaan aku. Toge, Together with you forever hehe ...." Nando malah menggombali Putri.
Putri mengangkat sebelah alisnya. "Bukannya kamu suka kol?"
"Hah? Kol?" Nando bertanya dengan bingung.
"Kol ... Could it be love ... Could it be ... Could it be ... Could it be love ...."
Putri malah menanggapi gombalan Nando dengan sebuah lagu dari Raisa.
"Sweet banget, deh, istri aku." Nando bersiap memeluk Putri, tapi sayanganya Putri segera menghindar.
Begitulah suasana pagi ini, kedua pasangan itu telah berbaikan. Nando ini memang tipe-tipe laki-laki murahan, dibujuk pakai baju tidur seksi aja sudah luluh.
"Yang, mumpung aku belum mandi ... kayaknya satu ronde lagi masih sempat deh."
"Nggak ada! Cepat mandi! Hari ini aku ada meeting pagi." Putri buru-buru menghindar, dengan alasan membuang sampah.
***
Nando pergi ke kantornya dengan wajah cerah. Ia menyapa semua orang yang berpapasan dengannya. Dari satpam hingga OB.
"Kenapa muka lo, Do? Cerah amat? Bisa nggak fitur brightness-nya jangan di full-in. Mata gue silau lihatnya." Ben meledek Nando yang kebetulan bertemu di lift.
Nando hanya menanggapi dengan senyumannya, ia juga menghadiahi Ben sebuah 'kedipan matahari'
"Beneran mata gue bisa buta, nih." Ben menggerutu sambil menggosok matanya.
"Ben, ternyata nikah itu enak juga, ya?"
Ben cemberut melihat tingkah Nando yang tengil. "Nggak usah flexing depan gue! Kemarin aja muka lo asem banget kek cuka apel tahesta. Sekarang udah cerah lagi. Labil lo."
"Percuma gue cerita sama lo. Jomblo mana ngerti." Nando malah balik meledek Ben.
"Heh! Lo lupa, buat apa lo gue undang makan kemarin? Lo lupa siapa cewek yang gue bawa? Itu tunangan gue, pea!" Ben memukul lengan Nando.
"Oh cewek blonde itu, ya? Gue kira 'Bagus istri' hehe ...."
(Yang suka liat youtube, pasti taulah Bagus istri itu siapa 😁)

YOU ARE READING
Cinta Modal Dengkul
RomanceNando adalah seorang pengangguran berbakat yang sebenarnya lulusan arsitek. Alih-alih bekerja meneruskan perusahaan ekspedisi milik sang papa, malah kerjanya cuma main game dan jadi beban keluarga. orang tuanya sudah lelah memberi pencerahan. Begitu...