AWAL BERTEMU

456 50 8
                                    

"Saya ingin menitipkan adik saya dipanti asuhan ini Suster, apa bisa?" Remaja pria berusia sekitar 18 tahun itu berusaha tetap teguh untuk tidak menangis, sedangkan remaja lain disampingnya sudah mengusap kedua matanya.

"Tentu nak, tolong isi keterangannya disini" suster tersebut menyerahkan semacam formulir kepadanya

"Hyung" remaja disampingnya memanggil dengan lirih

"Sssh, kau tidak boleh menangis Seokjin, hyung berjanji akan menjemput mu secepatnya ketika sudah membelikan kita rumah" tersenyum dengan kedua dimple dipipinya, namja disampingnya kembali menangis kecil

"Kau kuat Seokjin" ucapnya sambil menulis
.
.
.
.
.
.
.
.

"Seokjin, Hyung berjanji akan menjemput mu, jangan khawatir, hyung hanya berkerja dan berjanji akan menikahi mu" namja dihadapannya menggeleng

"Namjoon Hyung, aku tidak ingin berpisah dengan mu" masih sesenggukan

"Hyung terpaksa Seokjin, tetapi ingat, hyung mencin-" seorang sister datang

"Tuan-tuan muda, silahkan lewat sini" mereka saling bertatapan kemudian mengikuti arah suster itu berjalan.

"Hmh, berat" eluh Seokjin

"Biar hyung yang bawa" Namjoon mengangkat tas nya, sungguh Seokjin tak ingin berpisah dengan hyung-nya meskipun memang harus, tanpa sepengetahuan kedua orang tua mereka Namjoon dan Seokjin sudah menjalin sebuah hubungan setelah sebuah insiden terjadi yang dimana pada saat kedua orang tua mereka tidak ada dirumah, dengan keadaan mabuk namjoon memperkosa Seokjin hingga berakhirlah mereka dalam hubungan gelap.

"Ini kamar untuk mu Seokjin-ssi, kau harus sekamar dengan anak bernama Jungkook diujung" Seokjin melihat kedalam dan ternyata ada seorang anak yang kira-kira lebih muda 1 tahun Dari dirinya itu, mata mereka bertemu Dan kemudian Seokjin malu-malu sembunyi dibalik tubuh Hyungnya.

"Eumh, ini barang-barang mu Jinnie, hyung harus pergi sekarang, sampai jumpa"

Chup

Namjoon mengecup keningnya dan kemudian pergi, Seokjin memandang kepergiannya dengan sedih

Ku doakan yang terbaik untuk mu Hyung

"Apa barang-barangnya perlu Ku bantu untuk dipindahkan anak Ku?" Tanya Seorang Biarawati

"T-tidak perlu nyonya, aku bisa sendiri" jawab Seokjin terbata-bata,

"Kau bisa memanggil Ku mother sayang, siapa nama mu?" Tanya Biarawati itu sambil mengelus rambutnya dengan lembut.

"Seokjin, Kim Seokjin Mother" Seokjin menatap wajah Biarawati itu dengan senyum Manis.

"Baiklah, tolong berteman baik dengan Jungkook ya sayang, Jungkook sapa lah teman baru mu" anak yang dipanggil menatap dengan sinis kemudian berbaring dan menutup diri dengan selimut.

Mother hanya menggelengkan kepalanya sambil menatap sendu

"Bertemanlah dengan baik kalian berdua, saat makan malam mother akan memanggil kalian, kau bisa mandi dengan kamar mandi yang ada didalam ruangan mu ya sayang" Mother tersenyum manis,

"Y-ya mother, terimakasih" Seokjin membungkukan badannya, kemudian mother pergi.

Seokjin masuk sambil mengangkat tas nya.

"Hai, apa aku boleh tidur dikasur bagian atas mu?",

sunyi, jungkook tak menjawabnya.

Seokjin naik keatas, dan menyelimutkan dirinya, ia memilih untuk tertidur.

.
.
.
.
.
.

Tuk

Tuk

Tuk

Jungkook mengetuk-ngetukan jarinya dikayu penapah tempat tidur tingkat bagian atas milik Seokjin sambil menatap wajahnya yang tertidur,
" hmh" Seokjin melenguh karna terganggu akan ketukan yang dilakukan oleh jemari Jungkook

"Cookie, lihatlah dia sangat cantik" ucap Jungkook pada boneka kelinci kesayangannya sambil mengelus pipi milik Seokjin.

Seokjin membuka mata dan terkejut melihat sepasang bola mata hitam kelam menatapnya, ia reflek terduduk Dan menjauh menuju sudut

"TUHANN!!" Ia berteriak, kemudian Jungkook yang takut suara Seokjin akan terdengar langsung manjat naik dan menutup bibirnya menggunakan tangannya,

"Hmmmhhh, HMMMHH" Seokjin meronta, Ia masih panik.

"Sssst, ini aku" Jungkook membuka perlahan tangannya, Seokjin menatapnya lekat

"K-kau!!! Kenapa kau menatap Ku dengan seseram itu bodoh??" Seokjin yang kesal, mencubit perut Jungkook
"Aww, hey jangan lakukan itu atau-"

Tok tok tok

"Anak-anak, waktunya makan malam, ayo cepat bersiap" suara mother mengalihkan atensi mereka berdua

"B-baik mother" jawab Seokjin

"Baiklah, mother tunggu kalian di aula ya" Mother pun berlalu

"Awas kau bocah" Seokjin mendorong Jungkook, tetapi tangan Jungkook menarik bajunya hingga ia jatuh diatas Jungkook tepat dilantai yang beralaskan permadani tua tetapi masih empuk.

"Kau, akan menerima balasannya karna telah mendorong Ku" Seokjin mendengus kemudian bangkit.

"Ayo cepat, Mother menunggu" Seokjin mengulurkan tangannya berniat membantu Jungkook, tetapi ia hanya acuh,

"Hey, berapa umur mu?" jungkook memandangnya sinis
"Tiga belas tahun, memangnya kenapa?" Jungkook bangkit kemudian membusungkan dadanya menantang Seokjin "aaaa, kau masih kecil, aku sudah 15 tahun jadi kau harus memanggil Ku hyung" Seokjin tersenyum manis Hingga membuat Jungkook sedikit salah tingkah
"T-tidak mau, kau terlihat masih muda dan c-"
"Tapi aku lebih tinggi Dari mu he he... Cebol" Jungkokk mendorongnya hingga keduanya jatuh dilantai dengan posisi Jungkook mengukungnya.

"Tapi aku lebih kuat..Hyung" Jungkook berbisik ditelinganya, seokjin mendorongnya kuat hingga Jungkook tersungkur kesamping,

"K-kau remaja Baru puber, j-jangan dekat-dekat, akan Ku tunggu diluar baru kita akan pergi keaula bersama" Telinga seokjin memerah

'Apa-apaan anak itu, dia hanya remaja baru puber dan berani mengukung Ku??? Hanya namjoonie-hyung yang boleh begitu' Seokjin membatin sembari mengingat Namjoon.

Jungkook memandanginya yang berjalan keluar kemudian terlihat Seokjin langsung berlagak seperti sedang bersembunyi dibalik dinding depan.

"Hyung?, hyung punya Ku?" Gumam Jungkook

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"M-mother??" Mother menoleh dan mendapati Seokjin yang malu-malu untuk bergabung

"Hey? Kenapa tidak duduk sayang? Ayo duduk disini, hey Jungkook?? Akhirnya kamu ingin makan bersama kami" Mother tersenyum hangat kemudian mendudukan Jungkook disamping Seokjin,
Jungkook hanya mengikuti arahan sembari menatap sinis.

'Akhirnya?' Seokjin mengerutkan dahi


























Halooo para KOOKJIN/TAEJINERS  or para penganut JINHAREM hehe
Maafin Codh karna ceritanya gak panjang, kalo suka tolong voment ya, kalo gasuka saya akan berusaha lebih keras lagi supaya kalian suka sama karya saya, saya cuma Author baru, dan terima kasih banyak untuk dukungannya ya 🤗

With love - Lilcodh
Stay tuned for next chap ;)

I Will Never Let You Go SeokjinWhere stories live. Discover now