Stroberry dan Coklat

285 32 6
                                    

Yoongi bangun saat Seokjin sedang merapikan obat-obatan.

"A-awh"
"Hey Hyung, kau belum bisa bangun, kepala mu terbentur" bohong Seokjin
"Benarkah?" Yoongi meraba kepalanya berusaha mengingat tapi rasanya sia-sia dan makin sakit.

"Apa kau yang menyelamatkan Ku?" Seokjin menggeleng lucu.
"Bukan, tapi dua bocah yang tertidur disana" Ia menunjuk Jungkook dan Jimin yang tertidur dikursi tunggu pasien ruang kesehatan.

Tok tok tok

"Wah, kau sudah duluan rupanya" Taehyung masuk kemudian menghidupkan lampu karna ruangan sangat temaram, maklum karna hari mulai gelap.

"Oh iya~, kita akan bersih-bersih bersama ya? Hampir aku lupa"
Taehyung berjlan mendekatinya kemudian menepuk kepalanya

"Baguslah jika kau tak lupa.. Dan ada apa dengan anak ini?" Taehyung menatap Yoongi yang memandangnya datar

"Em, itu tadi ada kecelakan kecil hhehe"

"Waw, kau ternyata pandai memasang perban" Taehyung menepuk agak keras kepala Yoongi hingga sang empunya mengaduh kesakitan.
"Bajingan sssh... Seokjin, aku akan kembali keruangan ku terima kasih" Yoongi pergi dengan keadaan kesal, sebelum ia pergi, dirinya menatap Seokjin yang pinggangnya dipegang oleh tangan jahat Taehyung. Seokjin melambaikan tangan sambil tersenyum.

"Dokter bajingan" Ia membanting pintu.

"Wah, berandal itu sudah menutup pintu, dan mereka tertidur" Taehyung menatap Seokjin intens dan mempererat pegangannya

"Jadi menurut mu, apa yang kita berdua harus lakukan?" Taehyung mengedipkan sebelah matanya,

"E.... Bersih-bersih?" Taehyung Tersenyum hambar mendengar jawaban Jin.

"Bukan... Tapi ini" Taehyung mencium bibir Seokjin, menjilatnya sedikit, Seokjin mematung seketika saat sedang mencerna apa yang terjadi
"Apa kau tau manis? Saat aku memberi mu nafas buatan pada hari itu, bibir mu telah membuat aku gila, padahal aku adalah dokter kejiwaan spesialis anak tapi ntah mengapa rasanya aku yang gila karena mu" Taehyung mencium bibir Seokjin kembali, Kali ini memasukan Lidahnya, membelai lidah Seokjin didalam dan menggesek kemaluannya.
Seokjin mendorong kuat bahu Taehyung hingga ciuman terlepas
"K-kau bilang kita akan membersihkan ruangan tapi kenapa kau berbuat mesum pada Ku?" Seokjin berusaha menjauhkan diri tapi tubuhnya ditahan oleh Taehyung
"Mesum?" Tidak, itu cinta sayang" Taehyung ingin kembali menciumnya

"Lepaskan Seokjin Ku" ucap Jungkook yang terbangun.

Taehyung mendekatkan pipinya dan pipi Seokjin

"Seokjin mu? Mari kita lihat nanti" Taehyung melepaskan pegangannya dari Soekjin

Jungkook mendekat dan langsung menarik tubuh Seokjin

"Ayo kita kembali hyung-ku"

"Y-ya, ayo" Seokjin berjalan mengikuti Jungkook dibelakang, tapi karena mengingat Jimin ia melepaskan pegangan dan berjalan kearah Jimin dan membamgunkannya.

"Jim, bangun" Seokjin meniupi telinga Jimin

"Hmm?? Hyung manis? Dimana si sialan Yoongi?"

"Dia sudah pergi ah ayo cepat kau kembali keruangan mu" Jimin langsung berdiri dan mengikuti Seokjin yang memegang tangannya, ia menoleh kebelakang sesaat dan menemukan Taehyung yang menatap Seokjin.

Sialan.

.

.


.

.

.

"Jim kau harus segera kembali kekamar mu" ucap Seokjin sambil mengusap peluh yang ada dikening Jimin

"Ya Hyung, aku pergi dulu"

"Hati-hati" Seokjin berbalik menghadap Jungkook yang kemudian secara tiba-tiba menggendong diatas bahu dan berlari menuju kamar, sungguh anak ini tenaganya kuat sekali, atau Seokjin yang terlalu ramping?

Seokjin ia lempar kelantai beralaskan karpet empuk tua dikamar dan Jungkook mengunci pintu.

"Hyung~" Jungkook menindihnya

"He-heyyy, ada apa dengan mu anak kecil?" Jungkook memeluknya dengan erat

"Kenapa kau biarkan dokter gila itu mencium mu? Aku tak suka, rasanya aku ingin membunuhnya" Seokjin menggeleng

"Tidak, tidak boleh begitu... Itu semua terjadi begitu saja, nah ayo cepat tidur, kita harus bangun pagi besok, eh apa kau lapar?" Jungkook mengangguk

"Aku punya roti didalam tas Ku, sebrntar" Seokjin mengeluarkan dua buah roti berperisa coklat dan stroberry

"Kau mau yang mana?"
"Coklat saja hyung"
"Nah, makanlah.. Meskipun memang tidak cukup tapi Ku rasa cocok untuk dimakan sebelum tidur" Mereka makan dengan lahap, Seokjin menatap Jungkook yang makan langsung gigitan besar.

Jungkook juga menatap Seokjin yang bibirnya dipenuhi dengan selai stroberry. Ia mengelapnya dengan jarinya dan kemudian menjilatnya

"Hey! Itu bekas mulut Ku" wajah Jungkook mendekat dengan wajah Soekjin.

Seokjin mematung, kemudian terhanyut dalam suasana.

Mereka berciuman, saling bertaut lidah dan Jungkook berada dikedua kakinya Sekarang
Tuhan maafkan aku karna bertaut lidah dengan anak remaja tampan berusia tiga belas tahun. Batin Seokjin
.

.

.

.

.

"Hmmmh" Soekjin melepaskan tautan ketika dirinya kehabisan udara, Jungkook benar-benar amatir menciumnya dengan kasar.

"Rasa stroberry dan coklatnya tercampur" Seokjin mengelap liur yang merembet keluar dari bibirnya

"Ayo tidur" Seokjin menarik Jungkook yang ikut saja ketika ditarik ketempat tidur.

"Aku tak bisa tidur Hyung-ku" Seokjin menatapnya

"Aku mau lagi hyung~" lirih Jungkook

"Roti?"

"Bukan... Aku mau dirimu, besok aku berulang tahun yang keempat belas Hyung, aku berjanji akan menikahi mu diusia Ku yang kedua puluh lima"
Jungkook semakin mendekatkan wajahnya dan Seokjin.

"Aku mau diri mu Hyung~"

.

.


.





.



Hayyy, akhirnya chapter ini Ku publishhh, hmh jangan lupa voment ya ;D

Dan stay tuned buat chapter selanjutnya, dan mungkin dichapter selanjutnya si cool abis Oppa Jhope bakalan muncul ><

Oh iya pengen nanya, kalian lebih ngeship siapa nih?

Taejin?
Kookjin?
Namjin?
Yoonjin?
Minjin?
Or 2Seok?

Kalo pribadi lilcodh sndiri sih ya, lebih keharem wkwkwk, ada yang sama gak?

BTW ingatttt jangan lupa voment...

Meet you on the next chapter para Seokjinners ❤️

I Will Never Let You Go SeokjinWhere stories live. Discover now