Seokjin dimana?

266 24 1
                                    

Jimin terbangun dengan keadaan terikat dikursi disebuah ruangan yang gelap

Diujung ia dapat melihat Hoseok yang juga terikat tetapi kursinya sudah tumbang kelantai.

"Ngh, hoesh" dengan mulut yang juga terikat dirinya tak dapat memanggil temannya diujung sana

Melihat sekeliling ia akhirnya menemukan kaleng didekat kakinya kemudian berusaha meraihnya menggunakan kaki dan mendorongnya kaleng tersebut kearah Hoseok.

Kaleng tersebut menggelinding tetapi bukan kearah Hoseok melainnya kearah sebuah lubang yang terdapat dibawah sebuah tong, Jimin frustasi dan membanting-banting kepalanya kebelakang.

Hoseok terbangun dan kemudian menyadari jika tubuhnya terikat kekursi yang sedang dalam keadaan tumbang kesamping. Untungnya mulutnya tidak diikat. Hoseok meringis kesakitan karena kepalanya yang benjol dan terdapat bekas pukulan yang membiru.

"Hoi" Jimin menengok kearah Hoseok yang kini tersadar.

"Mbhukaanh thali" Hoseok menoleh keselilingnya mencari sesuatu yang dapat membantu mereka melepaskan tali.

Menengadahkan kepalanya keatas dan menemukan bilah besi. Hoseok berusaha meraihnya dengan menggeser kursi kearah sana dengan kaki, membalikan arah kursinya hingga tangannya cedera dan meraihnya menggunakan tangan yang masih terikat.

Hoseok menggesekan bilah besi tersebut ketali yang mengikat tangannya, perlu waktu agak lama hingga talinya terbuka. Ia bangkit dan kepalanya berkunang-kunang.

"Urgh sial" Ia berjalan sempoyongan kearah Jimin dan kemudian membuka ikatan tangan dan mulutnya.

"Ohokk ohohok, bagai bagaimana bisa kita berada disini?" Jimin berusaha mengingat kemudian Hoseok menjawab

"Seingat ku saat kita melihat orang-orang berbaju hitam membawa Jin hyung dan saat kita ingin menolongnya  kita dipukul. Aishh kepala Ku sakit sekali dan tangan Ku terkilir"

"Sial, bagaimana dengan anak-anak panti? Brengsek!"

"Seingat ku, kita juga ada menghubungi Yoongi bukan?"

"Ya.. Ya! Kau benar! Dia tidak mengangkatnya sial! Bagaimana ini? Bodoh bodoh bodoh!"

"Jin hyung... Kau dimana?"

.

.


.


.


.


Ditempat lain Jungkook dirantai dengan tubuh semuanya babak belur

"J-Jin hyung hhh Jin-hyung ku arghh" seseorang menendang Jungkook dan menginjak perutnya.

"Kau sebut nama kekasih Dokter Kim lagi akan Ku bunuh kau!" Orang bername tag Yeonjun tersebut mengambil sebuah patahan kayu besar dan memukul-mukul Jungkook lagi.

"Siapa kau! Apa yang kalian lakukan pada Jin-Hyung Ku? Kekasih apanya? Kim Seokjin itu kekasih Ku! Arghh" Jungkook terus menerus dipukul hingga punggungnya lecet dan mengeluarkan darah.

"Dasar orang gila!" Yeonjun mengambil suntikan dan menusukan sesuatu pada Jungkook.

Penglihatan Jungkook mulai memudar seiring ia bernapas
"Seokjinh... Seokjin.. Kau dimana?"

.

.


.



.









Seokjin meringkukan tubuhnya diatas tempat tidur, menitikan air mata mengingat apa yang telah ia lakukan bersama Taehyung tadi malam dan pagi ini ia terbangun sendirian seperti seorang jalang.

"Namjoonie hyung~" Seokjin berujar dengan lirih, memanggil nama Hyungnya yang sudah meninggal beberapa tahun silam.

Mengingat kembali janji Namjoon yang akan menikahinya tetapi Namjoon malah meninggal dunia.

"Semua orang..... Sakit"

.

.

.


.



.

.

.


.


.


Taehyung sekarang berada dirumah sakit jiwa, menuju ke resepsionis berniat untuk mengunjungi seseorang.

Setelah diberikan petunjuk dirinya pergi kesebuah ruangan dan terlihat seorang wanita dengan rambut acak-acakan duduk meringkuk dilantai sambil terus mengatakan kata tidak

"Eomma~" Taehyung tersenyum menutup pintu kemudian mendekat kearah ibunya "eomma~ eommanie"

"Eomma tau? Aku akan menikah seseorang yang sudah lamaaaaaaa sekali aku cintai, tapii eomma tau tidak? Aku juga harus menghadapi para pria yang juga ingin memilikinya eomma! Aku kesal... Jadi~ tanpa sengaja aku membunuh satu hihi" ibu Taehyung menggeleng hebat kemudian mendorong tubuh Taehyung agar menjauh.

"Tidak tidak tidak tidak-" Wajahnya ditampar oleh Taehyung. Taehyung menghadapkan wajah ibunya kepadanya dan kemudian membisikan sesuatu kepada ibunya.

"Jadilah normal Eomma~ segeralah~ kalau Eomma tidak ingin Ku bunuh hihihi, Eomma tau? Merawat Eomma disini membuang-buang uang ku~ sebelum aku muak dan kembali membunuh, Eomma harus cepat Sadar dan rawat Pengantin Ku agar ia patuh pada ku Eomma... Atau Eomma yang akan Ku bunuh"

.

.


.




.




.




.



.

HAIIIII I'M BACK, semoga ga lupa dan ga bosan sama story ini... :((((

Sumpah lho aku gabisa update soalnya sibuk pollll, tugas inilah tugas itulah kerja inilah kerja itulah.. Semuanyaa, dan beberap waktu kemaren aku sempat drop dan jatuh sakit, semoga kalian semua baik-baik aja yaaa, selalu semangat.. Dan semangat juga voting Bangtannya  😠😠😠😠😠


Jangan lupa vomentnya ya, stay tuned next chap nya

I Will Never Let You Go SeokjinWhere stories live. Discover now