Berpindah tangan

134 14 2
                                    

Rintik hujan yang turun mengganggu Seokjin yang tertidur dibahu seseorang.  Matanya terbuka perlahan menampakan mata indah yang menatap sekeliling dengan heran
"hngh...  Hmh?  Ah?  Aku-" chu
Belum selesai ia berbicara kepalanya dikecupi oleh Hoseok disampingnya

"kita menuju Wonju Seokjin-ah"
Seokjin terperangah,  setelah berapa lama akhirnya ia bertemu Hoseok,  segera ia memeluk tubuhnya dan menangis dipundaknya.

"Aku-aku diperkos-"
"ssst, tenangkan dirimu Seokjin-ah, tidak akan ada yang bisa menyakiti mu lagi" Hoseok menepuk-nepuk pundak Seokjin.

"j-Jungkook?  Dimana dia?" Mata Seokjin masih berbulir.

Hoseok membuang muka dan mendengus perlahan.
"kami sekalipun tak melihat wajahnya, emtah kemana dan sedang apakah dia sedikit pun kami tidak tau" Seokjin kembali bersendu, dirinya sangat merindukan sosok itu.

"J-Jimin?  Bagaimana dengan dirinya?" Hoseok tersenyum sesaat.

"dirinya hanya tertidur setiap hari dan tak peduli dengan mu, padahal kami sama-sama menderita" pemberhentian bus terakhir membuat tubuh Seokjin terhuyung kedalam dekapan Hoseok.

"kau tidak apa-apa?" Seokjin menggeleng.

"hati ku... Hati ku tidak baik-baik saja" air matanya pun kembali menetes.





.


.


.





.




Jimin terbangun dipagi hari dan mendapati gubuk itu hanya tinggal ia seorang diri, dirinya mencari Hoseok tapi tetap tidak ketemu.

"Bajingan!  Bagaimana orang busuk itu meninggalkan ku seorang diri!" ia menendang sebotol kaleng didepannya.


"sepertinya aku harus meminta bantuan teman-teman ku"

Jimin dengan kesal berjalan menyusuri area kota.

Sekian menit dan kilo ia berjalan hingga ia menempuh bagian pasar.

Dirinya masuk kearea kotor dan banyak kotoran ayam.

"yo Jimin" orang itu memberi salam.

"hey Rowoon dimana boss?" Jimin mengambil sebatang rokok dikantung baju orang itu.

"ada didalam, ada apa?"

"aku ingin menghajar seseorang"
Jimin memasuki tempat itu, tempat dimana genk-genk bermasalah berkumpul, dan Jimin adalah salah satu anggota dari mereka, ia direkrut karena menyelamatkan ketua genk itu saat pengejaran polisi, dan ketika Jimin membuka pintu..


pakaian dalam wanita berserakan dimana-mana, desahan demi desahan terdengar tak tahu malu, para gadis muda nakal, menggoda 1 pria penuh luka ditubuh dengan tubuh telanjang mereka, dan saat pria itu menyadari kehadiran Jimin, "Yo Jimen, butuh apa kau nak?"

pria itu mendorong salah satu wanita hingga terjatuh kelantai, "mau jalang? mereka ahli.. tak usah membayar karna mereka punya utang"

"PSY, pi es wai, aku ingin menghajar seseorang yang sudah menghianati ku dan meninggalkan ku ketempat yang mungkin jauh... aku, aku butuh kau untuk melatih ku"

pria itu menaikan sebelah alisnya, "owh.. aku tak menduga hal itu... ekhem, jalang, tolong keluar dari ruangan ku" para wanita telanjang itu langsung keluar, saat pintu tertutup terdengar sorak sorai diluar, kelihatannya akan ada yang bersenang-senang secara ramai.

"aku bersedia membantu, tapi-"

"ayah.."

PSY tampak terkejut, tak disangka-sangka anak baik yang awalnya berniat membantu dari kejaran polisi ini berubah menjadi berandal yang membanggakan, PSY sudah membujuk Jimin berkali-kali agar mau diangkat menjadi anaknya, tapi Jimin kerap kali menolak, hingga tak disangka saat ini tiba.

"Ayah, aku akan melakukan apapun agar menjadi kuat"
Jimin menggigit rahangnya.

PSY mengelap dagunya, mengenakan kacamata hitamnya dan menepuk bahu Jimin.

"baik.. baik, akan ku kabulkan, waktu latih mu adalah 3 bulan, aku percaya dalam 3 bulan ini kau akan sangat, sangat kuat.. jadi, prepare nak." PSY berjalan keluar pintu meninggalkan Jimin sendirian didalam, tenggelam dalam pikirannya.

Jin.. Jin, aku akan menemukan mu, dan Hoseok.. aku akan membunuh mu.


















VOMENT WAJIB!
JIN HAREM IS COMEBACK




my first fanart, Jin who loves bdsm so much, and let it be in this fanfiction

don't forget to vote for cheer me up.

stay bangtan for life!

I Will Never Let You Go SeokjinWhere stories live. Discover now