kembali

6.3K 671 57
                                    

Abian lega saat tidak mendapati ayah tirinya dirumah, ia langsung berlari kekamarnya lalu melempar tasnya kemeja samping kasurnya.

Abian m merebahkan tubuhnya sambil memikirkan kejadian saat dirumah Alvin.

Abian lalu memegang cincin pemberian ibunya yang sudah meninggal beberapa hari yang lalu karena penyakitnya.

Ibunya berpesan untuk mencari sipemilik cincin ini di makam kakaknya yang sering ibunya kunjungi. Abian akan aman bersama orang itu.
Namun Abian tidak pernah ikut kemakam Gany sampai ibunya meninggal.

.

Dirumah, Abian kerap kali mendapat pelecehan seksual dari ayah tirinya saat dia sedang mabuk maupun tidak.

Abian pernah mengadu dengan ibunya namun ibunya tidak percaya. Sehingga Abian membencinya.

Abian juga pernah lapor dengan lembaga terkait dengan kekerasan anak dibawah umur, namun yang ia dapat adalah dia malah dianggap gila oleh ibu dan ayah tirinya.

Tidak stres adalah keberuntungan untuk Abian. Namun Abian tidak tahu harus pergi kemana lagi selain dirumah ayah tirinya itu. Papanya menghilang entah kemana.

Awalnya ia senang bertemu Alvin yang mengenali cincin itu, namun kenyataan bahwa Alvin gay membuatnya jijik meski ia sempat kasihan dengan Alvin.

Abian lelah memikirkan semua masalah hidupnya dan tak lama ia tertidur.

.

Tengah malam ia terbangun saat Abian merasa pipinya dicengkram kuat dan bibirnya dihisap hingga ia susah bernafas.

Tubuhnya yang kecil membuatnya kesulitan melawan ayah tirinya yang berbadan besar.

Orang itu sudah telanjang dan mencoba memaksa Abian untuk menggulum miliknya yang sudah tegang melawan gravitasi.

Abian terus memberontak lalu mendorong orang itu sekuatnya sampai tersungkur dilantai. Untung ayahnya sedang mabuk parah, Abian jadi lebih mudah menghajar orang itu.

Ayah tirinya melecehkannya lagi dan lagi, Abian benci ini, Abian benci gay, ia menendang perut ayah tirinya berulang kali lalu ia keluar dari rumah itu.

Abian tidak tahu harus kemana, ia tak membawa apapun selain handphonenya.

Ia mencoba menelpon salah satu temannya, namun ini tengah malam, temannya tidak mengangkat panggilannya.

Selang beberapa meter dari rumahnya, ada mobil berhenti disampingnya.

Abian berhenti lalu melihat siapa yang keluar dari dalam mobil itu.

"Om Alvin" kaget Abian.

Alvin memeluk Abian, ia tahu Abian sedang dalam masalah. Meski Abian tidak menangis namun Alvin melihat tangan Abian bergetar ketakutan.

"Ayo pulang" ucap Alvin sambil menggusap punggung sempit itu dan menenangkannya.

Abian tanpa ragu mengangguk, ia akan mempercayai ibunya kali ini.

Sepanjang perjalanan mereka saling diam. Jarak rumah mereka 2 jam perjalanan ketika jalanan lengang namun jika sedang padat bisa sampai 4 atau 5 jam.

Abian kembali kekamar yang tadi siang ia tempati.

"Aku akan tidur diluar, istirahatlah" ucap Alvin.

Abian berbalik, harusnya dia yang tidur diluar "aku saja yang-"

"Aku tidur dikamar tamu, istirahatlah" ucap Alvin lalu menutup pintu kamarnya.

Abian kemudian duduk lalu memegang kalungnya "apa dulu kakak mencintainya?" Abian merebahkan tubuhnya disana lalu memejamkan matanya "kenapa kakak meninggalkanku dengan ibu, kenapa kakak tidak membawaku pergi" gumamnya.

Alvin (Sequel Jalu Dan Niki) ENDWhere stories live. Discover now