permulaan

6K 628 76
                                    

Abian sudah beberapa hari tinggal disana, perasaan canggung jelas masih terlihat. Apalagi saat ini ia hanya berdua dengan Alvin.

Jalu, Niki dan Gany berangkat ke Paris lusa lalu, Jalu belum mendapat libur bertahun tahun semenjak ia kerja dengan Alvin.

Alvin memberi kesempatan Jalu untuk mengambil haknya, Jalu juga sudah bekerja keras selama ini.

Kini mereka sedang makan berdua, Abian masih merasa sungkan dan aneh dengan segala perhatian Alvin padanya.

"Gan, masudku Abian, mulai besok kamu kesekolah swasta yang mas kasih brosurnya kemarin ya"

Abian masih binggung, ia tidak tahu harus menerimanya atau tidak, bagi Abian Alvin masihlah orang lain.

Melihat wajah ragu Abian, Alvin mengerti jika remaja iti kini sedang binggung.

"Tidak usah tidak enak, percaya sama aku"

"Apa yang harus aku bayar dari semua kebaikan om?" Ucap Abian.

Alvin meletakkan sendok juga garpunya lalu menatap Abian.

-----"apa om menginginkan tubuhku?"

Alvin menggeleng.

-----"apa aku harus menjadi budak om?"

"Untuk apa aku memeperkerjakan budak"

"Lalu aku harus ngapain om, gak mungkin semua ini gratiskan?"

Alvin diam sejenak lalu menatap Abian dengan sungguh sungguh "Tetaplah disisiku dan jangan bersama orang lain" jawab Alvin.

"Maksud om, aku tidak boleh berteman dengan siapapun?"

"Bertemanlah tapi jangan pernah melibatkan perasaanmu dengan siapapun dan aku akan memberikan apapun untukmu"

Abian merasa orang didepannya ini sedikit aneh, dia tidak menginginkan tubuhnya tapi ia juga tidak boleh bersama orang lain. Satu hal yang Abian lupa, Alvin melihat Gany didalam dirinya bukan Abian.

"Bagaimana kalau aku jatuh cinta dengan gadis yang kusukai?"

"Aku akan menunjukan bagaimana rasa sakitnya kehilangan orang itu untuk selamanya" jawab Alvin yang membuat Abian tidak mengerti maksud dari kalimat itu.

"Maksud om?"

"Cepat makan, ada banyak hal yang harus kita beli untuk keperluan sekolahmu"

"Tapi omkan kerja"

"Ikut denganku, tidak ada yang menjagamu dirumah?"

"Om aku sudah-"

"Jangan membantah, aku hanya tidak ingin kau terluka lagi"

Abian menarik nafasnya pelan lalu membuangnya kasar lalu mengangguk.


.



Dikantor jelas Abian mendapat perhatian semua orang disana. Para karyawan biasanya hanya melihat Gany kecil yang mereka tahu itu adalah anak dari Jalu tapi ini remaja dengan celana jins biru dengan hiasan robek dibeberapa bagian lalu kaos putih dan jaket denim senada dengan celana kemudian sepatu snikers berwarna merah.

Abian jelas jauh lebih bersih saat tinggal dirumah Alvin.

Niki juga mewanti wanti, jika Abian harus rajin mandi, kalo perlu kesalon meski hanya untuk memotong kukunya saja.

Abian bakal sekolah ditempat elite dimana isinya orang kaya semua, Abian harus menyesuaikan diri dan tidak boleh mempermalukan dirinya sendiri.

Abian mengingat semua pesan Niki itu, bahkan Abian beberpa hari ini mandi sehari 5 kali.

Alvin (Sequel Jalu Dan Niki) ENDWhere stories live. Discover now