😜😜

9.5K 615 35
                                    

Alvin perlahan mendorong miliknya masuk, namun lubang Abian terlalu sempit untuk miliknya.

Abian meremas bahkan mencakar tubuh Alvin guna melampiaskan rasa perih pada belakangnya.

Alvin kemudian memberi ludahnya sendiri untuk melumasi bibir lubang Abian.

Namun tetap saja masih terasa sempit untuknya.

Alvin tak menyerah begitu saja, ia mengerakkannya keluar masuk perlahan sambil mendorongnya masuk agar miliknya bisa sepenuhnya didalam Abian.

"Ahhhh, om, pelan" ucap Abian yang kesakitan.

Alvin dengan sabar menurutinya, ia melakukannya dengan sabar juga hati hati. Meski Alvin sudah tak sabar untuk bergerak lebih cepat lalu keluar didalam anak ini sebanyak banyaknya.

Alvin terus mendorong sambil mengusap lembut milik Abian.

Rasa sakit dibelakang Abian sedikit berkurang karena kenikmatan yang diberikan pada miliknya.

Alvin terus mengocok milik Abian juga sambil bergerak meskipun baru setengah miliknya yang berhasil masuk.

"Ahhhh ahhhh" Abian mendesah keenakan saat miliknya kini ingin mengeluarkan muatannya.

"Enak hm?"

Abian menangguk, ia ingin keluar, wajahnya memerah seakan memohon untuk Alvin mengocok miliknya semakin cepat.

Alvin melakukannya tanpa disuruh sekalipun. Sampai milik Abian berkedut lalu.....

"Aaaahhhh" Abian keluar namun kesempatan itu juga dimanfaat Alvin untuk mendorong miliknya untuk masuk sepenuhnya.

"Akhhh" desah Alvin saat merasa miliknya dipijat kuat oleh lubang sempit Abian.

"Hiks, om, sakit" tangis Abian saat sadar lubang belakangnya terasa begitu sakit dan perih dalam satu waktu.

Tubuhnya terasa remuk seperti terbelah menjadi dua.

Alvin langsung mencium seluruh wajah Abian "maaf sayang, aku janji ini cuma sebentar hm" ucap Alvin menenangkan.

Alvin tak bergerak sedikitpun sampai Abian mengizinkannya, ia dengan sabar menunggu Abian lebih tenang.

"Gerak om" pinta Abian. Abian merasa semakin lama semakin mengganjal juga mual jika Alvin tak bergerak.

"Kalau sakit bilang, aku akan berhenti"

Abian reflek memukul dada Alvin "dari tadi aku udah bilang sakit om, tapi om gak berhenti, jadi om mau berhenti sekarang" kesal Abian.

Alvin langsung menggeleng.

"Ya udah gerak tapi pelan" kesal Abian sambil menahan rasa perih pada belakangnya.

Alvin lalu bergerak sepelan mungkin, tidak adanya pelumas membuat pergerakan Alvin lumayan sulit, namun rasanya jauh lebih enak.

Abian merasa jauh lebih baik saat ini, rasa perihnya perlahan berganti dengan rasa yang gak bisa Abian jelaskan.

"Emhhh" desah Abian.

"Mulai enak hm"

Abian mengangguk. Matanya terpejam menikmati setiap gesekan yang Alvin lakukan.

"Ahhhh om" desah Abian saat Alvin menyentuh sesuatu disalam sana. Abian menancapkan kukunya pada bisep Alvin guna melampiaskan rasa sedikit perih namun juga nikmat itu.

"Ahhhh" desahnya lagi. Dan hal itu mampu membuat Alvin merinding dan semakin bernafsu.

Alvin reflek mengeluar masukkan miliknya semakin cepat, perih pada punggung dan lengannya tak ia hiraukan, miliknya begitu nyaman juga nikmat dalam satu waktu.

Alvin (Sequel Jalu Dan Niki) ENDWhere stories live. Discover now