0. Prolog

10.7K 802 48
                                    

Memperhatikan pantulan cermin, seorang omega pria membuncah kegirangan saat menyadari bahwa paras ayu telah dimilikinya sebagai karunia yang luar biasa. Kelopak mata monolidnya semakin dipertegas dengan garis hitam yang membentuk untai di bagian ujung sebagai hasil dari eyeliner. Meski tak menggunakan contour, hidung bangirnya sudah sangat cantik dengan sedikit highlighter yang digoreskan kuas di bagian ujung. Adapun merah muda, kini telah dipilih sebagai warna dari lipgloss yang dioleskan pada ranum dengan rona alami berkilau.

Entah apa yang dipikirkannya, ia tiba-tiba saja merasa bahwa kaus hitam lengan panjang yang ia gunakan akan terlihat lebih baik jika ia lipat hingga menyerupai crop top. Mungkin karena ia percaya diri bahwa perut rata dan pinggang rampingnya merupakan perpaduan sempurna yang layak untuk dipamerkan pada dunia. Meskipun, pada akhirnya ia tetap mengenakan jaket oversized dengan warna senada untuk melengkapi gaya berpakaian hari ini.

 Meskipun, pada akhirnya ia tetap mengenakan jaket oversized dengan warna senada untuk melengkapi gaya berpakaian hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Make up sudah, pakaian sudah, kalung sudah, um.. apa aku harus menggunakan anting? ah iya, yang ini sepertinya cantik."

"Perfect

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perfect."

Merasa cukup, omega pria itu melenggang keluar dari kamar tidur dan berjalan cukup jauh sambil memainkan ponselnya hingga tak sadar bahwa ia sudah berada di ruang santai yang dihuni oleh dua adam lainnya. Terlalu acuh sampai ia pun tak menyadari bahwa eksistensinya kini tengah ditatap tajam penuh dengan aura ketidaksukaan.

"Mau kemana kau?" Suara itu tak pernah terdengar ramah saat bicara.

"Aku tanya, mau kemana kau berdandan seperti itu? mau menjual diri dan mencari alpha lain?"

Oke, ini sudah cukup. Omega pria yang sedari tadi berusaha menahan dirinya pun menatap malas ke arah sumber suara. "Aku? menjual diri? bukannya kau yang akan berbuat kotor di rumah ini sebentar lagi? kalian sedang bercumbu, kan? ayo lanjutkan, aku pergi mau latihan," jawabnya.

Pria alpha yang semula duduk memeluk kekasihnya pun bangkit dengan amarah. "Latihan? aku kan sudah bilang, menikah denganku artinya berhenti dari dunia ice skating. Kau ini haus perhatian sekali. Apa kau senang mengenakan pakaian terbuka sambil berlenggak-lenggok di lapangan es? senang mendapat pujian dari semua orang?" Entah sadar atau tidak, nafasnya memburu tak karuan sesudah menyelesaikan tuduhan tak bermoral itu.

"Ya, ya, ya. Nilai saja aku sesuka hatimu, aku tak peduli. Ini hidupku, mimpiku dan duniaku. Kalau aku harus menukar itu semua demi pria sepertimu, aku hanya seseorang yang merugi, Vegas."

Kehabisan kata-kata, si pria alpha pun menarik pria beta yang sedari tadi duduk memperhatikan adu mulut diantara sepasang suami-istri itu ke dalam pelukannya. "Aku akan pergi liburan dengan Tawan. Hanya kami berdua. Aku tak ingin diganggu oleh kehadiranmu," ujarnya penuh kemenangan.

Diluar perkiraan, omega pria yang diharapkan akan hancur dan merasa tersakiti malah mengedikkan bahunya acuh. "Whatever. Semoga perjalanan kalian lancar, jangan kembali terlalu cepat, okay?" Ia kemudian berjalan menuju pintu keluar. Mengabaikan protes berisik dari sang alpha yang entah apa keinginannya.

"JANGAN PERNAH MENGEMIS CINTA DARIKU, PETE!"

Brak.

Bantingan pintu sengaja dilakukan oleh sang omega untuk mewakili kejengahan hati yang dirasakannya. "Memang tak akan pernah. Pete yang mengemis cintamu sudah tak ada, Vegas. Build Jakapan sudah menggantikannya. Cerita novel ini tak akan berpusat padamu saja. Toh, kamu bukan matahari yang merupakan induk tata surya."

Hi! Ini Biy!

Book ini akan dilanjut setelah He's My Queen tamat ya.

Apakah kalian excited buat nunggu?

Anyways, biy pakai visualisasi Yuzuru Hanyu untuk scene ice skating. Since, biy sangat amat mengagumi performance dan prestasi dia. But once again, cerita ini fiksi. Visualisasi siapapun yang digunakan hanyalah karangan dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan kehidupan asli mereka.

See you soon bubbles!

THE VILLAIN (BibleBuild)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang