18. I Got You

3.5K 386 66
                                    

Terusik dengan lolosan sinar mentari pagi, kelopak mata Jakapan yang semula tertutup perlahan membuka meski terasa berat. Butuh beberapa waktu bagi pria omega itu untuk menyadari bahwa ruangan di hadapan pandangannya saat ini total berbeda dengan apa yang ia rekam terakhir kali dalam ingatan. Lampu, televisi, pendingin ruangan, bangunan-bangunan tinggi di luar jendela, ranjang empuk, hingga bed cover kusut beraroma detergen, semuanya sudah cukup untuk membuktikan bahwa ia telah kembali ke dunia modern yang sempat ditinggalkan hanya untuk semalam.

 Lampu, televisi, pendingin ruangan, bangunan-bangunan tinggi di luar jendela, ranjang empuk, hingga bed cover kusut beraroma detergen, semuanya sudah cukup untuk membuktikan bahwa ia telah kembali ke dunia modern yang sempat ditinggalkan hanya un...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tunggu, seperti ada yang aneh." Merasakan sensasi dingin pada tubuh bagian atasnya, Jakapan melirik ke arah bawah untuk mendapati bahwa ia berada dalam kondisi half naked.

"BRENGSEK!!! SIAPA YANG BERANI MEMBUKA BAJUKU?! APA SEMALAM AKU BENAR-BENAR DIPERKOSA?! DASAR WICHA SIAL-"

"Aku apa?"

Secepat kilat Jakapan menoleh ke arah pintu kamar mandi dimana sosok yang menjadi sasaran umpatan-nya tengah berdiri melilitkan handuk untuk menutupi sebagian tubuhnya. "Kau! kau-"

"Apa? aku baru selesai mandi dan kau sudah sangat berisik. Apa begini kebiasaanmu setiap pagi? bangun tidur dan langsung memanggil namaku dengan penuh semangat? apa kau sangat merindu padaku?" Senyum jahil Wichapas pamerkan saat perlahan ia berjalan mendekati ranjang.

Jakapan yang masih dalam mode penuh pertahanan pun seketika teringat dengan satu hal penting dan segera berlari menuju cermin besar yang berdiri di samping lemari pakaian. Buru-buru ia memiringkan wajahnya ke sebelah kiri demi memastikan perkataan yang pernah dikatakan oleh papi mertuanya. 

"Kemurnian seorang omega dilambangkan oleh tanda berupa titik hitam yang tercetak jelas di bagian belakang telinga kanan mereka."

"Titiknya masih ada.. lalu..  lalu, yang tadi malam?"

"Apanya yang masih ada? apanya yang tadi malam?" Wichapas tiba-tiba saja berdiri di belakang Jakapan dan memberi kejutan pada tubuh si pria omega yang spontan langsung menghadap kearahnya.

"Kau-" ujar Jakapan seraya menatap sang suami tepat pada kedua netra. "Apa yang kau lakukan sampai kita berakhir disini? kenapa aku bangun tanpa mengenakan pakaian? kenapa pula kau mandi di pagi hari? kenap-"

"Satu-satu, Jak. Aku bukan mesin penjawab kuis berhadiah." Wichapas berujar seraya menyelipkan poni panjang sang istri pada salah satu daun telinga.

Jakapan menepis pelan tangan Wichapas dan mengamati perawakan si pria alpha dari ujung kepala hingga kaki. 'Iris mata berwarna hitam yang sangat pekat, hidungnya, bibirnya, rahang dan tulang pipinya, pria itu juga memilikinya.' Diskusi batin dalam diri Jakapan terus berlanjut saat ia menajamkan indera penciumannya demi memastikan hal lain. 'Petrichor dan pinus yang begitu mendominasi hingga timbul suasana mencekam, feromon pria itu juga rasanya sama.'

Wichapas yang merasa sedang ditatap aneh oleh Jakapan pun mulai merasa tak nyaman. "Jak.. kau, kenapa melihatku begitu? apa ada yang salah denganku?" tanyanya gugup.

THE VILLAIN (BibleBuild)Where stories live. Discover now