8. Ain't Your Omega (M)

5.7K 674 107
                                    

Skatium, studio gelanggang es yang namanya berulang kali disebut sebagai latar tempat di novel Stay With Me itu akhirnya ditemukan oleh Jakapan berkat bantuan aplikasi penunjuk arah. Dengan tampak luar yang asri nan bersih, cukup mengherankan untuk melihat bagaimana tak ada satupun orang yang berkeliaran di sekitarnya.

 Dengan tampak luar yang asri nan bersih, cukup mengherankan untuk melihat bagaimana tak ada satupun orang yang berkeliaran di sekitarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu genggaman tangan Jakapan mendorong pintu geser yang terbuat dari bahan kaca anti tembus pandang. Meski sempat ragu mengenai peraturan penggunaan alas kaki, ia akhirnya memutuskan untuk tetap menggunakan sepatunya karena lantai marmer berwarna biru langit yang memenuhi seisi bangunan tak dilapisi oleh karpet ataupun bahan lain yang akan kotor terkena debu.

"Permisi, apakah hari ini kalian membuka penyewaan?" Pertanyaan penuh nada sopan santun itu Jakapan ajukan pada seorang pria muda yang nampak sibuk di balik meja penerimaan tamu.

1 detik,

2 detik,

3 detik.

Tak ada respon apapun yang Jakapan terima.

"Halo? apa kau mendengarku?"

Sesaat setelah pertanyaan kedua diajukan, pria muda yang semula berkutat pada layar komputernya itu akhirnya mendongak ke arah Jakapan dengan tatapan yang tak bersahabat. "Aku mendengarmu. Tapi, studio ini tak akan pernah aku sewakan pada seseorang yang hanya akan memancing ketidaknyamanan penyewa lain. Lagipula, ini sudah tahun kedua setelah kau berhenti latihan, untuk apa sekarang kau datang kemari?" tanyanya ketus.

Untuk beberapa saat, celah kecil terbuka diantara kedua labium milik Jakapan. Omega manis itu sempat tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar menggunakan telinganya. Sayang sekali aku bertanya kepadanya dengan penuh tata krama. Si bangsat satu ini ternyata minta ditampar oleh kenyataan, pikirnya.

"Ekhem, okay." Jakapan berdehem seraya menyampirkan poni panjangnya pada salah satu telinga.

"Sebelumnya, aku mau mengapresiasi dulu inisiatifmu untuk beralih fungsi dari seorang penerima tamu menjadi seorang pemilik studio yang berhak atas penolakan seorang pelanggan."

Meski air wajah Jakapan nampak tenang, tiba-tiba saja pria muda yang berhadapan dengannya saat ini dilanda kecemasan. Senyum manis di wajah omega pria itu seakan memiliki makna lain terlebih saat kartu berwarna hitam yang berasal dari dalam dompetnya ia tarik dan buang ke bawah kakinya.

"Aku kaya. Kuras isi kartu ini dengan nominal yang dapat membeli harga dirimu. Pastikan pula bahwa hanya aku yang menggunakan studio ini sekarang. Jangan biarkan siapapun bergabung, aku tak ingin keringat dan bau badan orang lain mengganggu konsentrasiku."

Setelah masalah izin penyewaan itu diselesaikan dengan damai melalui perantara uang, Jakapan pun akhirnya memiliki akses penuh atas Studio Skatium dan gelanggang es di dalamnya yang nampak sepi tanpa penghuni.

Setelah masalah izin penyewaan itu diselesaikan dengan damai melalui perantara uang, Jakapan pun akhirnya memiliki akses penuh atas Studio Skatium dan gelanggang es di dalamnya yang nampak sepi tanpa penghuni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE VILLAIN (BibleBuild)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang