KVB 6 - DIPECAT

46.7K 5.1K 453
                                    

Berada di dalam situasi yang menegangkan dengan posisi intim serta menjadi pusat perhatian membuat Zehan spontan menunduk hingga rambutnya sedikit menutupi wajahnya. Ia memegang erat lengan kemeja Heickal ketika pria itu membantunya untuk bangun

Telinga Zehan terasa panas saat tangan Heickal membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan. Ia menoleh ke segala penjuru arah mencari sosok yang telah menabraknya, matanya memicing memperhatikan siluet wanita bertubuh sexy yang sedang membelakanginya.

Zehan mengulurkan tangannya untuk menyentuh pundak wanita tersebut sebelum dirinya terdiam ketika wanita itu berbalik badan menghadap kearahnya

"Kamu enggak punya mata ya? Jalan yang benar dong!"

Heickal menahan tubuh Zehan yang hampir terjatuh akibat di dorong oleh wanita di depannya kini. Ia menaikkan sebelah alisnya memperhatikan pakaian wanita tersebut yang basah akibat terkena tumpahan minuman

"Say it again?"

Zehan tanpa rasa takut berucap di depan wajah wanita yang sedang menatap sinis kearahnya. Ia spontan memejamkan matanya ketika wanita itu mengangkat minuman yang berada di genggaman tangannya tinggi tinggi hendak menyiram tubuhnya

"Mau mati?"

Heickal menepis segelas minuman tersebut hingga terjatuh dan menciptakan suara pecahan kaca yang terdengar nyaring akibat suasana yang begitu hening.

Zehan langsung membuka kedua matanya kembali setelah mendengar suara pecahan gelas kaca. Ia menoleh kearah tangan Heickal yang sedang menahan lengan wanita di hadapannya kini

Zehan mengernyit melihat ekspresi wajah wanita itu yang tiba tiba tersenyum tidak jelas karena sedang di tatap oleh atasannya. Ia langsung menarik tangan Heickal dan menyembunyikan tubuh kekasihnya di belakang punggungnya

"Ayo pergi." ucap Zehan menekan setiap kata yang keluar dari mulutnya

"Tunggu"

Heickal menoleh kearah kerumunan karyawan serta pekerja restoran yang sedang menyaksikan dirinya, setelah itu ia kembali memperhatikan wanita di hadapannya dengan tatapan tidak suka

"Bereskan semua barang barang kamu lalu angkat kaki dari kantor ini."

Heickal menggenggam tangan Zehan sebelum berjalan meninggalkan restoran. Ketika berada di depan lift tiba tiba wanita yang telah menabraknya tadi memberhentikan langkahnya

"M-maaf bos tetapi kenapa saya di pecat? A-apa alasannya?"

Heickal membaca name tag wanita yang sedang menunduk di hadapannya kini

"Mouryn kamu di pecat karena lancang bersikap kasar pada kekasihnya saya."

Heickal pergi begitu saja bersama Zehan memasuki lift tanpa memperdulikan karyawannya yang sedang termenung setelah mendengar perkataannya.

Di dalam lift Zehan hanya diam. Ia dengan tatapan tajamnya yang sedang menatap kearah lantai tidak mendengarkan segala pertanyaan yang di lontarkan kekasihnya

Beberapa saat kemudian setelah pintu lift terbuka otomatis Zehan langsung saja keluar terlebih dahulu. Ia berjalan dengan langkah yang cepat meninggalkan Heickal yang senantiasa mengekorinya dari belakang

"Mau kemana?"

Zehan menatap lengannya yang sedang di tahan oleh Heickal

"Lepas. Aku mau pulang."

"Kamu marah?"

Keduanya tengah berdiri di lorong sepi yang berada di lantai satu. Heickal sedikit mendorong tubuh Zehan hingga sang empunya terpojok di sudut lorong, ia memposisikan salah satu lengannya berada di samping kepala kekasihnya dengan menyentuh dinding sembari menghela nafasnya sebentar.

PASSION [PROSES TERBIT]Where stories live. Discover now