KVB 18 - MATI

22.7K 2.8K 206
                                    

Wolves didalam bahasa Inggris berarti Serigala. Sekilas tampak biasa, namun diambilnya hewan ini sebagai nama dan lambang geng motor yang terkenal di daerah Bandung karena Serigala merupakan hewan yang memiliki kecerdasan dan stamina yang luar biasa.

Serigala juga termasuk hewan yang memiliki kemampuan membuat strategi berburu dialam liar yang sangat hebat. Hal tersebut dapat melambangkan kekuatan dan ciri khas dari Geng motor yang didirikan oleh Zehan beberapa tahun yang lalu

Terdiri dari lima anggota inti yaitu Aksal Jovandra Putera, Septihan Adamar (Asep), Uzuep Markuzuep (Ucup), Magma Jectraviscs dan Morgan Ardito

Seluruh pasang mata kini memperhatikan aksi yang akan dilakukan Magma. Pria berperawakan tinggi dengan kulit seputih susu serta bekas luka sayat di samping mata kanannya itu membuat Magma terlihat sangat tampan

Magma memandangi satu persatu orang bertubuh besar di depannya dengan tatapan malas. Bagaimana bisa mereka semua mempunyai nyali yang besar untuk melawan ketuanya, sedangkan tinggi mereka saja hanya sebatas dada Magma.

Seharusnya mereka sadar bahwa kawasan ini adalah area mutlak milik geng motor Wolves. Magma sendirilah yang telah menancapkan bendera berlogo kepala serigala di setiap ranting pohon yang ada, bukankah mengabaikan peringatannya sama saja dengan menginginkan adanya pertumpahan darah?

Magma dengan mudah menarik rambut preman di depannya, sedetik kemudian ia menggerakkan kakinya untuk menendang bahu preman tersebut hingga membuat sang empunya tersungkur diatas tanah

Hening untuk beberapa saat sebelum Magma melangkahkan kakinya kepada target selanjutnya. Ia mengulurkan tangannya kearah pria pendek di depannya, bibirnya sedikit membentuk senyum tipis ketika memperhatikan tangan lawannya bergemetar hebat namun tetap saja menuruti perintahnya

"Kenalin Gue Magma Jectraviscs yang akan ngabisin kalian satu persatu."

Sebenarnya Magma bukanlah anggota inti yang memiliki keahlian bertarung sehebat Zehan. Namun ia dikaruniai akal cerdas yang menular dari kedua orangtuanya yang saat ini sama sama sedang menikmati cita cita mereka yaitu menjadi dokter bedah terkenal di New York, dengan itu Magma bisa mengetahui setiap inci tubuh anatomi manusia berkat pembelajaran yang setiap hari ia lakukan, karena kepintarannya Magma dapat dengan mudah melumpuhkan lawannya hanya dengan memberikan pukulan di daerah organ tubuh yang sensitif

Magma mengeluarkan sebuah pisau kecil dari dalam sakunya. Satu satunya benda yang akan di pakai jika ia merasakan amarah yang begitu kuat. Magma bukanlah orang yang mudah tersulut emosi. Namun jika itu menyangkut tentang ketua geng motornya, maka ia tidak akan tinggal diam begitu saja

"Berlutut."

Magma memerintahkan seseorang di hadapannya dengan nada yang begitu kental. Ia menyentuhkan gagang pisau kearah belakang telinga lawannya kemudian dirinya menoleh kearah Zehan yang sedang memperhatikannya sembari menyeringai

"Gue bisa nyelesain ini semua sendiri"

Zehan hanya mengangguk membalas ucapan Magma yang sangat ingin menyakinkan dirinya bahwa ia bisa mengatasi orang suruhan Leonard tersebut. Sedangkan Morgan kini tengah memperhatikan gerak gerik Magma seakan akan ia tahu bahwa ketuanya ini masih memiliki urusan disini dan belum menyuruhnya untuk membawanya pulang bersama

"Luka Lo, mau gue obatin sekarang?"

Zehan menoleh kearah Morgan yang sedang menatapnya dengan sorot khawatir. Ia tidak pernah melupakan satu fakta bahwa Morgan adalah anggota inti yang sangat perhatian kepada anggota yang lainnya, walaupun ia dikenal dengan sosok yang irit sekali berbicara, namun Morgan akan mengeluarkan kata kata yang panjang hanya untuk memastikan kondisi orang lain baik baik saja.

PASSION [PROSES TERBIT]Where stories live. Discover now