KVB 39 - KABUR AH

12.6K 1.1K 365
                                    

Pukul 22.00

Zehan bersandar pada dinding sembari bersedekap dada. Beberapa menit yang lalu perawat datang untuk melepaskan jarum infus dari tangannya, ia tampak berfikir sesaat sebelum sebuah senyuman manis terpatri di wajahnya

Kakinya melangkah kearah brankar sebelum tangannya bergerak meletakkan guling di tengah tengah ranjang dan menutupinya dengan selimut. Selanjutnya ia berjalan masuk ke dalam kamar mandi yang berada di dalam ruangannya

Zehan memperhatikan atap kamar mandi, terdapat sebuah Exhaust Fan Plafon yang dapat membantu memastikan sirkulasi udara dalam ruangan tetap bersih dan segar. Maka dari itu ia berjalan kembali keluar dari kamar mandi untuk mengambil sebuah kursi yang berada di samping meja

Zehan berdiri diatas kursi dan berjinjit sehingga tangannya kini dapat membuka Exhaust Fan Plafon tersebut

Dengan sekuat tenaga Zehan menarik tubuhnya sehingga ia berhasil keluar. Matanya melirik kearah kanan dan kiri memastikan situasi aman sebelum ia mulai berjalan diatas atap rumah sakit.

Baru beberapa detik kakinya melangkah Zehan tidak sengaja mengalihkan perhatiannya kearah lain hingga fokusnya berkurang dan ia nyaris jatuh

"Goblok!" Zehan mengumpat sembari melirik kearah bawah. Ia melihat bahwa hampir di seluruh penjuru rumah sakit Heickal menugaskan anak buahnya untuk menjaga keamanan Zehan

"Woy siapa diatas?!"

Zehan berlari mengabaikan suara tersebut hingga ketika ia sudah berada di pinggir atap ia langsung melompat kebawah tanpa rasa takut

Hap!

Zehan mendarat diatas tanah dengan selamat. Belum sempat berbalik badan ia merasakan ada sebuah tangan menyentuh bahunya

Zehan tersentak kaget dengan sentuhan itu hingga ia spontan berbalik badan untuk melihat wajah orang tersebut

"Magma?"

"Ngapain lo bang?"

Zehan mengusap dadanya sembari mengatur nafasnya

"Lo yang ngapain disini?" Zehan balik melontarkan pertanyaan kepada Magma yang sedang melonggarkan ikatan dasinya

"Ini rumah sakit milik keluarga gue"

"Oh gitu." 

Magma memakai kacamatanya sembari memperhatikan gerak gerik Zehan

"Lo bawa mobil enggak?"

Magma lantas menggangguk menjawab pertanyaan Zehan

"Anterin gue ke suatu tempat"

"Emangnya udah boleh keluar? Lo aja masih pake baju pasien"

"Boleh bolehin, ayo buruan!" Zehan menarik tangan Magma menuju parkiran

Magma membuka pintu mobilnya dan mempersilahkan Zehan masuk kedalam terlebih dahulu, selanjutnya ia ikut menyusul duduk di kursi pengemudi. Ia menyalakan mesin mobilnya kemudian mulai menjauh dari perkarangan rumah sakit dengan cepat

Zehan menyembulkan kepalanya di jendela sembari menikmati angin malam yang membuat rambutnya bergoyang goyang


••••


Suasana kantor tampak sepi karena para karyawan telah kembali ke rumahnya masing masing sehingga hanya menyisakan beberapa orang yang sengaja menetap di dalam gedung besar tempat mereka bekerja untuk lembur

Heickal bersandar pada kursinya sembari memejamkan mata. Beberapa menit yang lalu ia mendapat kabar bahwa Zehan tidak ada di rumah sakit. Ia menghela nafasnya gusar dan memilih untuk memperhatikan ruang kerjanya yang nampak berantakan

PASSION [PROSES TERBIT]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu