KVB 29 - TENGKAR

14.6K 1.9K 142
                                    

"sometimes u gotta sit and really think how blessed you are, seriously." -termo

••••

Pukul 10.00 WIB

Heickal berdiri didepan kantor sekolah Rafael. Sedangkan Zehan tengah bersandar pada dinding sembari bersedekap dada

Beberapa menit kemudian Rafael keluar dari dalam gedung sekolah dengan kondisi seragam dan rambutnya yang sudah acak acakan. Terdapat plester luka yang tertempel di keningnya

Heickal dan Zehan baru saja mendapatkan panggilan dari sekolah karena Rafael terlibat perkelahian dengan murid yang lain.

Zehan berjalan menghampiri Rafael dan ia langsung berlutut di depan putranya, matanya memperhatikan setiap inci tubuh Rafael dari bawah hingga atas

Bukannya marah atas tingkah laku Rafael di hari pertamanya bersekolah, Zehan saat ini malah tersenyum senang hingga membuat Rafael yang melihat kearahnya ikut tersenyum seakan akan tak terjadi apa apa

"Kamu berantem?"

Rafael tampak berfikir sebentar sebelum mulai menjelaskan

"El ndak belantem. El cuma pukul olang yan culi bekalnya El, telus El juga di pukul sama olangnya loh!!"

Zehan terkekeh mendengarnya. Ia menggeleng gelengkan kepalanya sebelum mengusap kepala putranya

"Itu namanya berantem sayang"

Rafael terlihat tidak setuju dengan ucapan Zehan dan ia hanya bisa cemberut dan menunduk yaw

Heickal tanpa berbicara berjalan kearah mobilnya.

Zehan tahu Heickal sedang marah. Dia sangat menyukai kedisplinan dan tidak suka dengan kenakalan, walaupun diberi alasan apapun jika ketahuan sedang menyelesaikan masalah menggunakan kekerasan maka akan dianggap salah olehnya.

Namun Dimata Zehan tindakan Rafael itu benar.

Zehan menuntun Rafael dan mereka berdua masuk kedalam mobil Heickal

"El pengen main dilumahnya glandma"

Heickal melirik kearah Rafael dan Zehan menggunakan tatapan tajamnya lewat kaca mobil yang berada di dalam.

Zehan hanya diam tak bergeming namun ia memberikan isyarat kepada kekasihnya untuk mengabulkan permintaan Rafael

Beberapa menit kemudian mobil Heickal terparkir di halaman rumah Dimitri.

Zehan membuka pintu mobil dan membantu Rafael untuk turun. Ia memperhatikan Heickal yang tak beranjak dari posisinya

"Kamu enggak mau masuk?"

Heickal menggelengkan kepalanya membuat Zehan sedikit kesal karenanya. Ia lantas berjalan kedalam rumah hanya untuk mengantarkan Rafael kepada Zenith yang sudah menunggu di teras lalu ia kembali masuk kedalam mobil Heickal

Setelah itu Heickal melajukan mobilnya meninggalkan halaman rumah Dimitri. Keduanya hanya diam selama di perjalanan pulang

Begitu sampai di rumah, Zehan cepat cepat keluar dari dalam mobil dan berkacak pinggang melihat Heickal yang sedang berjalan masuk tanpa mengatakan apapun

Woww Zehan dapat merasakan emosi yang membara seperti api namun ia juga merasakan atmosfer disekitar yang terasa mencekam.

Zehan berlari menyusul Heickal sampai di anak tangga. Ketika sedang berjalan kearah kamar Zehan lebih dulu menarik jas yang di kenakan Heickal

"Lo kenapasih?"

Heickal berbalik badan dan memperhatikan wajah Zehan dengan ekspresi datarnya

"Lo? Say it again." ujar Heickal

PASSION [PROSES TERBIT]Onde histórias criam vida. Descubra agora