KVB 10 - SALAH PAHAM

39.2K 4.7K 545
                                    

Zehan dan Aksal kini sedang berbaring diatas kapret sembari menonton film di televisi. Sedangkan Wili sedang memandikan Rafael yang tiba tiba meminta ingin mandi, padahal anak itu sangat anti sekali dengan yang namanya air

Beberapa menit kemudian Rafael datang dan ikut merebahkan tubuhnya diatas karpet dengan paha Zehan yang di jadikan bantal.

"Udah mandi?" tanya Zehan begitu mencium harum khas bayi dari tubuh anaknya

"Udah" jawab Rafael

"Terus habis mandi pake apa?" Zehan tersenyum jahil sembari memperhatikan wajah Rafael

"Pake minyak telon, pake klim, pake baby oil, pake.."

"Biar apa El?" Kini giliran Aksal yang bertanya

"Bial wangi, bial ga gigit nyamuk ininya.. lehelnya, ketiaknya, punggungnya, pelutnya sama lehel sama ketiak udah selesai. Blek blek kasih dimuka eee.. apa ya?" Rafael melirik keatas tampak kebingungan merangkai kata kata selanjutnya

"Apa lagi hayo?" tanya Wili yang kini sedang duduk disamping Aksal

"Nda pake baju, pake celana sama kaus kutang sama kaos kaki udah deh" lanjut Rafael

"Perasaan gue nggak pernah ngajarin yang namanya kaus kutang." Zehan membatin sembari memperhatikan ekspresi anaknya yang terlihat polos

Aksal dan Wili sama sama tertawa karena tingkah laku Rafael yang menggemaskan.

"Yaudah gue pamit Han."

Aksal beranjak dari posisinya kemudian menggenggam tangan Wili. Mereka berdua berjalan kearah luar setelah berpamitan

"Hati hati."

Zehan menoleh kearah Rafael yang sedang mencolek lengannya

"El minta tolong usapin pelutna mau bobo"

Zehan mengangguk. Ia lebih dulu memindahkan tubuh Rafael supaya berbaring tepat di sampingnya dengan salah satu lengannya yang di jadikan bantal, setelah itu barulah ia mengusap usap perut Rafael dengan lembut hingga tanpa sadar putranya tertidur dengan pulas.

Zehan bangkit dari posisinya setelah berusaha dengan perlahan memindahkan kepala Rafael yang semulanya berada diatas lengannya. Ia mengangkat tubuh anaknya dan membawanya kelantai atas

Setelah memastikan putranya tertidur dengan nyaman kini Zehan melihat angka yang berada di jam tangannya

Sudah satu jam waktu berlalu setelah Heickal kembali ke kantornya. Pria itu mengatakan bahwa dirinya tidak akan lama berada disana dan akan langsung pulang setelah urusannya selesai, namun nyatanya hingga saat ini tidak ada tanda tanda bahwa Heickal telah pulang.

Zehan menghela nafasnya. Ia masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya serta menyegarkan pikirannya

Beberapa menit kemudian Zehan keluar dengan sebuah handuk putih yang melingkar di pinggangnya. Ia mengambil setelan baju yang akan dikenakannya malam ini.

Setelah memakai pakaian, Zehan berkaca di depan cermin memperhatikan rambutnya yang berantakan dan basah. Ia menggerakkan satu tangannya untuk merapikan rambutnya

Zehan berbalik badan lalu meraih kunci motor yang berada diatas nakas. Ia menyempatkan diri mencium kening Rafael yang sedang tertidur pulas diatas kasur sebelum pergi meninggalkan kamarnya

Zehan berjalan menuruni tangga dengan cepat. Ketika sampai dipertengahan anak tangga, ia naik keatas ganggang tangga tersebut yang berwarna emas kecoklatan kemudi Zehan melompat hingga dirinya mendarat diatas lantai dengan selamat.

Zehan kembali berjalan hingga langkah kakinya membawanya ke halaman depan. Ia memperhatikan motor miliknya yang sudah terparkir disana

Tanpa banyak berpikir, Zehan menaiki motornya kemudian memakai helm full face yang terlihat sangat pas di kepalanya. Ia menyalakan mesin motornya lalu menarik stir hingga kendaraan itu berjalan dengan sangat cepat meninggalkan perkarangan rumah Heickal.

PASSION [PROSES TERBIT]Where stories live. Discover now