KVB 21 - KENYATAAN

19.9K 2.3K 122
                                    

Zehan saat ini tengah berdiri di balkon kamarnya dengan tubuh yang hanya di baluti handuk kimono berwarna hitam. Ia menatap kearah ketiga temannya yang baru saja keluar dari dalam mobil yang terparkir di halaman depan

Mereka bertiga menoleh keatas memperhatikan Zehan dari bawah sana sebelum melangkahkan kakinya masuk kedalam kediaman Heickal.

Sesaat kemudian Zehan menerima sebatang rokok yang diberikan oleh seorang pelayan kepadanya.

Saat sedang menyalakan rokok tersebut, ketiga temannya datang dari arah luar secara bersamaan dan mereka kini tengah berdiri tepat di belakang Zehan

"Han... Lo baik baik aja?" Asep bertanya dengan nada khawatir

Zehan mengangguk untuk menjawab pertanyaan tersebut

"Bohong." Sanggah Ucup

"Gue liat semua remakan cctv yang ada di hutan!"

"Gimana... Gimana gue bisa percaya?!" Lanjutnya dengan intonasi nada yang sedikit tinggi

"Lo bahkan hampir mati." ujar Ucup sembari memalingkan wajahnya untuk menenangkan dirinya yang terus terusan merasa khawatir kepada Zehan

"Gue enggak bakal mati segampang itu." Zehan berucap sembari memperhatikan pemandangan langit dari atas balkon

"Gue penasaran kenapa lo selalu ada didalam situasi yang berbahaya kaya gini?" Giliran Aksal yang bertanya sembari mencengkram kunci mobil yang berada di genggaman tangannya

Zehan menyesap sebatang rokok yang berada diantara sela sela jarinya kemudian ia berbalik badan menghadap kearah ketiga sahabatnya

"Menurut kalian kenapa?"

Aksal, Ucup dan Asep langsung bungkam begitu Zehan balik melontarkan pertanyaan kepada mereka

Hening selama beberapa menit.

Zehan mengadah keatas menyaksikan sekumpulan asap yang berasal dari rokok miliknya. Ia menyugar rambutnya kebelakang dan kembali memperhatikan ekspresi ketiga sahabatnya

"Gue emang terlahir buat selalu menghadapi situasi berbahaya."

Zehan menghela nafasnya sebentar sebelum melanjutkan perkataannya

"Setelah belasan tahun, Gue baru tahu kalau Ayah gue ternyata seorang kriminal."

"Image bagus dari perusahaan Kartanegara, semuanya palsu."

"Semua orang enggak tahu kalau pekerjaan Ayah gue yang sebenarnya ngejual obat obatan ilegal, ngejual organ tubuh anak kecil yang diculik demi kesuksesan perusahaan."

"Mama gue juga dulunya seorang pelacur yang pekerjaannya godain suami orang, bahkan sampai ngebuat hubungan rumah tangga orang lain hancur."

Zehan berjalan kearah ujung ruangan untuk membuang sebatang rokok didalam tempat sampah. Selanjutnya ia bersandar di depan pintu sembari bersedekap dada

"Semua dosa yang mereka perbuat, gue yang harus nanggung."

"Gue nggak bisa nolak semua fakta yang ada."

"Bahkan gue juga enggak bisa ngelawan takdir"

"Tapi ada satu hal yang harus kalian tahu"

Zehan menekankan setiap kata yang diucapkan berharap ketiga sahabatnya dapat menyimpannya didalam ingatan mereka

"Gue enggak akan mati di tangan mereka."

"Orang orang yang udah nyimpan banyak dendam buat keluarga gue." ucap Zehan dengan tegas

"Gue cuma bilang kalau gue enggak takut sama siapapun. Gue akan ngehadapin semua takdir itu dengan mata terbuka."

Zehan lantas pergi meninggalkan ketiga sahabatnya dan melangkah kearah walk in closet

PASSION [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang