Cold

3.7K 348 50
                                    

Jimin menatap kedua atasannya ini sungguh tak sedap di pandang mata. Ia menepuk bahu Jaehyun selaku asisten Jungkook untuk undur sejenak.

"Apa?" tanya Jaehyun.

"Gimana dengan Bos Jungkook saat bekerja?" tanya Jimin tanpa basa basi.

"Maksudnya?" Jaehyun kurang faham.

"Selepas perceraiannya dengan Jennie dan kabar hancurnya wanita itu, bagaimana keadaannya?" jelas Jimin.

"Ohh, Sajangnim nampak biasa saja. Tapi aku pernah sekali memergoki Ob membersihkan toilet di ruangan sajangnim. Banyak sampah kaca dan bercak darah. Setelahnya dia absen sekitar 3 hari. Kau ingat kan ? Waktu semua di handle Tuan Taehyung saat itu." jelas Jaehyun.

Jimin ingat, ingat di mana tiga hari berturut-turut Taehyung yang menggantikan posisi daddynya. Jadi itu sebabnya.

"Makasih, kita kembali."

Jaehyun mengangguk lalu mengikuti Jimin kembali ke ruang meeting.

Hal yang benar-benar membuat mereka makin heran adalah perdebatan keduanya.

"Jangan bercanda Taehyung! Kau pikir proyek ini main-main?" sarkas Jungkook.

"Main-main? Apa anda tak membaca proposalnya dengan benar? Di situ sudah di jelaskan berapa keuntungan yang akan kita dapatkan jika kita melaksanakan proyek tersebut dengan minimum kerugian yang tidak memberatkan perusahaan ini !" Sengit Taehyung tak mau kalah.

"Tae kkau?"

Jungkook kaget melihat putranya ikut meninggikan suaranya. Ini tidak benar, Taehyung putra kesayangannya tak pernah meninggikan suaranya selama ini.

Anak penurut dengan perilaku manis menggemaskan yang ia besarkan selama ini tak pernah sekalipun mendebat dirinya.

"Apa?! Anda pikir anda siapa? Ingat aku menghormati anda selama ini Tuan jeon Jungkook. Tapi tidak kali ini. Apa kau pikir saya hanya anak manja yang hanya menikmati kerja keras orang tuanya yang mati di tangan musuh? Atau hanya sekedar pemegang aset yang anda kelola selama ini!...

"Taehyung cukup!" potong Jimin.

...Berhenti ikut campur Jim!"

Jimin langsung terdiam mendengarnya. Begitu pula Jaehyun.

Taehyung berada di titik jenuhnya. Kandasnya hubungan dengan Jennie juga rasa cinta yang tumbuh lagi setelah upayanya menghapus rasa yang tak seharusnya ada membuatnya frustasi.

Jungkook itu sraight, Taehyung sudah tau dari pertama Jungkook jalan dengan perempuan. Pria Jeon itu tak bisa di gapainya dengan cara apapun.

Apalagi Jungkook yang saat ini melihat sinar kecewa dari mata putranya. Hancur? Tentu saja.

Taehyung menahan segalanya sedari kecil. Hidup tanpa tau siapa orang tuanya. Hidup 24 tahun dengan segala kebohongannya. Pantas, Jungkook pantas mendapatkan bentakan itu.

Jungkook pantas.

"Tae?" Jungkook mencoba mendekat.

Taehyung mengeluarkan aura dominannya sekarang. Meski statusnya adalah pihak bawah. Tapi Taehyung tetap seorang laki-laki.

"Terserah apa yang anda mau sekarang, saya berhenti." tutur Taehyung.

Tubuhnya limbung dan menatap ke segala arah dari ruangan ini.

"Aku memang tidak pantas untuk semua ini." lanjutnya.

"Tae!" Jimin mencoba mencegah.

Brak!!!

My Dad is Boyfie. ||K.V||Where stories live. Discover now