Empty

3.3K 318 22
                                    

Kosong, Jungkook merasa kosong bahkan untuk kesekian kalinya.

Ketika ia kecil berada di tempat penampungan. Di kenakan baju yang layak saja ia bahagia. Tapi begitu melihat seseorang dengan wajah yang begitu ia ingat hingga sekarang.

Rasanya, apa dia pantas mendapatkan semuanya?

Rumah, status, makanan layak bahkan wanita. Jungkook tak pernah membayangkan hal itu sebelumnya dalam daftar hidupnya.

Ia di ambil, pria setengah baya itu membelinya. Lalu mengusrus segala kelegalitasan agar tidak menyusahkannya kelak.

Jungkook di angkat sebagai seorang anak. Dan seorang adik dari keluarga Kim Terhormat.

Sosok ayah yang mengangkatnya adalah manusia paling baik yang pernah ia kenal. Lalu memiliki kakak serta ipar yang tak pernah memandangnya sebagai adik tiri.

Jungkook justru kehilangan semuanya. Saat ayah pergi, manusia yang mengeluarkannya dari penampungan itu tiada. Jungkook sedih, kehilangan.

Lalu giliran kakaknya, Hyunbin. Manusia berhati malaikat, jika Jungkook bisa memanggilnya begitu.

Orang baik tak pernah bisa hidup tenang. Selalu saja ada yang iri. Hyunbin tewas dalam kecelakaan yang di atur oleh musuh besar mereka.

Kim Corp di ambang kehancuran. Hidup nya makin hancur saat tidak memiliki siapapun lagi.

Namun ia masih punya Yoona, tapi sayangnya. Wanita baik itu harus mempertahankan aset agar tidak lenyap. Dan menitipkan seorang balita kepadanya.

Balita dengan mata bulat besar berwarna hazel.

"Jungkook, maafkan kakak. Tapi kakak begini juga untuk kalian berdua. Jaga Taehyung untukku."

"Tapi kak!"

Terlambat, Yoona tak menoleh lagi. Di pelukannya ada Taehyung. Jungkook hanya seorang bocah 13 tahun.

Namun secara perlahan Jungkook merasa senang. Taehyung bukan anak yang rewel. Bukan pula anak cengeng. Dan ia penurut.

Rasa yang tak seharusnya hadir, mulai tumbuh kala Taehyung menginjak sekolah dasar.

Pertumbuhannya begitu cepat. Dan mata hazelnya begitu memikat siapapun yang melihatnya. Jungkook terkadang sampai kewalahan.

Jantungnya tak bisa ia ajak kompromi barang sedikit saja. Akhirnya ia berusaha mati-matian.

Agar tidak semakin tumbuh dan mencekiknya dengan mengencani wanita.

Tapi dari situ, justru aku kehilangan Taehyung untuk selamanya.

Tidak ada panggilan "Daddy! Wake up!"

Tidak ada "Daddy I miss You so Bad!"

Tidak ada "Pizza!!!"

"Daddy hurry up!"

"Dad! Jimin nakal!"

Taehyung sudah tak tergapai lagi. Dan Jungkook semakin gila untuk mengenyahkan perasaannya.

Di hari ulang tahunnya yang ke 16, entah setan dari mana Jungkook membeli kue ulang tahun dan juga sekotak hadiah. Lalu membawa pernak pernik untuk menghias kamar putranya di bantu maid.

Namun ia harus menelan kecewa. Saat mendapat pesan.

Tata

Sorry Dad, aku merayakan ultah di luar lagi dengan Jimin dan sebagian teman kelas ku yang lain.

Ia menelan rasa kecewa. Seberapa parahnya dia ternyata sejauh itu dengan putranya.

Ia terus menunggu, sampai tak terasa tidur di sofa. Dengan lilin yang sudah meleleh.

My Dad is Boyfie. ||K.V||Where stories live. Discover now