I Miss Him

3.1K 288 30
                                    

Jungkook tiba, kakinya ia seret menuju ke sebuah SUV mewah untuk segera meninggalkan bandara.

Rasanya sangat lelah, dan ia ingin segera sampai ke apartemen yang sudah di belinya.

"Anda menginginkan sesuatu Sajangnim?" tanya Jaehyun.

"Tidak." jawabnya.

Jaehyun hanya mengangguk lalu kembali fokus pada beberapa berkas yang akan di gunakan besok untuk meeting.

Sedangkan Jungkook ia menatap path nya sambil sesekali menggeser file dan juga rekap meeting.

Berlalu hingga ia sampai di lobby apartemennya. Bangunan 50 lantai itu menjulang bak real estate. Ornamennya begitu kental dan khas selera orang berduit banyak.

Berbasa-basi dengan beberapa orang lalu melesat ke atas menuju lantai 32.

Masuk di buntuti oleh Jaehyun yang membawa koper mereka di bantu oleh petugas apartemen.

Jaehyun pamit undur diri setelah menyampaikan jadwal besok dan beberapa hal kepentingan tentang materi yang akan di bahas.

Hening...

Lagi-lagi semua terasa sepi bagai tak ada siapapun lagi di dunia ini selain dirinya.

Ia meraih laptop dan segera melempar tubuhnya bersandar pada head bed.

Membukanya lalu memutar file video yang masih tersimpan utuh di sana.

Pesta kelulusan Taehyung dari ia sekolah dasar sampai ke jenjang SMA.

"I Really Miss Him."

.............................

"Kau sungguh ngga mau balik?" Jimin tengah berharap untuk yang terakhir kalinya.

"Tempat ini rumah ku sekarang Jim, ajak lah Yoongi bukan aku." cetusnya.

Plak!

"Aww, Kak! Tangan mu ih!" sinis Taehyung yang dapat geplakan sayang.

"Usaha ku gimana kalau aku pulang?" tanya Yoongi kemudian.

Pemuda flamboyan seperti Jimin bukan pria pemaksa, tapi pengecualian untuk Taehyung.

Yoongi, meskipun dingin tapi ia dilimpahi kasih sayang dari orang tuanya. Bahkan mempunyai banyak teman yang loyal. Jadi ia suka jika ia hidup mandiri.

Dia mendapat perhatian banyak orang. Termasuk Jimin, sedangkan Taehyung. Meski kelihatan ceria. Taehyung adalah sosok penyendiri di keramaian.

Jika banyak yang antusias saat hangout bersama teman. Taehyung justru hanya akan pergi dengan Jimin.

Dan Jiminlah yang paling mengerti Taehyung di banding siapapun.

Sekuat apapun, mau berbohong seperti apapun. Jimin mengetahuinya. Kepekaannya sebagai Seme memang luar biasa. Makanya Yoongi jadi jatuh. Meski jika di lihat, Jimin terlihat seperti seorang pihak bawah karna sikap lembutnya.

"Kau punya seme yang baik kaya Jimin, kenapa bingung dengan usaha? Mapan pula." sungut Taehyung.

"Dasar ngga sopan!" Yoongi mulai naik darah.

"Heh, sudahlah. Tae, jaga diri baik-baik ya. Kalau memang ngga mau balik ya udah. Kamu bisa repotin Yoongi. Karna aku ngga ada selalu bersamamu." tutur Jimin melerai.

"Dih, dia juga ngerepotin terus kalik." sinis Yoongi.

"Heh, mulutnya kak!" Taehyung kesal.

Jimin tersenyum, ia mengecup dahi Taehyung pelan lalu beranjak mengecup singkat bibir Yoongi.

My Dad is Boyfie. ||K.V||Where stories live. Discover now